Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

INTAN AULIANTI

NIM: 1112051000064

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M


(2)

(3)

(4)

(5)

i

Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, Di Bawah Bimbingan Umi

Musyarrofah, MA

Dakwah terhadap perempuan adalah keharusan, bahkan perempuan sendiri juga terikat akan kewajiban berdakwah. Kewajiban umat Islam untuk menyampaikan motivasi Islami secara keseluruhan, sistematik dan mendalam tentunya dapat dilakukan oleh semua muslim dan muslimat. Setelah dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014, selain aktif dalam dunia entertainment, Siti Nurmeliya baskarani juga memiliki peran aktif dalam berdakwah. Berbagi cerita, pengalaman, dan motivasi merupakan hal yang rutin dilakukan Siti Nurmeliya Baskarani. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan yang timbul: bagaimana bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

Penelitian ini menggunakan teori aktivitas dan teori dakwah Islam. Menurut Samuel Soeltoe sebenarnya aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, dia mengatakan bahwa aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. Sedangkan dakwah adalah suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku yang dilakukan secara sadar dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap serta pengamalan terhadap ajaran agama dan pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian biografi. Melalui model penelitian biografi, peneliti meneliti pengalaman berdakwah yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani setelah ia dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014.

Melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dari narasumber diketahui bahwa bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 yaitu Dakwah bil al-lisan, Dakwah bil al-hal dan Dakwah bil al-qalam. Dalam aktivitas bil al-lisan, Melly berdakwah saat ia mengisi talkshow di acara seminar dan keputrian di sekolah-sekolah. Dalam aktivitas dakwah bil al-hal, Melly melakukan kegiatan di bidang pendidikan dan sosial bersama komunitas Katalogue. Kegiatan Melly di bidang pendidikan, yaitu mengajar anak-anak yang kurang mampu. Lalu, kegiatan Melly di bidang sosial, yaitu berbagi pada anak-anak yang kurang mampu. Selain dengan komunitas Katalogue, dalam bidang sosial Melly juga pernah menghadiri undangan dari Yayasan Hijab Indonesia untuk berbagi pada dan anak-anak keterbelakangan mental. Dalam aktivitas dakwah bil al-hal nya Melly juga pernah menjadi juri di ajang modeling. Sedangkan dalam aktivitas dakwah bil al-qalam, Melly berdakwah melalui akun di sosial media Instagram miliknya.

Kata Kunci: Puteri Muslimah Indonesia 2014, Aktivitas Dakwah, Muslimah, Katalogue, Dakwah.


(6)

ii

AlhamdulillahiRabbil’ aalamiin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014”.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami kesulitan, hingga terkadang rasa putus asa selalu dirasakan. Namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagi pihak menjadikan penulis semakin bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan akhirnya skripsi dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis. Karena dengan bimbingan, arahan serta semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, terutama kepada:.

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M. Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan. 2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan

Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.


(7)

iii

untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya kepada penulis dikala berkonsultasi, serta teramat sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal peminjaman buku-buku yang digunakan sebagai referensi dan memberikan pelayanan dengan baik kepada penulis hingga penyusuanan skripsi ini selesai.

7. Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 selaku narasumber sekaligus inspirasi bagi penulis untuk membuat skripsi ini, yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan informasi serta nasehat yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

8. Orang tua tercinta, Papah Aulia dan Mamah And Dwi Arti. Terima kasih atas segala jasa dan do’amu, penulis bahagia memiliki orang tua yang selalu memberikan dukungan yang tulus dan sangat berharga untuk penulis demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan adik tercinta Irma Widiastuty yang selalu memberikan semangat dan do’anya.


(8)

iv

10.Sahabat-sahabatku, Widya Natassha Rachim dan Faza Keumalasari yang telah memberikan semangat dalam menjalankan skripsi.

11.Teman-teman seperjuangan skripsi Humaira, Kemal, Sinta Sulistyoningrum, dan Sari Setianingrum. Terima kasih selalu memberikan semangat dan banyak informasi yang sangat membantu penulis dalam penulisan skripsi. Serta teman-teman KPI 2012 khususnya KPI B, terima kasih atas kebersamaan yang menyimpan banyak kenangan, tanpa kalian masa kuliah 3,5 tahun yang dijalankan penulis tidaklah berwarna. Terima kasih selalu memberikan semangat dan banyak informasi yang sangat membantu penulis dalam penulisan skripsi.

12. Semua pihak, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu namun tanpa mengurangi rasa hormat, yang telah membantu penulis. Saya ucapkan terima kasih.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari seluruh pihak yang telah membantu. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi diri penulis sendiri.

Jakarta, 22 Maret 2016


(9)

v

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL………...viii

DAFTAR GAMBAR……….…ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah………...4

C. Tujuan Penelitian………...5

D. Manfaat Penelitian………...…..5

E. Metodologi Penelitian………....6

1. Pendekatan Penelitian………..6

2. Metode Penelitian………7

3. Subjek dan Objek Penelitian………...9

4. Sumber Data Penelitian………...9

5. Teknik Pengumpulan Data………..…9

6. Tempat dan Waktu………..…………..12

7. Teknik Analisis Data……….12

8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data……….13

9. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian………17

F. Tinjauan Pustaka………..18


(10)

vi

B. Ruang Lingkup Dakwah………..22

1. Pengertian Dakwah………22

2. Tujuan Dakwah………..24

3. Unsur Dakwah………..….25

a. Da’i………...25

b. Mad’u………...27

c. Materi Dakwah………29

d. Media Dakwah………...30

e. Metode Dakwah………...33

f. Bentuk-bentuk Dakwah………...35

BAB III PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA A. Profil Siti Nurmeliya Baskarani………...…38

