2 Kebutuhan Kekuatan Need for Power, merupakan kebutuhan untuk
membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga akan berperilaku sebaliknya.
3 Kebutuhan Hubungan Need for Affiliation, keiginan untuk menjalin suatu
hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
b. Faktor Eksternal
Kebutuhan dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi individu dengan lingkungannya. Motivasi tidak semata-mata dituntut oleh kebutuhan
yang bersifat internal, tetapi dipengaruhi oleh apa yang dipelajari Hariandja, 2002. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi dapat dilihat
melalui Teori Pengharapan Expectancy Theory dari Victor Vroom Ivancevich Donnelly dalam Gibson, 1997 yang menyatakan bahwa ada
tiga faktor atau situasi pada hubungan antara performa kerja dengan outcomes
yang dapat mempengaruhi motivasi :
1 Instrumental Instrumentally, merupakan persepsi individu pada outcomes
pada level pertama berhubungan dengan outcomes pada level kedua. Kemungkinan atau keyakinan seseorang akan mendapatkan ganjaran bilamana
memenuhi tingkat performa tertentu dan mengindikasikan hal yang sama pada outcomes kedua.
2 Nilai Value, merupakan nilai yang diberikan seseorang terhadap hadiah
reward yang akan didapat dari suatu pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
3 Harapan Expectancy, merupakan keyakinan individu untuk dapat memenuhi
tingkat performa yang diharuskan dalam suatu pekerjaan. Individu yakin bahwa suatu perilaku yang khusus akan dikuti oleh outcome yang tertentu.
Jewell 2000, menyatakan bahwa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi individu dalam bekerja dijelaskan pula oleh Teori Dua Faktor dari
Herzberg Herzberg Two Factor Theory. Herzberg dalam Munandar, 2001 menyebutkan bahwa Teori Dua Faktor didasarkan pada pembagian Hierarki
Maslow menjadi kebutuhan atas dan kebutuhan bawah. Faktor yang dapat memenuhi kebutuhan tingkat bawah dinamakan faktor higyene yang merupakan
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi individu dalam bekerja, yaitu: 1
Administrasi dan Kebijakan Perusahaan, merupakan derajat kesesuain yang dirasakan individu dari semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam
perusahaan. 2
Penyeliaan, merupakan derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan diterima individu.
3 Gaji, merupakan derajat kewajaran dari gaji yang diterima sebagai imbalan
unjuk kerjanya. 4
Hubungan antar Pribadi, merupakan derajat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi dengan individu lain.
5 Kondisi Kerja, merupakan derajat kesesuaian kondisi kerja dengan proses
pelaksanaan tugas pekerjaannya. Pendapat ini didukung oleh Teori Keseimbangan Equity Theory yang
menyatakan bahwa setiap orang yang memasuki dunia kerja mengharapkan hasil outcome yang diterima sesuai dengan yang telah diberikannya untuk organisasi
Universitas Sumatera Utara
input dan dengan yang diterima orang lain di lingkungan pekerjaannya atau organisasi lain Hariandja, 2002.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor internal dan faktor eksternal.
5. Komponen Motivasi Kerja