Gaya kepemimpinan transaksional menurut Bass 2003 berpengaruh terhadap motivasi kerja bawahan yang ditunjukkan untuk memperoleh imbalan kerja dalam
jumlah yang layak sesuai dengan hasil kerja mereka, serta untuk memperoleh penghargaan melaui imbalan sehingga bawahan terpacu untuk bekerja dengan lebih
baik. Pemimpin transaksional memiliki kemampuan mengidentifikasi keinginan bawahan dan membantunya mencapai tingkat prestasi yang lebih tinggi dengan
memberikan imbalan yang memuaskan. Proses tersebut disertai pula dengan kejelasan tentang penyelesaian pekerjaan dan besarnya imbalan yang akan diterima.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa gaya kepemimpinan transaksional memiliki peranan sangat penting untuk memotivasi bawahannya dengan menekankan
pada pemberian imbalan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuanya. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti “pengaruh gaya kepemimpian
transaksional terhadap motivasi kerja bawahan”.
A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti merumuskan permasalahan yang ingin diketahui dari penelitian ini yaitu, bagaimana
pengaruh gaya kepemimpian transaksional terhadap motivasi kerja bawahan?
B. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh gaya kepemimpian transaksional terhadap motivasi kerja bawahan
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Universitas Sumatera Utara
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam
pengembangan ilmu psikologi, khususnya bidang Psikologi Industri dan Organisasi terutama dalam bidang perilaku organisasi
mengenai pengaruh gaya kepemimpian transaksional terhadap motivasi kerja bawahan.
b. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
peneliti-peneliti lain yang ingin meneliti mengenai perilaku organisasi sebagai referensi teoritis dan empiris.
c. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian diharapkan dapat
menambah teknik pengukuran konsep gaya kepemimpina transaksioal dan motivasi kerja.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sejauhmana gaya kepemimpinan transaksional dapat mempengaruhi motivasi karyawan
dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan diperusahaan sesuai dengan kesepakatan antara pimpinan dengan bawahan. Selain itu diharapkan dapat
memberi informasi mengenai seberapa besar gaya kepemimpinan transaksional yang diterapkan oleh atasan dan seberapa besar tingkat
motivasi kerja bawahan dalam perusahaan, sehingga apabila bawahan mempunyai tingkat motivasi yang rendah, perusahaan dapat memberikan
intervensi yang tepat.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan
Universitas Sumatera Utara
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Di sini digambarkan
mengenai berbagai tinjauan literatur dan hasil penelitian sebelumnya mengenai gaya kepemimpian transaksional dan motivasi kerja bawahan.
Bab II Landasan teori
Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi objek penelitian. Memuat landasan teori tentang gaya kepemimpian
transaksional dan motivasi kerja bawahan. Bab ini juga mengemukakan hipotesa sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
menjelaskan pengaruh gaya kepemimpian transaksional terhadap motivasi kerja bawahan
Bab III Metodologi penelitian Bab ini menguraikan identifikasi variabel, defenisi operasional variabel,
metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, uji daya beda item dan reliabilitas alat ukur, serta metode analisa data yang digunakan untuk
mengolah hasil data penelitian. Bab IV Analisa Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang disertai dengan interpretasi dan pembahasan.
Bab V Kesimpulan, Diskusi dan Saran
Bab ini menguraikan kesimpulan sebagai jawaban permasalahan yang diungkapkan berdasarkan hasil penelitian dan saran penelitian yang meliputi saran
praktis dan saran untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. MOTIVASI KERJA 1. Definisi Motivasi Kerja
Robbins dan Judge 2008 mendefinisikan motivasi motivation sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk
mencapai tujuannya. Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah kepada
tercapainya tujuan tersebut Munandar, 2001. Kebutuhan yang dimaksudkan adalah suatu keadaan dalam diri internal state yang menyebabkan hasil-hasil atau keluaran-
keluaran tertentu yang menarik. Menurut kamus psikologi Chaplin 2005, motivasi didefinisikan sebagai suatu variabel penyelang yang ikut campur tangan yang
digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku,
menuju satu sasaran. Menurut Asad 2003, motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan.
Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan kekuatan yang menggerakkan manusia untuk
bertingkah laku dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Sama halnya dengan Munandar 2001 yang menyatakan bahwa motivasi adalah suatu
proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah kepada tercapainya tujuan tertentu.
Motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela volunter yang
Universitas Sumatera Utara