Adhesi selulosa dengan matrik polietilena

menunjukkan keadaan saling mempengaruhi yang kompleks antara faktor-faktor fisika dan kimia dan mempunyai pengaruh yang banyak dalam komposit. Terdapat banyak kajian yang telah dilakukan adhesi antara serat dan resin terhadap sifat-sifat komposit polimer untuk serat. Didapati interaksi interfasa bergantung pada nisbah aspek serat, besaran interfasa, kekuatan interaksi, anisropi, orientasi, penyatuan dan lain-lain Sreekala et al , 1997.

2.5.1. Adhesi selulosa dengan matrik polietilena

Seperti yang telah dikemukakan Larbig 1998 semua para peneliti yang bekerja dalam pembuatan komposit dan menggunakan serat alam sebagai penguat komposit setuju dengan sumbernya dari bahan yang dapat diperbaharui. Menurut Wichage 2003 matriks polimer yang cocok untuk komposit polimer yang diperkuat serat alam adalah matriks poliolefin seperti polietilena karena harganya murah, bebas masalah ekologi dan stabilitasnya baik. Namun menurut Vaguez dan Carvalho 1999 kebanyakan penggunaan selulosa dengan matrik polietilena mempunyai beberapa hambatan misalnya : interaksi lemah, tidak kompatibel dengan matriks polietilena dan absorbsi kelembapannya tinggi dengan serat. Namun salah satu problem yang sangat penting pada kompsit matriks polietilena dengan penguat selulosa adalah adhesi serat dengan matriks polietilena. Dalam hal ini, adhesi yang terjadi antara hidrophilik dari serat selulosa yang bersifat polar dengan hidrophobik yang bersifat non polar dari matriks polietilena. Oleh karenanya adhesi yang terjadi antara serat selulosa dengan polietilena mempunyai adhesi yang lemah ini dikemukakan oleh Hague 1995 Universitas Sumatera Utara dan berdasarkan laporan Keller dkk 1999 sebabnya diketahui dari kerusakan serat yang terikat menjadi satu. Menurut Vignon dkk 1996 dan Kessler Becker 1998 ikatan serat ini dapat dipisahkan secara biologi melalui sel serat. Nickel Riedel 1995 dan Leupin 1998 mengemukakan beberapa metode kimia enzym maupun metode fisika telah dikembangkan untuk proses pemisahan ini. Proses ini memerlukan ikatan yang baik antara matriks polimer dengan serat selulosa. Adhesi yang lemah pada permukaan artinya bahwa kekuatan komposit tidak dapat dimanfaatkan dan dapat menimbulkan kerawanan pada linkungan hidup oleh karenanya dalam jangka panjang dapat berpengaruh terhadap kehidupan Wambua dkk, 2003. Di dalam penyelidikan Bledzki dkk 1996, Nickel Riedel 1998 dan Yeh Wang 2003 tidak kuatnya adhesi diantara polimer hidrophobik dan serat yang hidrophilik akan menghasilkan sifat mekanik yang rendah dari komposit polimer yang diperkuat serat alam. 2.5.2. Adhesi interaksi asam basa pada komposit polimer Energi permukaan dari sebuah material dapat diuraikan oleh jumlah komponen dispersi dan interaksi spesifik. Komponen dispersi disebut dengan tenaga dispersi London dan interaksi spesifik dikatakan bersifat polar, ionik, elektrik, metalik dan interaksi asam basa. Fowkes dan Mostafa 1978 menyebutkan bahwa dispersi dan interaksi asam basa adalah kekuatan dasar proses perpindahan bidang pemisah. Oleh karenanya adhesinya dapat ditulis sebagai berikut : Wa = Wa d + Wa AB Dimana; Wa = jumlah adhesi Wa d = tenaga dispersi Universitas Sumatera Utara Wa AB = interaksi asam basa Donnet dkk 1998 juga telah memperlihatkan interaksi asam basa yang kuat yang dihubungkan kuatnya bidang pemisah dari sebuah serat pada komposit. Menurut Dwigh dkk 1990 sejumlah interaksi asam basa biasanya adalah interaksi kimia yang digunakan untuk modifikasi merupakan bentuk baru untuk mengubah adhesi matriks polimer dan serat dan ini sangat penting untuk penentuan karakterisasi serat alam. Untuk menentukan komponen dispersi dari permukaan energi dan karakteristik serat alam adalah dengan menggunakan inversi chromatographi gas. Metode modifikasi dengan menggunakan penguatan asetilasi dan coupling agent telah digunakan Mwaikambo dan Ansell 1999, Gassan dan Bledzki 1999 dan Belgacem dkk 1994 untuk mengubah adhesi pada interaksi asam basa. Interaksi asam basa antara serat dan matriks polimer poliester juga telah dilaporkan oleh Schultz dkk 1995.

2.6. Teknik esterifikasi selulosa dapat meningkatkan adhesi komposit polimer polyolefin