1. Riwayat Hidup………...38

2. Pendidikan……….39

3. Karier Siti Nurmeliya Baskarani Sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014………...41

B. Gambaran Umum Puteri Muslimah Indonesia………46

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH ISLAM SITI NURMELIYA BASKARANI PUTERI MUSLIMAH INDONESIA 2014 A. Aktivitas Dakwah Bil al-Lisan Siti Nurmeliya Baskarani…...50


(11)

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………..…71

B. Saran………73

DAFTAR PUSTAKA………...74


(12)

viii

Tabel 1. Prestasi Siti Nurmeliya Baskarani tahun 2009-2014 ... 44

Tabel 2. Pengalaman Kerja Siti Nurmeliya Baskarani tahun 2011-2016 ... 45

Tabel 3. Aktivitas Dakwah bil al-Lisan Siti Nurmeliya Baskarani ... 58


(13)

ix

Gambar 1. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani ... 42 Gambar 2. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani ... 42 Gambar 3. Maskot Puteri Muslimah Indonesia... 46 Gambar 4. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow di keputrian acara OBSESI

(Obrolan Seputar Siswi Islami) ... 52 Gambar 5. Siti Nurmeliya Baskarani setelah sharing dalam kegiatan keputrian

bersama siswi MTsN 2 Jakarta ... 54 Gambar 6. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow di Jasmine Hijab Hunt ... 55 Gambar 7. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkhsow di acara Charity in Harmony

Bersama Yayasan Hijab Indonesia ... 56 Gambar 8. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow di acara seminar dalam

rangka HUT Tangerang Selatan di Hotel Mercure Alam Sutera ... 57 Gambar 9. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak-anak jalanan Ciputat ... 62 Gambar 10. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak-anak di Rumah Autis

Bandung ... 63 Gambar 11. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak-anak Jembatan 3 ... 64 Gambar 12. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak keterbelakangan mental

dalam acara bersama Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank Doank ... 65 Gambar 13. Siti Nurmeliya Baskarani saat menjadi Juri malam Puncak FISIP

Fashion Week 2014 ... 65 Gambar 14. Dakwah bil al-Qalam Siti Nurmeliya Baskarani melalui Instagram . 69


(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Puteri Muslimah Indonesia merupakan ajang pencarian bakat seorang muslimah cantik, penuh talenta dan berwawasan luas yang mampu memberi warna baru dalam dunia entertainment di Indonesia.Ajang ini pertama kali diadakan pada tahun 2014. Setelah melewati tahap seleksi, terpilihlah 20 finalis yang akan berkompetisi untuk mendapatkan tahta Putri Muslimah Indonesia 2014. Penobatan pertama Puteri Muslimah Indonesia dilaksanakan pada malam puncak Puteri Muslimah Indonesia 2014 yang ditayangkan live dari Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 28 Mei 2014 pukul 18:30 WIB.1

Setelah melalui penilaian juri di masa karantina dan pertanyaan pada Grand Final, terpilih Siti Nurmeliya Baskarani yang berasal dari Jakarta menjadi pemenang pada ajang pencarian bakat Putri Muslimah Indonesia 2014. Lalu dua finalis lainnya yang masuk tiga besar Febi Rendra Febriani dari Lamongan yang menjadi runner up satu dan Hanifah Razan asal Wonosobo yang menjadi runner up dua.2

Menjadi Puteri Muslimah Indonesia memang tidak hanya sekedar cantik tetapi dia harus memiliki kriteria ABC yang terdiri dari (A),

1

Jurnal Ibukota, “Indosiar Gelar Program Puteri Muslimah Indonesia 2014,” artikel diakses pada 2 februari 2015, pukul 12:09dari http://jurnalibukota.com/index.php/hiburan/1189-indosiar-gelar-program-putri-muslimah-indonesia-2014.html

2Fachrur Rozie, “Siti Nurmeliya Baskarani Puteri muslimah Indonesia 2014,” artikel

diakses pada 2 Februari 2015, pukul 15:19 dari http://showbiz.liputan6.com/read/2055854/siti-nurmelia-baskarani-putri-muslimah-indonesia-2014


(15)

Akhlak, yang Baik, (B), Bakat yang unik dan spesial, dan (C), Cantik baik dari luar maupun dalam.3Ajang ini yang diperuntukkan bagi para wanita

muslim (muslimah) untuk tampil menunjukkan bakat serta kemampuan yang dimiliki oleh mereka dalam berbagai bidang. Tidak hanya memperhatikan bagaimana sisi kecantikan seorang muslimah tampil di khalayak umum atau media. Tetapi di ajang ini, para finalis terpilih akan mendapat bekal selama mengikuti karantina untuk lebih menggali potensi kreatifitas dalam diri mereka tentunya sebagai seorang muslimah, yakni memperhatikan akhlak, etika dan menjaga image seorang putri muslimah yang tak hanya cantik dari luar tetapi juga dari dalam (inner beauty).

