Uji Kekuatan Tarik Analisa permukaan dengan SEM Scanning Electron Microscopy

Tokyo Testing Machine Type CS2DE, homogenitas komposit diamati menggunakan teknik mikroskopi elektron payaran SEM jenis Leico Cambridge Ltd Model S 360 dan analisa termal dengan Dynamic Thermal Analyzer DTA Shimadsu DT – 30.

3.4.1. Uji Kekuatan Tarik

Specimen yang digunakan untuk uji kekuatan tarik berdasarkan ASTM D 638 –72 tipe IV lebar 6 mm, tebal 2 mm dan panjang 64 mm seperti terlihat pada gambar 3.4. Rangkaian alat uji tarik diset sesuai dengan yang diperlukan. Kecepatan tarik 50 mmmenit dan beban maksimum 10 kgf. Sampel yang sudah berbentuk dumbell dijepitkan pada alat uji tarik, kemudian alat dijalankan dan data yang dihasilkan diamati pada monitor. Gambar 3.5 Specimen Uji Kekuatan tarik ASTM 638 D Tipe IV

3.4.2. Analisa permukaan dengan SEM Scanning Electron Microscopy

Prosedur pengamatan mikroskopis menggunakan SEM jenis Leico Cambridge Ltd Model S 360 dilakukan di Universiti Sains Malaysia, seperti yang terlihat pada gambar 3.5. Prosedur diawali dengan merekatkan sampel dengan “stab” yang terbuat dari logam. Kemudian setelah sampel dibersihkan dengan alat peniup, sampel dilapisi dengan emas bercampur palladium dalam suatu ruangan Universitas Sumatera Utara vacum evaporator yang bertekanan 1492.10 2 atm. Sampel ini selanjutnya dimasukkan kedalam ruangan khusus dan kemudian disinari dengan pancaran elektron bertenaga lebih kurang 15 K volt sehingga sampel mengeluarkan elektron sekunder dan elektron terpental yang dapat dideteksi dengan detektor scientor yang diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya gambar CRT Chatode Ray Tube. Pemotretan dilakukan setelah memilih bagian tertentu dari objek sampel dan pembesaran yang diinginkan sehingga diperoleh foto yang baik dan jelas. Gambar 3.6 SEM jenis Leico Cambridge Ltd Model S 360 3.4.3. Analisa Termal dengan DTA Diffrensial Thermal Analysis Dengan alat Diffrensial Thermal Analysis DTA tipe 30 merek Shimadzu dianalisa specimen berat berkisar 10 mg. Sampel diletakkan didalam tempat sampel kemudian dimasukkan kedalam alat DTA. Kondisi alat diatur dan Universitas Sumatera Utara dioperasikan pada suhu lebih kurang 350 C voltase 15 Mv range DTA lebih kurang 15 KS dan kecepatan grafik 5 mmmenit.

3.4.4. Analisa Spektroskopi Infra Merah FT IR