Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

Terjadinya konversi lahan sawah ke non sawah di Propinsi Jawa Timur sebagaimana dikemukakan Ashari 1995 disebabkan oleh kepadatan penduduk, nilai tukar petani, dan PDRB per kapita. Kepadatan penduduk disuatu tempat terutama di perkotaan yang juga mencerminkan land man ratio akan mendorong penduduk mencari tempat lain untuk membangun pemukiman di luar kota pedesaan. Akibatnya banyak lahan yang semula digunakan untuk kegiatan pertanian mengalami alih fungsi menjadi pemukiman. Sedangkan nilai tukar petani yang rendah menyebabkan tidak ada intensif bagi petani untuk terus hidup dari usaha pertaniannya, sehingga mareka cenderung mengkonversi lahan sawahnya.

2.3. Kerangka Pemikiran

Dengan bertambah pesatnya pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan akan lahan juga semakin tinggi. Secara umum, kebutuhan lahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat personal. Kebutuhan yang lebih bersifat menguntungkan sepihak tersebut tidak diseimbangkan dengan kebutuhan lahan yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. Kebutuhan masyarakat secara umum ini diwujudkan dalam pemenuhan kebutuhan lahan terhadap konsumsi masyarakat pangan. Rawanan pangan disebabkan karena sawah lama menghasilkan produktivitas padi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tidak mampu menghasilkan produksi untuk menyeimbangkan antara besarnya konsumsi masyarakat dengan produksi yang dihasilkan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan daerah rawan pangan tersebut adalah dengan program aksi pencetakan lahan sawah baru Universitas Sumatera Utara oleh Propinsi Sumatera Utara. Pencetakan lahan sawah baru tersebut diteruskan melalui daerah – daerah kabupaten yang ditunjuk dan bersedia sebagai daerah yang yang mampu mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri. Salah satu wujud nyata dari aksi tersebut adalah pencetakan lahan sawah baru di Kabupaten Asahan. Pencetakan sawah baru ini diharapkan mampu menghasilkan produktivitas padi. Sehingga tingginya produksi yang dihasilkan diharapkan mampu menyeimbangkan dengan besarnya kebutuhan konsumsi masyarakat. Sehingga kecukupan pangan masyarakat dapat tercapai. Secara skematis kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan : Universitas Sumatera Utara Sawah Lama Produktivitas Produktivitas Produksi Ratio Produksi dan Kebutuhan Konsumsi Kecukupan Pangan Pencetakan Sawah Baru di Kabupaten Asahan Konsumsi Pertambahan Jumlah Penduduk Keterangan : = Menyatakan Hubungan = Mempengaruhi Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Pencetakan Sawah Baru di Propinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.4. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah : 1. Hasil produktivitas yang dihasilkan sawah baru lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas sawah lama. Universitas Sumatera Utara III. METODA PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian Dengan pertimbangan yang diambil oleh Dinas Pertanian Sumatera Utara bahwa daerah yang menjadi target utama Pemerintah Propinsi Sumatera Utara sebenarnya dalam pencetakan sawah baru terdapat 3 tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Dairi. Daerah penelitian ditentukan secara Purposive sengaja yaitu di Kabupaten Asahan. Dari hasil penelusuran yang dilakukan di Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, pencetakan lahan sawah baru di Kabupaten Asahan adalah pelaksanaan pencetakan yang paling berhasil dalam menghasilkan produksi padi. Kemudian karena letaknya dekat dengan kota Medan, sehingga banyak lahan sawah yang sudah beralih fungsi menjadi non pertanian. Dengan bertambahnya luas konversi alih fungsi lahan sawah tersebut, maka produksi padi juga akan semakin berkurang.

3.2. Metode Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Sikap Petani Terhadap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)” (Studi Kasus: Desa Simanampang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara).

8 93 81

Kajian Potensi Produksi Padi Daerah Irigasi Sungai Bunut Di Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan

1 87 69

Sistem Pemasaran Beras Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara)

0 34 124

Sikap Petani Terhadap Materi Penyuluhan Yang Disampaikan PPL (Studi Kasus: Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

1 46 109

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Kontaminasi Sumber Air Oleh Parasit Dan Tindakan Penduduk Menjaga Sanitasi Sumber Air Di Desa Sidolmuyo, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Tahun 2010.

1 69 86

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah Dengan Tingkat Adopsi Teknologi Rumah Kompos (Studi Kasus : Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 49 105

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Terhadap Produksi Padi Di Kabupaten Asahan (Studi Kasus : Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara)

1 55 58

Analisis Kinerja Sektor Usahatani Padi Sawah melalui Pendekatan Agribisnis dengan Aplikasi Model Data Envelopment Analysis (DEA) di Provinsi Sumatera Utara

6 107 98

Sikap Petani Terhadap Bantuan Sarana Produksi Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Produksi Padi Sawah (Kasus : Desa Rawang Baru Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan)

0 0 15