Melalui ajang Puteri Muslimah Indonesia ini juga dapat membuka kesempatan bagi para perempuan berhijab di Indonesia yang ingin menapaki karir di dunia modelling, presenter berita, presenter acara religius, pemain sinetron/film, motivator dan lain-lain. Sebagai pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014, Siti Nurmeliya Baskarani dapat menjadi tolak ukur dan panutan bagi masyarakat terutama bagi muslimah di Indonesia.Kehadiran Puteri Muslimah Indonesia di tengah lingkungan masyarakatnya harus dapat memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat.Selain kesibukannya sebagai mahasiswi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Nurmellya Baskarani juga berperan aktif dalam aktivitas berdakwah, kegiatan di bidang sosial,

3Riswinanti,”Indosiar Gelar Audisi Ajang pencarian Puteri Muslimah Indonesia,” artikel

diakses pada 28 November 2015, pukul 20:06 dari

http://www.bintang.com/celeb/read/2202650/indosiar-gelar-audisi-ajang-pencarian-puteri-muslimah-indonesia


(16)

kegiatan di bidang pendidikan, mensosialisasikan busana muslim, dan berbagai aktivitas dakwah Islam lainnya.

Siti Nurmeliya Baskaranimerupakan tokoh yang sangat inspiratif bagi masyarakat terutama pada wanita muslimah. Ia dikatakan inspiratif karena sering melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengisi talkshow di acara seminar dan keputrian yang mayoritas audiensnya adalah remaja muslimah yang sedang mencari jati diri dan membutuhkan motivasi dari seseorang yang dapat dijadikan panutan. Selain itu ia juga sering menyampaikan dakwah saat mengisi talkshow di seminar dan keputrian di sekolah-sekolah yang mayoritas audiensnya adalah wanita muslimah kalangan remaja dan dewasa.

Dakwah menjadi penting karena meliputi semua persoalan yang di dakwahinya. Oleh karena itu, manusia dianugerahkan akal dan pikiran untuk berusaha mencurahkan potensi insaninya dengan mempelajari, memahami, merenungkan, serta mengamalkan pesan dakwah tersebut.Sehingga dapat mengambil manfaat dari si penyampai pesan

dakwah tersebut (da’i).4

Peranan seorang wanita dalam kehidupan sosial sangatlah penting. Terutama peran dari aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani yang predikatnya sebagai pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014 dalam proses aktivitas dakwahnya dikalangan wanita muslimah. Pada hakikatnya wanita adalah makhluk yang memiliki kepekaan terhadap sesama wanita. Saling mendukung dan memotivasi para sahabat wanita

4

Murtadha Mutahhari, Perspektif Al-Qur’an Tentang Manusia dan Agama, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2002), cet-1, hal 23.


(17)

maupun laki-laki. Masyarakat dan khususnya wanita muslimah membutuhkan bekal-bekal motivasi, keberanian, kebijaksanaan dan keterampilan. Di sini muslimah akan mampu memerankan dirinya sebagi agent of change (agen perubahan) ke arah yang lebih baik, tanpa mengorbankan prinsip yang kebenaran yang telah diyakininya.

Berdakwah dari satu tempat ke tempat lainmerupakan kegiatan rutin bagi Siti Nurmeliya Baskarani setelah menyandang gelar Puteri Muslimah Indonesia 2014. Disinilah ketertarikan penulis pada sosok Siti Nurmeliya Baskarani Putri Muslimah Indonesia 2014.

Berdasarkan pemahaman di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih mendalam dalam sebuah skripsi penulis yang berjudul ”Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba memberikan batasan masalah agar dalam pembahasan tidak terlalu melebar. Sesungguhnya banyak sekali masalah yang dapat dibahas tentang aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 seperti: bentuk-bentuk aktivitas dakwahnya, metode dakwahnya, media dakwahnya dan lain-lain. Namun agar pembahasan ini lebih fokus, saya akan membatasi diri dalam pembahasan aktivitas dakwahnya saja yaitu mengenai bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.


(18)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah yang diteliti, yaitu:

1. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-lisan Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

2. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-hal Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

3. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-qalam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Lisan Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

2. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Hal Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

3. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Qalam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi pada pembaca mengenai Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Selain itu, penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.


(19)

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi banyak muslimah dengan adanya Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Putri Muslimah Indonesia 2014.Bahwa setiap muslimah juga dapat memberikan banyak manfaat melalui dakwah. Dan penelitian ini diharapkan dapat konstribusi positif dalam penelitian selanjutnya untuk dijadikan bahan referensi penelitian yang sama. E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam sebuah pengumpulan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang diselidiki.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahamanyang berdasarkan metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.5

Lexy J. Moloeng mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

5

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 33-34.


(20)

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.6

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian Biografi.Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip.7Menurut Creswell, Biografi merupakan studi terhadap seseorang atau individu yang dituliskan oleh peneliti atas permintaan individu tersebut atau atas keinginan peneliti yang bersangkutan.8

Dalam model penelitian biografi, hal yang menjadi fokus penelitian adalah kehidupan secara keseluruhan atau beberapa fase kehidupan dari seorang individu yang dianggap unik, khas, menarik, atau luar biasa, sehingga sangat layak untuk diangkat menjadi suatu penelitian kualitatif.Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan studi biografi.Denzin dalam (Creswell, 1998) menjelaskan tahapan-tahapan prosedural yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan studi biografi. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:9

a. Peneliti dapat memulai studi biografi dengan serangkaian pengalaman yang objektif dari kehidupan seseorang atau subjek. Pengalaman tersebut dapat berdasarkan tahapan

6

Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 65.

7

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h. 36.

8

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 65.

9


(21)

perkembangan tertentu (misalnya masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal, atau masa usia lanjut) atau berdasarkan pengalaman yang unik, khas dan luar biasa (misalnya pengalaman dalam keberhasilan pendidikan, pernikahan, pekerjaan, ataupun kegagalan dan perceraian). b. Tahap kedua, peneliti mulai mencari dan menggali data-data

yang relevan, materi biografi yang konkert dan kontekstual dengan metode wawancara. Jika subjek masih hidup, maka dapat langsung diwawancarai. Akan tetapi, jika subjek sudah meninggal dunia, maka penggalian data dapat dilakukan melalui informan (orang yang mengenal subjek dengan baik). c. Tahap selanjutnya adalah melalui data yang telah diperoleh,

peneliti mulai melakukan pemilahan data. Data-data yang diperoleh diorganisasikan dan dikelompokkan berdasarkan tema-tema spesifik yang mengindikasikan peristiwa-peristiwa atau pengalaman-pengalaman penting, unik, dankhas dari kehidupan subjek.

d. Berikutnya, peneliti melakukan eksplorasi arti data-data, cerita-cerita yang sudah dipilah tesebut untuk mencari keterangan, kejelasan, dan mencari arti lain yang mendekati.

e. Tahap terakhir, peneliti mengaitkan arti yang diproleh kepada struktur yang lebih besar untuk menjelaskan arti-arti yang sudah diperoleh pada tahap sebelumnya (tahap 4), seperti dikaitkan dengan interaksi sosial subjek, isu-isu budaya,


(22)

ideologi subjek, dan kontek sosio-historis subjek, serta mencari interpretasi dari itu semua secara keseluruhan.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmellya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.

4. Sumber Data Penelitian a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber melalui observasi dan wawancara pada Siti Nurmeliya Baskarani yang dilakukan oleh peneliti di lapangan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh sumber-sumber tertulis seperti yang terdapat dalam buku, jurnal, dokumentasi atau arsip-arsip literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.Peneliti mendapatkan data sekunder tersebut dari dokumentasi dan arsip-arsip pribadi Siti Nurmeliya Baskarani. 5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mendapat data-data yang diperlukan, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian pelaku dan suasana yang


(23)

berkenaan dengan organisme, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.10 Dalam penelitian ini, peneliti mengamati langsung di lapangan untuk mendapatkan data primer. Pada tanggal 25 November 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-lisan yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani saat ia mengisi talkshow di acara HUT Tangerang Selatan yang diadakan di Hotel Mercure Alam Sutera.

Pada tanggal 8 Desember 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-hal yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani saat ia menghadiri talkshow dan berbagi bersama anak-anak keterbelakangan mental di acara "Charity In Harmoni" yang diadakan Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan. Pada tanggal 11 Maret 2016, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-qalam yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani melalui internet yaitu melalui akun Instagramnya.

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada narasumber, dan jawaban-jawaban narasumber dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder).11 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, yaitu

10

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), cet. 9, h. 83.

11

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.67.


(24)

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara peneliti dengan informan.12

Pada penelitian ini, yang menjadi narasumber adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, teman Siti Nurmeliya Baskarani di komunitas Katalogue yaitu Puja Restuti, dan Yoga. Penulis melakukan wawancara langsung untuk mengetahui jawaban tentang aktivitas dakwah Islam yang dilakukan Siti Nurmeliya Baskarani yaitu pada tanggal 21 Februari 2016 bertempat di mall Cilandak, Jakarta Selatan.Lalu penulis juga melakukan wawancara melalui obrolan via Line pada tanggal 02 Februari 2016, 03 Februari 2016, 04 Februari 2016 dan via Wahatsapp pada tanggal 11 Maret 2016, dan 20 Maret 2016. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara pada teman Siti Nurmeliya Baskarani dari komunitas Kataogue melalui obrolan via Line dan Whatsapp pada tanggal 8 Maret 2016.

c. Dokumentasi

Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian. Dokumentasi yaitu proses mencari data berupa hasil dokumentasi (foto) pribadi Siti Nurmeliya Baskarani dan data mentah (video atau rekaman wawancara) tentang penelitian yang dilakukan.

12

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 4, h.108.


(25)

6. Tempat dan Waktu

Adapun tempat dan waktu penelitian yang peneliti lakukan yaitu: a. Pada tanggal 25 November 2015, penulis melakukan pengamatan

aktivitas dakwah Islam bil al-lisan Siti Nurmeliya Baskarani dalam acara HUT Tangerang Selatan yang diadakan di Hotel Mercure Alam Sutera.

b. Pada tanggal 8 Desember 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-hal yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani dalam acara "Charity In Harmony" yang diadakan Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan.

c. Pada tanggal 11 Maret 2016, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-qalam yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani melalui internet yaitu melalui akun Instagramnya.

7. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:13

a. Pengumpulan informasi. Langkah ini dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung.

b. Reduksi. Langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan masalah penelitian.

13

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke arah Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 145.


(26)

c. Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam uraian penjelasan.

d. Kesimpulan. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan. Pertanyaan melalui wawancara yang diajukan kepada informan semata-mata sebagai bahan kajian yang mendasar untuk membuat kesimpulan. Bagaimanapun pendapat banyak orang merupakan hal penting meskipun tidak dijamin validitasnya. Semakin banyak informasi, maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah tersaring dan lebih akurat.

8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam metode penelitian kualitatif meliputi:14

a. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data adalah pengujian data untuk menilai kebenaran dan keabsahan penelitian dengan analisis kualitatif. Hasil dari uji kredibilitas ini akan menunjukkan kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang menggunakan metode analisis kualitatif. Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan data hasil kualitatif dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: 1) Perpanjang Pengamatan

Dengan perpanjangan penelitian berarti peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang

14


(27)

baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan antara peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, semakin mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terjadi rapport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi menggangu prilaku yang dipelajari.

2) Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

3) Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh


(28)

melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi Waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga dapat lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

4) Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mecari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. 5) Menggunakan Bahan Referensi

Maksud dari bahan refrensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.


(29)

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila ditemukan oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsiran tidak disepakati oleh para pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menemukan dengan apa yang diberikan oleh si pemberi data.

b. Uji Transferbility

Nilai yang diperoleh dalam temuan penelitian kualitatif tidak bersifat universal tetapi dapat diterapkan apabila memiliki konteks dan situasi yang mirip dengan objek penelitian. Untuk mengetahui hal tersebut, maka pengujian transferability perlu dilakukan guna memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis, dan dapat dipercaya oleh pembaca mengenai hasil penelitian. Dengan demikian, generalisasi dapat dihindari oleh pembaca karena telah memahami seluk beluk data yang diperoleh dalam penelitian. Pembaca akan bijak untuk menerapkan hasil penelitian tersebut sesuai dengan konteks dan situasi yang identik dengan penelitian yang dimaksud.


(30)

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

d. Uji Confirmability

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. 9. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus

“divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode

penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.15 Dalam penelitian ini,

15

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 305-306.


(31)

peneliti menggunakan alat bantu yaitu buku catatan, kamera dan handphone sebagai alat perekam suara.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka.Dengan mengadakan tinjauan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.Peneliti melakukan tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema yang serupa dengan penelitian (skripsi) ini. Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, ada beberapa skripsi yang meneliti mengenai tema peneliti, diantaranya:

1. Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan. Dalam skripsi ini menjelaskan mengenai aktivitas dakwah KH. Mahrus Amin yang ditujukan kepada santri maupun kepada masyarakat sekitar. secara garis besar meliputi: Dakwah Bi-Hal, Dakwah Bil-Qalam dan dakwah Bi-Lisan.16

2. Aktivitas Dakwah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Dalam skripsi ini menjelaskan mengenai figur ustadzah Hj. Ida Farida A. S. sebagai

da’iyyah yang haus akan ilmu dan beramal, mengajak dirinya

dimanapun ia berada dan ada kesempatan, beliau tak segan-segan untuk mengadakan suatu acara atau kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan. Metode dakwah yang dilakukan ustadzah Hj.

16

Lilis Nurcholisoh, “Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan”, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).


(32)

Ida Farida A. S. yaitu, dakwah bil lisan, dakwah bil qalam, dan dakwah bil hal.17

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang lainnya adalah subjek dan objeknya.Subjek dari penelitian ini adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Namun dari sekian banyak skripsi yang ada di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan skripsi yang penulis angkat. G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, penulis secara sistematis membagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB I menjelaskan Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II menjelaskan Aktivitas, Ruang Lingkup Dakwah: Pengertian Dakwah, Tujuan Dakwah, Unsur-Unsur

17

Agustin Intan Permata, “Aktivitas Dakwah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S”, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).


(33)

Dakwah; Da’I, Mad’u, Materi Dakwah, Media Dakwah,

Metode Dakwah, dan Bentuk-bentuk Dakwah.

BAB III PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA

BAB III menjelaskan mengenai Profil Siti Nurmeliya Baskarani: Riwayat Hidup, Pendidikan,Karier Siti Nurmeliya Baskarani Sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014 dan Gambaran Umum Puteri Muslimah Indonesia. BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH ISLAM SITI

NURMELIYA BASKARANI PUTERI MUSLIMAH 2014

BAB IV menjelaskan tentang Analisis Aktivitas Dakwah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, meliputi: Aktivitas Dakwah bil al-Lisan, bil al-Hal, dan bil al-Qalam Siti Nurmeliya Baskarani.

BAB V PENUTUP

BAB V menjelaskan penutup dari penelitian ini yang berisi mengenai Kesimpulan dan Saran.


(34)

(35)

21 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Aktivitas

Aktivitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “ Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan atau biasa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisasi atau lembaga.1

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh manusia.Namun berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut tergantung dari individu itu sendiri. Menurut Samuel Soeltoe, sebenarnya aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, diamengatakan bahwa aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan.2

Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat yang islami misalnya, tentu ia harus melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca buku-buku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam tentang hubungan sesama manusiadan tak kalah pentingnya adalah mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah didapatkan ke dalam kehidupan yang nyata.

1

S. Wojowasito, Kamus Bahasa Indonesia, (Malang: C.V Pengarang, 1999), edisi revisi,h.8.

2


(36)

Sedangkan yang dimaksud dengan aktivitas dakwah Islam adalah salah satu kegiatan keagamaan yang sangat penting dalam ajaran agama Islam.Karena dalam aktivitas dakwah tersebut mengandung seruan atau ajakan kepada manusia yang mampu mengubah situasi yang buruk menjadi lebih baik dan selalu berada di jalan Allah.

B. Ruang Lingkup Dakwah 1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a, yad’u, da’watan, artinya mengajak, menyeru, dan memanggil.3 Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti: panggilan, seruan atau ajakan. Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.4 Dalam surat Al-Imran ayat 104 Allah berfirman:

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf

3

Samsul Munir amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 1.

4


(37)

dan mencegah dari yang munkar dan merekalah orang-orang yang beruntung.”

