dalam hal kompatibilitas dan adhesi dengan serat selulosa. Perbedaan ini mengakibatkan komposit tidak kuat karena sifat mekaniknya sangat rendah.
1.1.3. Adhesi Pulp TKS dengan matriks polietilena
Sifat mekanik komposit selalu dihubungkan dengan adhesi antara matriks dan penguatnya. Bertambahnya sifat mekanik pada komposit pada serat yang
telah dimodifikasi secara kimia menunjukkan perubahan interaksi dan adhesi diantara matriks dan serat yang dimodifikasi. Beberapa peneliti telah melaporkan
bahwa meningkatnya sifat mekanik ini karena adhesinya meningkat disebabkan serat yang dimodifikasi lebih termoplastis sehingga permukaannya berinteraksi
dan terikat dengan matriks yang termoplastik Mahlberg, 2001. Hambatan utama penggunaan Pulp TKS sebagai penguat komposit
matriks polietilena adalah kekuatan tariknya rendah. Sifat kekuatan tarik komposit polietilena dengan pulp TKS telah diteliti Risnawaty, 2006. Diperoleh adhesi
antara pulp TKS di dalam matriks polietilena rendah karena sifatnya berbeda sehingga kompatibilitasnya juga rendah Risnawaty, 2007. Menurut Rowell
2005 dan Schut 1997 kompatibilitas yang rendah disebabkan adhesi antara serat selulosa dengan matrik polimer tidak kuat, karena sifat kepolarannya
berbeda. Selain itu adhesi yang terjadi antara gugus hidrofilik dari serat selulosa yang polar dan gugus hidrofobik dari matriks polimer yang non polar masih
menjadi isu dan permasalahan untuk proses dan pengolahan kedua material tersebut Laurent, 1998, Chang Simonsen, 2006. Lignoselulosa yang hidrofilik
Universitas Sumatera Utara
tidak dapat menempel dengan baik dengan matriks polimer yang hidrofobik Karmaker, 1991.
1.1.4. Esterifikasi PulpTKS
Apabila polyolefin seperti polietilena digunakan sebagai matriks termoplastik dan serat selulosa atau pulp selulosa digunakan sebagai penguat
dalam komposit polimer maka perubahan kompatibilitas dapat dilakukan Zavin, 1984; Zadorecki Michell 1989; Maldas Kokta 1993 dan Gauthier dkk, 1998.
Serat selulosa atau pulp selulosa dapat dimodifikasi dengan metode fisik dan metode kimia. Banyak cara-cara modifikasi untuk komposit poliolefin serat kayu
yang telah dilakukan. Salah satunya ialah cara modifikasi esterifikasi dapat digunakan untuk meningkatkan adhesi antara matriks polimer dengan pulp
selulosa. Dalam penyelidikan Mishra 1999 dengan menggunakan esterifikasi pada selulosa terjadi kenaikan kompatibilitas. Begitu juga dengan Seymour
1975 dan Li dkk 1998 menggunakan cara esterifikasi untuk memperbaiki kestabilan dimensi dan sifat anti nyala bahan baku. Modifikasi esterifikasi
turunan selulosa dijumpai memiliki kompatibilitas yang lebih baik dengan matriks polimer setelah diolah dengan anhidrida maleat, dari pada tanpa
modifikasi esterifikasi pada serat selulosa Mishra dkk, 2000. Penyelidikan Sain 2006, melaporkan sifat mekanik dari komposit polimer poliester dengan
penguat serat selulosa yang meningkat setelah selulosa diesterifikasi dengan anhidrida asetat. Pada esterifikasi selulosa kayu telah digunakan sejumlah bahan
kimia seperti anhidrida asetat melalui asetilasi Kumar Kohli, 1985; Matsumura Saka 1997 dan Carlos, 2005. Berdasarkan beberapa kajian yang telah
Universitas Sumatera Utara
dilakukan yang berhubungan dengan modifikasi esterifikasi selulosa dan peningkatan adhesi dapat dikembangkan pada pulp selulosa yang berasal dari
tandan kosong sawit yang mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya terobosan-terobosan penelitian terhadap
pemanfaatan pulp selulosa TKS tanpa menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Untuk menghasilkan komposit polimer matriks polietilena dengan
penguat serbuk pulp TKS yang mempunyai adhesi yang kuat dapat dilakukan dengan proses modifikasi esterifikasi pada pulp selulosa. Pulp selulosa dapat
diubah menjadi ester selulosa organik melalui esterifikasi asam karboksilat. Asam kaboksilat merupakan bahan pengester yang tidak menyebabkan degradasi
selulosa. Namun reaktifitasnya yang sangat rendah terhadap gugus hidroksil selulosa dapat menghambat reaksi esterifikasi. Telah dilakukan penelitian, bahwa
teknik esterifikasi selulosa menggunakan asam karboksilat dan didukung reaktan anhidrida asetat anhidrat yang murah menghasilkan ester selulosa Vaca, 1998
dan Carlos, 2005. Dalam penyelidikan ini, modifikasi esterifikasi pulp selulosa tandan kosong sawit menggunakan anhidrida asetat dan anhidrida laurat dengan
menggunakan LiClDMAc sebagai pelarut pulp TKS. Hal ini didasarkan pada penyelidikan Johnson 1985, Vaca 1998, Tosh Saikia 2000 dan Tomas
Heinze 2005.
1.2. Permasalahan