a.1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Maslow’s Need-Hierarchy Theory
Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang diklasifikasikannya menjadi lima tingkat kebutuhan Robbins, 2003,
yaitu : a.
Fisiologis, antara lain rasa lapar, haus, perlindungan pakaian dan perumahan, seks, dan kebutuhan jasmani lain.
b. Keamanan, antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan
emosional. c.
Sosial, mencakup kasih sayang, rasa memiliki, menerima dengan baik, da persahabatan.
d. Penghargaan, mencakup faktor internal, seperti harga diri, otonomi, dan prestasi,
serta faktor eksternal, seperti status, pengakuan, dan perhatian. e.
Aktualisasi diri, dorongan yang ada dalam diri seorang individu untuk menjadi individu yang sesuai kemampuannya.
Maslow membagi kelima kebutuhan tersebut menjadi dua kelompok, yaitu : tingkat tinggi dan tingkat rendah Robbins, 2003. Kebutuhan fisiologis dan
kebutuhan keamanan termasuk dalam golongan tingkat rendah, sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri termasuk dalam golongan tingkat tinggi.
Pembagian ke dalam dua kelompok tersebut berdasarkan alasan bahwa kebutuhan tingkat tinggi dipenuhi secara intenal dalam diri individu itu, sedangkan kebutuhan
tingkat rendah terutama dipenuhi secara eksternal misalnya dengan upah, kontrak serikat buruh, dan masa kerja.
Universitas Sumatera Utara
a.2. Teori ERG Alderfer Alderfer’s ERG theory
Clayton Alderfer berpendapat bahwa manusia mempunyai tiga kelompok kebutuhan inti, yaitu : eksistensi existence, hubungan relatedness, dan
perkembangan growth, yang disebut dengan teori ERG Robbins, 2003. Kebutuhan eksistensi mencakup kebutuhan fisiologis dan kebutuhan perlindungan, keamanan,
serta keselamatan fisik. Kebutuhan hubungan mencakup kbutuhan sosial atau hubungan antar pribadi. Kebutuhan perkembangan mencakup kebutuhan
pengembangan diri aktualisasi diri Berry dan Houston, 1993. Teori EGR menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan eksistensi, hubungan,
dan perkembangan terletak pada satu kesinambungan kekonkritan, dengan kebutuhan eksistensi sebagai kebutuhan yang paling konkrit dan kebutuhan perkembangan
sebagai kebutuhan yang abstrak Munandar, 2001. Beberapa dasar pikiran dari teori ini adalah bahwa : 1 semakin lengkap satu kebutuhan yang lebih konkrit terpuaskan,
semakin besar keinginan atau dorongan untuk memuaskan kebutuhan abstrk, dan 2 semakin kurang lengkap satu kebutuhan semakin besar keinginanya untk memuaskan
Munandar, 2001 Sesuai dengan teori Maslow, teori Alderfer ini menganggap bahwa
fulfillment-progression maju ke pemenuhan kebutuhan yang lebih tingi tingkatannya sesudah kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah terpuaskan juga penting
Munandar, 2001. Menurut Alderfer, jika kebutuhan tingkat yang lebih tinggi tidak dapat terpuaskan, maka individu me-regress, kembali ke usaha untuk memuaskan
kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah. Gejala itu disebut dengan frustration- regression Munandar, 2001.
Universitas Sumatera Utara
a.3. Teori Dua Faktor Herzberg Herzberg’s Two-Faktor Theory