Dalam praktik dakwah harus mengandung dan melibatkan tiga unsur, yaitu: penyampai pesan, informasi yang disampaikan, dan penerima pesan.5Pengertian dakwah secara terminologi menurut beberapa ahli dakwah diantaranya adalah:

1) H.M Arifin mengatakan dakwah adalah kegiatan menyeru, baikdalam bentuk lisan dan tulisan, maupun tingkah laku dan lainsebagainya yang dilakukan secara individual atau kelompok Supayatimbul dalam dirinya suatu pengetahuan kesadaran, sikappenghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama, sebagai pesanyang disampaikan kepada mereka tanpa unsur paksaan.6

2) Menurut Prof. Toha Yahya Oemar, M.A dakwah yaitu mengajakmanusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuaidengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.7

3) Menurut Muhammad Natsir dakwah mengandung arti kewajibanyang menjadi tanggung jawab seorang Muslim dalam

amar ma’rufnahi mungkar.8

Maka dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa kegiatan dakwah merupakan kegiatan menyeru atau mengajak orang

5

M. Munir dan Wahyu Illaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 17.

6

H.M Arifin, Dakwah Bil Qolam, (Bandung: Mujahid Press, 2004), h. 6.

7

Toha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Widjaya, 1992), h. 1.

8

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), ed. Ke-1, h.1-2


(38)

lainbaiksecara individu ataupun kelompok, agar menjalankan syariat Islamdengan sebaik-baiknya sesuai dengan pedoman

Al-Qur’an dan Hadist.Dengan tujuan mendapatkan keselamatan dan

kebahagiaan hidup baik didunia maupun di akhirat. 2. Tujuan Dakwah

Setiap aktivitas, usaha, kegiatan mempunyai tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ingin dicapai dalam kadar tertentu dengan segala usaha yang dilakukan. Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang di ridhai oleh Allah.9Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah.10

Tujuan proses dakwah merupakan landasan seluruh aktivitas-aktivitas dakwah yang akan dilakukan. Tujuan juga merupakan penentu sasaran strategi dan langkah-langkah operasional dakwah selanjutnya, tanpa adanya tujuan yang jelas, pekerjaan hanya terhitung sia-sia. Tujuan memiliki empat batasan, yaitu hal hendak dicapai, jumlah atau kadar yang diinginkan, kejelasan yang ingin dicapai dan ingin dituju.11

Kegiatan dakwah, merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan memberi arah, pedoman, metode bagi aktivitas dakwah, tanpa

9

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 59.

10

Enjang A.S dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009) h. 98

11

Abdul Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), cet. II, h. 8-9.


(39)

tujuan dakwah yang jelas seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia. Oleh karena itu juru dakwah harus memahami tujuan akhir dari semua kegiatan dakwah yang dilaksanakan.

Dari penjelasan tujuan dakwah di atas maka penulis mengemukakan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai juru dakwah harus berusaha semaksimal mungkin untuk membawa dan menyampaikan dakwahnya sehingga dapat membawa kebaikan bagi manusia, meningkatkan spiritualitas manusia agar manusia itu dapat memotivasi dirinya agar hidup lebih baik lagi, sehingga di ridhoi oleh Allah SWT.

3. Unsur Dakwah a. Dai

Da’i secara bahasa diambil dari bahasa Arab, yang berarti orang yang mengajak. Dalam pengertian yang khusus (pengertian Islam), da’i adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak langsung dengan kata-kata, perbuatan atau tingkah laku kearah kondisi yang baik atau lebih baik menurut ayat Al-Quran dan sunnah.12

Setiap muslim adalah da’i dalam arti luas, karena setiap

muslim memiliki kewajiban menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia. Dalam surat Al-Nahl ayat 125 Allah berfirman:

12


(40)

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Pada dasarnya tugas pokok seorang da’i adalah meneruskan

tugas Nabi Muhammad Saw yakni menyampaikan ajaran-ajaran Allah seperti termuat dalam Al-Quran dan sunnah Rasulullah. Dan keberadaan da’i pun dalam masyarakat luas mempunyai fungsinya.Fungsi da’i adalah sebagai berikut:13 1. Meluruskan akidah

Sudah menjadi naluri bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan yang tidak terkecuali terhadap keyakinan dan akidahnya.

2. Memotivasi umat untuk beribadah dengan baik dan benar Seorang da’i memberikan pencerahan akan keberadaan manusia sebagai hamba Allah yang memiliki tugas untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah dengan aturan-aturannya.

13


(41)

3. Amar ma’ruf nahi mungkar

Sebagai wujud nyata dari fungsi da’i selalu memiliki perhatian pada sesama untuk

bersama-samamenegakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang

mungkar untuk menciptakan kedamaian bersama. 4. Menolak kebudayaan yang merusak

Seorang da’i dalam melaksanakan kegiatan

dakwahnya, tentu tidak boleh larut dalam berbagai tradisi dan adat kebiasaan sasaran (objek) dakwah yang

bertentangan dengan syari’at Islam, dan mesti kuat

memeprtahankan kaidah-kaidah, hukum-hukum dan tata pergaulan muslim.

b. Mad’u

Menurut terminologi mad’u adalah orang atau kelompok orang yang lazim disebut dengan jamaah yang sedang menuntut ajaran agama dari seorang da’i, baik mad’u itu orang dekat atau jauh, Muslim atau Non-Muslim, laki-laki ataupun

perempuan. Seorang da’iakan menjadikan mad’u sebagai objek

bagi transformasi keilmuan yang dimilikinya.14

Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi orang-orang di luar Islam, baik mereka itu atheis, penganut aliran kepercayaan, pemeluk agama-agama lain, semua adalah

14

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2011), cet-1 h.279


(42)

mad’u.15

Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-orang yang telah beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan.16

Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu:17

1) Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir kritis dan cepat menangkap persoalan.

