Gaya Kepemimpinan
Transaksional
53 91
73.67 11.936
24 96
60 12
Berdasarkan tabel 14 maka diperoleh nilai rata-rata empirik gaya kepemimpinan transaksional sebesar
73.67
dengan standar deviasi sebesar 11.936 dan
nilai rata-rata hipotetik sebesar 60 dengan standar deviasi sebesar 12 .
Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka diperoleh rata-rata empirik lebih besar daripada rata-rata hipotetik dengan
selisih 13.67. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transaksional dipersepsikan subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata gaya kepemimpinan
transaksional pada populasi umumnya.
b. Kategorisasi Motivasi Kerja
Norma kategorisasi motivasi kerja yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 16. Norma Motivasi Kerja
Rentang nilai Kategori
X -1.0 SD
Rendah -1.0SD X +1.0 SD
Sedang X
+1.0 SD Tinggi
Besar nilai rata-rata hipotetik motivasi kerja adalah 95 dengan standar deviasi 19 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 17. Kategorisasi Motivasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
Rentang nilai Kategori
Jumlah N
Persentase
X 76 Rendah
3 3
76 X 114
Sedang 42 42 X
114 Tinggi 55 55
Total 100 100
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki motivasi kerja yang tinggi sebesar 55 sedangkan 42 subjek penelitian memiliki
motivasi kerja sedang dan 3 subjek penelitian yang memiliki motivasi kerja yang rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki motivasi kerja yang
tinggi.
c. Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Transaksional
Norma kategorisasi gaya kepemimpinan transaksional yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Norma kategorisasi Gaya Kepemimpinan Transaksional
Rentang nilai Kategori
X -1.0 SD
Rendah -1.0SD X +1.0 SD
Sedang X
+1.0 SD Tinggi
Besar nilai rata-rata hipotetik gaya kepemimpinan transaksional adalah 60 dengan standar deviasi 12 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai
berikut: Tabel 19. Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Transaksional
Universitas Sumatera Utara
Rentang nilai Kategori
Jumlah N
Persentase
X 48 Rendah
- -
48 X 72
Sedang 41 41 X
72 Tinggi 59 59
Total 100 100
Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang mempersepsikan gaya kepemimpinan transaksional atasannya tinggi sebesar 59
sedangkan 41 subjek penelitian mempersepsikan gaya kepemimpinan transaksional atasannya yang tergolong sedang dan tidak ada subjek penelitian yang
mempersepsikan gaya kepemimpinan transaksional atasannya rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki persepsi gaya kepemimpinan transaksional
tinggi.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa regresi terhadap data gaya keemimpinan transaksional dengan motivasi kerja karyawan diperoleh nilai R=0.603 p=0.000 dan
arah korelasi positif. Hasil analisa menujukkan adanya pengaruh yang signifikan p0.05 dari gaya kepemimpinan transaksional terhadap motivasi kerja. Artinya jika
karyawan mempersepsikan gaya kepemimpinan transaksional atasannya tinggi, maka motivasi kerja karyawan tersebut akan tinggi. Dari hasil analisa tesebut maka
hipotesis yang menyatakan gaya kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara