Latar Belakang Pemilihan Tema Interpretasi Tema

3.2 Latar Belakang Pemilihan Tema

Ditinjau dari defenisi dasarnya, bahwa sesungguhnya Arsitektur Islam itu adalah suatu bentuk, tempat, atau bangunan yang dapat mengakomodasikan segala kegiatan ibadah umat islam tanpa terkecuali. Tempat atau bangunan tersebut yang sebenarnya identik dengan mesjid kemudian mengalami perkembangan fungsi. Latar belakang pemilihan tema Arsitektur Islam pada kasus proyek ini berhubungan erat dengan tujuan proyek Raudhah Muslimah Center, yaitu : • Merancang suatu desain bangunan Arsitektur yang bernilai Islami dan mewadahi aktivitas para muslimah serta memiliki karakteristik yang meepresentasikan bentuk-bentuk yang bersandar pada konsep ajaran Islam. • Menciptakan lingkungan nyaman yang bernuansa Islami.

3.3 Interpretasi Tema

Dari defenisi yang di tinjauan pada pembentukan kata “Arsitektur Islam” tersebuat, maka definisi dasar dari A rsitektur Islam sudah dapat di mengert. Namun sebuah Arsitektur Islam tidak dapat di pahami hanya dengan menggunakan metode definisi tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya penafsiran lebih lanjut tentang Arsitektur Islam. Bagaimana mulanya arsitektur islam itu berkembang dan bagaimana cirri-ciri nya sehingga sebuah arsitektur dapat dikatakan sebagai Arsitektur Islam.

3.3.1 Sejarah Arsitektur Islam

Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya. Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Kabah mulai didedikasikan untuk Universitas Sumatera Utara kepentingan agama Islam, rekonstruksi Kabah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Kabah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Kabah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim, berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Quran, akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia dan binatang. Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad atau terkadang beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.

3.3.2 Perencanaan Arsitektur Islam.

• Orientasi ke arah kiblat khusus Mesjid. • Keseimbangan. Prinsip ini salah satunya diterapkan melalui penerapan unsur- unsur geometris. • Abstrak tidak ada yang menonjol, menghindari bentuk-bentuk makhluk hidup. • Mengalir, membentuk alur dari pemakaian ormamen seperti besar kecil, membuat bukaan untuk menciptakan suasana mengalir. • Arsitektur Islam selalu selaras dengan lingkungannya. Memafaatkan sepenuhnya cahaya dan bayangan, kehangatan, angin, dan sirkulasinya, air dan efek penyejukannya, tanah dan cirri-ciri isolatifnya serta sifat-sifat proyektif terhadap cuaca. Senantiasa melakukan perubahan sedikit mungkin untuk menciptakan lingkungan yang manusiawi, menjauhi pengingkaran titanis. Menunjukkan penghargaan pada topografi alam seperti bentuk tanah, aliran air, hutan dan cuaca, juga menekankan kepada siapa ia harus memberikan tanggapan. Dalam hal ini arsitektur islam memanfaatkan kondisi lingkungan sebaik mungkin. • Privacy space yang diterapkan melalui pemisahan ruang. • Kesederhanaan. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini tidak berlebih-lebihan dan bermewah-mewahan, akan tetapi tetap mempertimbangkan aspek kebersihan dan keindahan, karena Allah itu indah dan suka akan keindahan. • Bangunan lebih mementingkan arti fungsi daripada simboliknya berkembang mengikuti apresiasi masyarakat terhadap islam. • Ibarat surga menurut Ir. Darundono, M.Sc. Dalam Islam hunian ibarat surga berdasarkan hadist yang berbunyi Baiiti Jannati.

3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul