OOCCH
3
OOCCH
3
OOCCH
3
C
6
H
7
O
2
+
n
3n C H
3
OOH
Selulosa Triasetat
C
6
H
7
O
2
Selulosa Triasetat OCCH
3
24 OH
06
+ n
Asam Asetat 0,6nCH
3
COOH
Gambar 2.6. Reaksi asetilasi selulosa triasetat
2.2.2. Hemiselulosa
Hemiselulosa mirip dengan selulosa yang merupakan polimer semihablur yang terdiri dari gula pentosa dan heksosa dapat dilihat pada gambar 2.7. Pada
awalnya hemiselulosa dipercaya menjadi perantara dalam biosintesis selulosa. Sekarang telah diketahui bahwa hemiselulosa tergolong dalam kumpulan
polisakarida heterogen yang terbentuk melalui biosintesis yang berbeda seperti biosintesis dalam selulosa. Sifat hemiselulosa adalah heteropolisakarida
sedangkan sifat selulosa adalah homopolisakarida dimana selulosa dan hemiselulosa mempunyai fungsi yang sama sebagai penyokong dingding sel.
Hemiselulosa mudah dihidrolisis oleh asam yang monomernya terdiri dari D- glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D-xilosa, L-arabinosa dan sejumlah kecil L-
Universitas Sumatera Utara
ramnosa dan asam galaktonik. Kebanyakan hemiselulosa mempunyai derajat polimer sekitar 200 saja.
Gambar 2.7. Hemiselulosa
Struktur hemiselulosa dapat dipahami dengan mempertimbangkan terlebih dahulu konformasi unit monomer.Tedapat tiga jalan masuk dalam setiap
monomer. Dalam setiap jalan masuk, huruf D dan L adalah konfigurasi untuk dua isomer optik gliseraldehid yaitu karbohidrat. Huruf Greek,
α dan β adalah merupakan konfigurasi kumoulan hidroksil pada atom karbon nomor satu. Dua
konfigurasi tersebut inamakan anome. Piranosa terdiri dari enam atom karbon dalam bentuk kursi dan furanosa yang terdiri dari lima atom karbon dalam bentuk
perahu. Pada mulanya, hemiselulosa mempunyai berat molekul yang lebih renah
daripada selulosa dan stengah molekul hemiselulosa adalah bercabang. Hemiselulosa berhubungan erat dengan selulosa dan sebagai satu kompnen
struktur dalam tumbuh-tumbuhan. Hemiselulosa bisa dilarutkan dalam alkali dan mudah dihidrolisis oleh asam. Jumlah hemiselulosa dalam berat kering kayu
Universitas Sumatera Utara
biasanya ialah antara 20-30. Komposisi dan struktur hemiselulosa kayu lunak berbeda dengan kayu keras dimana perbedaan ini terlihat dalam kandugan
hemiselulosa dan komposisinya pada batang, dahan akar dan kulit kayu.
2.2.3. Lignin