2) Golongan awam, yaitu kebanyakan yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam serta belum mendapat pengertian-pengertian yang tinggi.

3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas tapi hanya dalam batas tertentu saja dan tidak dapat membahas secara mendalam.

Sasaran dakwah (Objek Dakwah) meliputi masyarakat dilihat dari berbagai segi: 18

1) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing pendesaan, kota besar dan kecil serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.

15

Cahyadi Takariawan, Prinsip-prinsip Dakwah: Yang Tegar di Jalan Allah, (Yogyakarta: Izzan Pustaka, 2005), h. 25.

16

M. Munir dan Wahyu Illaihi, Manajemen Dakwah, h.23.

17

M. Munir dan Wahyu Illaihi, Manajemen Dakwah, h.23.

18


(43)

2) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari sudut struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintahan dan keluarga.

3) Sasaran yang berupa kelompok dilihat dari segi sosial kultural berupa golongan priyayi, abangan dan santri. Klasifikasi terletak dalam masyarakat Jawa.

4) Sasaran yang berhubungan dengan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia, berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

5) Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional (profesi atau pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri (administrator).

6) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari jenis kelamin berupa golongan pria dan wanita.

7) Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana.

c. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah isi dari pesan-pesan dakwah Islam. Pesan atau materi dakwah harus dibawakan secara menarik tidak monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema-tema Islam yang pada gilirannya objek dakwah akan mengkaji lebih mendalam mengenai materi agama Islam


(44)

dan meningkatkan kualitas pengetahuan keislaman untuk pengalaman keagamaan objek dakwah. Pesan-pesan dakwah harus dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi mad’u sebagai penerima dakwah. Oleh karena itu, da’i

hendaklah melihat kondisi objek dakwah dalam melakukan aktivitas dakwah agar pesannya tersebut bisa ditangkap sesuai dengan karakter dan cara berpikir objek dakwah.19

d. Media Dakwah

Media dakwah adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Penggunaan media dakwah yang tepat akan menghasilkan dakwah yang efektif.20 Media dakwah merupakan unsur tambahan dalam kegiatan dakwah.21Untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai macam media. Hamzah Ya’qub membagi media dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak.22

1) Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yangmenggunakan lidah dan suara, contohnya: ceramah, pidato, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya. 2) Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan seperti buku,

majalah, surat kabar, spanduk, dan sebagainya.

19

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah , h.14.

20

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah , h.14.

21

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), cet. Ke-2, h.403.

22


(45)

3) Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur, dan sebagainya.

4) Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indera pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti televisi, film,slide, Internet, dan sebagainya.

5) Akhlak, yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyatayang mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan di dengarkan oleh mad’u.

Sedangkan menurut Asmuni Syukir ada beberapa media yang dapat dijadikan sebagai media dakwah, di antaranya:23

a. Lembaga-lembaga pendidikan formal b. Lingkungan keluarga

c. Organisasi-organisasi Islam d. Hari-hari besar Islam

e. Media massa (radio, televisi, film, surat kabar, majalah, internet, dan lainnya)

f. Seni budaya (musik, drama sastra, wayang kulit, dan lain-lain)

Dalam konteks dakwah, secara praktis media terbagi menjadi dua jenis, yaitu:24

23

Asmurni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,( Surabaya: Al-Ikhlas, 1992), h. 176.

24


(46)

1) Washilah Maknawiyah

Washilah Maknawiyah adalah media yang bersifat imaterial, seperti rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mempertebal ikhlas dalam.

2) Washilah Madiyah

Washilah Madiyah adalah media yang bersifat material, yaitu segala bentuk alat yang bisa di indera dan dapat

membantu para da’i dalam menyampaikan dakwah kepada mad’u-nya. Media material (wahilah madiyah) terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu:

a. Media yang bersifat fitrah (wasail fitriyah), seperti ceramah monolog, mengajar, ceramah umum, khutbah, dan sebagainya

b. Media yang bersifat ilmiah (wasail fanniah), seperti washilah yadawiyah (karya tulis), washilah bashariah (karya lukis), washilah sam’iyah (kreasi suara) berupa pengeras suara, kaset, telepon, dan lain-lain, serta washilah al-Mutanawiyah seperti teater, drama, dan sebagainya

c. Media yang bersifat praktis (tabiqiyah), seperti memakmurkan masjid, mendirikan organisasi, mendirikan sekolah, menyelenggarakan seminar, dan mendirikan sistem pemerintahan Islam.


(47)

Dalam menggunakan media dakwah ini, para da’i diharuskan untuk menjaga etika dan ketentuan-ketentuan dalam berdakwah, yakni:25

1) Media dakwah tidak boleh bertentangan dengan

Al-Qur’an dan as-Sunnah.

2) Dalam menggunakan media dakwah, tidak menjurus kepada hal-hal yang diharamkan oleh agama dan tidak menimbulkan kerusakan.

3) Dapat digunakan dengan baik.

4) Media relevan dengan situasi dan kondisi konteks dakwah.

5) Media dapat menjadi perantara untuk menghilangkan kesesatan dari orang-orang ingkar dan menyalahi agama.

6) Jelas dalam tahapan-tahapan penggunanya.

