Lignin Komposisi Kimia Serat Tandan Kosong Sawit

biasanya ialah antara 20-30. Komposisi dan struktur hemiselulosa kayu lunak berbeda dengan kayu keras dimana perbedaan ini terlihat dalam kandugan hemiselulosa dan komposisinya pada batang, dahan akar dan kulit kayu.

2.2.3. Lignin

Selain karbohidrat dan ekstraktif, serat tandan kosong sawit juga mengandung lignin gambar 2.8. Lignin adalah molekul komplek yang tersusun dari unit phenylphropane yang terikat di dalam struktur tiga dimensi. Lignin adalah material yang paling kuat di dalam biomassa. Lignin sangat resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis, maupun kimia. Karena kandungan karbon yang relative tinggi dibandingkan dengan selulosa dan hemiselulosa, lignin memiliki kandungan energi yang tinggi. Lignin adalah jaringan polimer amorfus tiga dimensi yang dibentuk daripada unit-unit fenilpropana serta mempunyai derajat polimer yang tinggi. Gambar 2.8. Lignin Universitas Sumatera Utara Di dalam kayu lunak, lignin adalah berdasarkan lignin guailasil dan didalam kayu keras linin mengandung kedua monomer guailasil dan siringil. Lignin ialah polimer berunit fenilpropana dan merupakan polimer terbanyak kedua setelah selulosa didalam tumbuhan. Lignin berfungsi sebagai bahan yang memberi dukungan terhadap kekuatan mekanik tumbuhan. Secara umumnya, lignin adalah terbentuk daripada monomer P-kumaril, alkohol sinapil dan alkohol koniferil. Konsep lignin sebagai polimer fenilropana telah dijelaskan oleh beberapa ahli. Diantaranya Lange 1945 berhubungan dengan sifat aromatik lignin dalam reaksi in situ dan juga Klason 1987 telah mengkaji mengenai lignin spruce adalah terdiri dari unit fenilpropana. Dalam menganalisis sifat kimia dan fisik lignin telah digunakan UV, IR, HNMR, dan 13 CNMR. Polimer lignin mengandung kumpulan metoksi, hidroksi fenol dan beberapa aldehid dan hanya sedikit hidroksil fenolik yang bebas yang kebanyakan kumpulan ini melalui rangkaian unit-unit fenilpropana. Sifat polimer lignin adalah keterlarutan lignin sangat rendah dalam kebanyakan pelarut. Hal ini menjadi satu masalah dalam penyelidikan sifa makromolekul lignin. Beberapa kajian yang telah dilakukan dalam polimer lignin seperti osmometri tekanan uap, penyerapan cahaya. Larutan lignin yang terpisah, lignosulfonat dan lignin kraf biasanya mepunyai ikatan rendah dan ini bermakna struktur lignin yang larut adalah padat dan berbentuk sfera. Oleh karena itulah, kelakuan lignin berbeda di dalam larutan dibandingkan dengan selulosa. Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Ekstraktif