III. METODA PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian Dengan pertimbangan yang diambil oleh Dinas Pertanian Sumatera Utara
bahwa daerah yang menjadi target utama Pemerintah Propinsi Sumatera Utara sebenarnya dalam pencetakan sawah baru terdapat 3 tiga Kabupaten, yaitu
Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Dairi. Daerah penelitian ditentukan secara Purposive sengaja yaitu di Kabupaten Asahan. Dari
hasil penelusuran yang dilakukan di Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, pencetakan lahan sawah baru di Kabupaten Asahan adalah pelaksanaan
pencetakan yang paling berhasil dalam menghasilkan produksi padi. Kemudian karena letaknya dekat dengan kota Medan, sehingga banyak lahan sawah yang
sudah beralih fungsi menjadi non pertanian. Dengan bertambahnya luas konversi alih fungsi lahan sawah tersebut, maka produksi padi juga akan semakin
berkurang.
3.2. Metode Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil dari wawancara langsung kepada petani
responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan. Data sekunder merupakan data baku pelengkap yang diperoleh dari
instansi atau lembaga terkait seperti Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Asahan,
Universitas Sumatera Utara
Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan serta literatur yang ada hubungannya dalam penelitian ini.
Untuk data yang dikumpulkan sebagai lampiran pada penelitian ini berasal dari data sekunder yang mendukung seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2:
Tabel 2. Sumber dan Jenis Data yang Digunakan dalam Penelitian di Kabupaten Asahan.
No Sumber
Jenis Data Sekunder 1
BPS Provinsi Sumatera Utara - Data luas daerah kabupaten
dan jumlah penduduk 2
BPS Kabupaten Asahan - Data jumlah penduduk
- Data penggunaan lahan 3
Dinas Pertanian Prop. Sumatera Utara - Data luas sawah baku
- Data luas pencetakan sawah baru di Propinsi Sumatera
Utara 4
Badan Ketahanan Pangan Prop. - Data jumlah konsumsi beras
Sumatera Utara Sedangkan data yang bukan digunakan sebagai lampiran berasal dari
makalah, internet, dan jurnal-jurnal pertanian.
3.3. Metode Pengambilan Sampel Penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling dengan
mengambil 20 dari tiap populasi. Dalam hal ini sampel dianggap sudah mewakili seluruh populasi. Ini juga sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
Arikunto, 1998, yakni ”jika subjek penelitian banyak maka dapat diambil 10–15 atau lebih”.
3.3.1. Sampel Lahan Sawah Baru
Subjek dalam penelitian ini adalah lahan yang telah diusahakan sebagai lahan pencetakan sawah baru di Kabupaten Asahan. Tepatnya di Kecamatan Setia
Universitas Sumatera Utara
Janji. Jumlah sampel diambil untuk sawah baru sebanyak 30 petani. Dipilihnya Kecamatan Setia Janji merupakan kecamatan satu-satunya tempat dijadikannya
areal pelaksanaan pencetakan sawah baru tersebut. Areal pencetakan sawah baru ini berasal dari areal yang ditanami tanaman-tanaman keras seperti tanaman sawit,
karet dan cokelat oleh pihak masyarakat. Akan tetapi diantara areal tesebut tidak seluruhnya diusahakan oleh masyarakat, karena areal tersebut sangat jauh dari
saluran irigasipengairan. Dengan adanya penunjukan Kabupaten Asahan sebagai salah satu
Kabupaten pelaksana pencetakan sawah baru di Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, maka Dinas Pertanian Kabupaten Asahan menetapkan Kecamatan Setia
Janji sebagai daerah yang potensial karena daerah tersebut memiliki masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui
upaya proses pemberdayaan masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan pemecahan masalah serta mampu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumberdaya alam secara efisien dan berkelanjutan sehingga tercapai kemandirian.
Dengan pengambil alihan tersebut, maka Pemerintah Propinsi Sumatera Utara membiayai seluruh anggaran pembuatan sawah baru tersebut dan seluruh
biaya produksi. Dengan catatan seluruh pembiayaan tersebuat berlaku hanya sekali tanam. Kemudian hasil panen seluruhnya diserahkan kepada petani yang
bersangkutan pemilik Lahan. Setelah itu biaya produksi selanjutnya hingga hasil panen diserahkan hak penuh kepada pemilik lahan.
3.3.2. Sampel Lahan Sawah Lama
Universitas Sumatera Utara
Subjek dalam penelitian ini adalah lahan yang telah diusahakan sebagai lahan sawah lama yang telah menghasilkan produksi padi dalam jangka waktu
yang telah lama di Kabupaten Asahan. Tepatnya di Kecamatan Pulau Rakyat. Dipilihnya Kecamatan Pulau Rakyat merupakan kecamatan terbesar penghasil
padi di Kabupaten Asahan. Jumlah Sampel diambil sebanyak 30 petani.
3.4. Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data dianalisis sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.
Identifikasi masalah 1 diuji dengan menggunakan analisis deskriptif
berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data primer.
Identifikasi Masalah 2 hipotesis 1 diuji dengan menggunakan analisis
ujibeda rata-rata. Data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis 1 ini adalah luas lahan, produksi lahan sawah dan standar deviasi yang gunanya adalah untuk
melihat perbandingan tingkat produktifitas antara sawah baru dan sawah lama
yang dirumuskan dengan menggunakan rumus uji beda rata-rata. Rumus yang
digunakan adalah :
X
1
– X
2
t = s
√ 1 n
1
+ 1n
2
Dimana :
t = Uji beda rata-rata uji dua pihak
X
1
= Total produksi lahan sawah baru X
2
= Total produksi lahan sawah lama
Universitas Sumatera Utara
s = Standar deviasi n1 = Luas lahan sawah baru
n2 = Luas lahan sawah lama Dengan
n
1
– 1s
2 1
+ n
2
– 1s
2 2
s = n
1
+ n
2
- 2
Dimana : s = Standar deviasi
s
1
= Standar deviasi lahan baru s
2
= Standar deviasi lahan lama n
1
= Luas lahan sawah baru n
2
= Luas lahan sawah lama Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t di atas beristribusi
dengan dk = n
1
+ n
2
– 2 . Kriteria pengujian adalah : terima H jika – t
1
- ½ α t
t
1
- ½ α, dimana t
1
- ½ α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n1+ n2–2
dan peluang 1 - ½ α. Untuk harga-harga t lainnya H
ditolak
Sudjana, 2002.
Identifikasi masalah 3 hipotesis 2 diuji dengan menggunakan analisis
regresi linier sederhana. Data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis 2 ini adalah jumlah penduduk antara tahun 1999 – 2008. Data yang digunakan untuk
mengetahui proyeksi perumbuhan penduduk yang harus dicetak untuk 5 tahun kedepan. Rumus yang digunakan adalah :
Y = a + bx Dimana :
Y = Jumlah penduduk
Universitas Sumatera Utara
a = Konstanta b = Koefisien regresi
x = Notasi tahun
Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan metode konsumsi per kapita. Data
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis 3 ini adalah jumlah penduduk dan besarnya konsumsi beras per kapita tahun. Data yang digunakan untuk
mengetahui besarnya konsumsi beras per tahun. Rumus yang digunakan adalah : Konsumsi per tahun = jumlah penduduk x konsumsi per kapita tahun
Hipotesis 4 diuji dengan menggunakan metode alih fungsi lahan. Data
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis 3 ini adalah besarnya luas lahan antara tahun 1999 – 2008. Data yang digunakan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan.
Rumus yang digunakan adalah : Y = yx + x
Dimana : Y = Laju alih fungsi lahan
y = Rata – rata laju alih fungsi lahan Ha x = Tahun luas lahan sebelumnya
Dengan x
2
– x
1
y = x
1
Dimana : y = Rata – rata laju alih fungsi lahan Ha
x
2
= Tahun luas lahan yang dicari x
1
= Tahun luas lahan sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
Setelah laju alih fungsi lahan didapat, maka proyeksi produksi dapat dicari. Data yang dibutuhkan adalah rata – rata laju alih fungsi lahan dan rata –
rata produktifitas lahan. Data yang digunakan untuk mengetahui proyeksi produksi untuk 5 tahun kedepan. Rumus yang digunakan adalah :
Proyeksi produksi = rata-rata laju alih fungsi lahan x rata–rata produktifitas lahan Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan luas lahan sawah baru adalah
dengan mengalikan hasil selisih antara produksi dan konsumsi dengan rata – rata produktifitas sawah baru. Rumus yang digunakan adalah :
Kebutuhan sawah baru = produksi – konsumsi x rerata produktivitas sawah baru Dengan rangkaian metode analisis diatas, maka proyeksi kebutuhan sawah
baru dapat diketahui.
Universitas Sumatera Utara
Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi :
1. Total produksi padi adalah total volume produksi tanaman padi dalam satuan
ton per hektar per tahun di Propinsi Sumatera Utara. 2.
Kebijakan pemerintah adalah suatu keputusan yang dilaksanakan pemerintah dalam menanggapi permasalahan demi kepentingan masyarakatnya.
3. Pencetakan lahan sawah baru adalah suatu tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam hal pembuatan lahan sawah baru yang berasal dari lahan yang kurang produktif untuk menanggulangi situasi rawan pangan dengan
tujuan agar swasembada beras dapat terpenuhi terhadap masyarakat. 4.
Lahan sawah lama adalah lahan sawah yang telah ditanami padi Ha dalam jangka waktu yang lama sehingga telah manghasilkan produksi padi Ton
5. Produksi adalah hasil dari suatu lahan Ha yang diusahakan sebagai akibat
dari proses yang telah diusahakan sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
6. Produktivitas adalah besarnya tingkat produksi yang dihasilkan ton per
satuan lahan Ha untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat 7.
Rasio konsumsi dan lahan sawah baru adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pangan yang dibutuhkan masyarakat dengan produksi yang
dihasilkan sawah baru
Universitas Sumatera Utara
8. Kecukupan pangan adalah keseimbangan antara besarnya kebutuhan konsumsi
pangan mayarakat pada suatu daerah lokal dibandingkan dengan hasil produksi suatu lahan agar dapat terpenuhi.
Batasan Operasional
1. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2010, dengan menggunakan data
primer dan data sekunder.
Universitas Sumatera Utara
IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Luas dan Kondisi Geografis