7) Media secara fleksibel dapat digunakan dalam berbagai

kondisi mad’u (adat, kepercayaan, dan kebudayaan). 8) Dapat digunakan dalam berbagai situasi waktu dan

keadaan. e. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan da’i untuk menyampaikan pesan dakwah atau serentetan kegiatan

25


(48)

untuk mencapai tujuan dakwah.26Tujuan diadakannya metode dakwah adalah untuk memberikan kemudahan dan keserasian, baik bagi pembawa dakwah itu sendiri maupun bagi penerimanya. Berikut ini adalah metode-metode dakwah yang dapat digunakan oleh para da’i dalam mensyi’arkan agama Islam:27

1) Da’wah bil Hikmah

Hikmah adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dakwah yang disesuaikan dengan kadar akal, bahasa, dan lingkungan para pendukungnya.28Seorang da’i yang baik harus mampu menyesuaikan dirinya dengan segala lapisan masyarakat yang dihadapi, dari rakyat jelata, orang berpangkat, kaum cerdik-cendekiawan, atau berbagai lapisan sosial lainnya yang kesemuanya menuntut suatu pendekatan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

2) Da’wah bil Mau’izhatil Hasanah

Mau’izhatil Hasanah ialah kalimat atau ucapan yang diucapkan oleh seorang da’i, disampaikan dengan cara yang baik, berisikan petunjuk-petunjuk kearah kebajikan, duterangkan dengan gaya bahasa yang sederhana, supaya yang disampaikan itu dapat ditangkap, diterima, dihayati, dan pada tahapan selanjutnya dapat diamalkan.

26

Wahyu Illaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Rosdakarya, 2010), h.21.

27

Fathul Bahr An-Nabiry,Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, h. 240-254.

28

Siti Uswatun Khasanah, Berdakwah Dengan Jalan Debat: antara Muslim dan Non Muslim, (Jakarta: Purwakarta, 2007), h. 33.


(49)

3) Da’wah bil Majadalah

Secara umum, metode dakwah ini ditunjukkan bagi orang-orang yang taraf berpikirnya telah maju dan kritis seperti halnya Ahlul Kitab yang memang telah memiliki bekal keagamaan dari para utusan Allah SWT sebelumnya.Metode dakwah ini menuntut adanya profesionalisme dari para da’i. Dengan kata lain, seorang

da’i bukan hanya untuk sekedar mampu berbicara dan

beretorika, tetapi juga dituntut untuk memperbanyak perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sifatnya ilmiah. f. Bentuk-bentuk Dakwah

Menurut Rubiyanah dan Ade Masturi, bentuk-bentuk dakwah terbagi menjadi tiga, yaitu:

1) Dakwah bi al-Lisan

Dakwah bil al-Lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, disuksi, nasihat, dan lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah sering dilakukan oleh para juru dakwah, baik ceramah di majelis taklim, khutbah Jumat di masjid-masjid atau ceramah pengajian-pengajian.29

Maka dakwah bi al-lisan bisa diartikan:

“penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah

29


(50)

atau komunikasi langsung antara da’i dan mad’u (obyek

dakwah)”. Dakwah bi al-lisan sebagai kegiatan

penyampaian pesan-pesan kebenaran yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah memerlukan sebuah kemasan penyampaian pesan yang cermat, jitu dan akurat, sehingga tepat mengenai sasaran.30

2) Dakwah bi al-Hal

Dakwah bil al-Hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan.31Dakwah ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai obyek dakwah atau berdakwah melalui perbuatan, melalui tutur kata , tingkah laku, sampai dengan pada kerja bentuk nyata seperti mendirikan panti asuhan, fakir miskin, sekolah-sekolah, rumah ibadah dan lain sebagainnya.32

3) Dakwah bi al-Qalam

Dakwah bil al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah mealui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal artikel, internet dan lain-lain. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bil- al-Qalamini lebih luas daripada melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara

30

Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hlm. 42.

31

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah, h. 11.

32

Rafi’uddin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 24.


(51)

khusus untuk kegiatannya.33Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi

ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi

munkar.34

Dalam kegiatan dakwah bi al-Qalam ini memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan waktu, bisa dibaca dimana saja serta kapanpun.Apalagi publikasi saat ini semakin mudah, jangkauannya juga luas dan tidak terbatas, terutama tulisan yang disebarkan di internet bisa dibaca banyak orang diseluruh dunia.Sebuah gagasan menjadi riil dan kongkrit bila ditulis, tidak hanya diucapkan.35

33

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah, h. 11.

34

Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 53.

35Baitsatul Hasanah, “Ilmu Dakwah (Bentuk

-bentuk Dakwah)”, artikel diakses pada 7 Maret 2016, pukul 3:22 WIB dari https://itha911.wordpress.com/kumpulan-makalah-2/ilmu-dakwah-bentuk-bentuk-dakwah/


(52)

(53)

38 BAB III

PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA

A. Profil Siti Nurmeliya Baskarani 1. Riwayat Hidup

Siti Nurmeliya Baskarani yang akrab disapa Melly merupakan perempuan anggun kelahiran Jakarta 19 Juni 1994. Melly adalah putri dari keluarga pasangan H. Moch Afandi dan Eka Yulianti.1 Ayahnya merupakan seorang ustadz. Namun ayahnya berprofesi sebagai penyiar radio di Jakarta yaitu Bens Radio 106.2 FM.2 Selain itu ayahnya juga mengurus EO musik dan sering diminta untuk beceramah. Sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.3

Posisinya sebagai Pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014 ini, memberikan motivasi tersendiri bagi Siti Nurmeliya Baskrani untuk berkesempatan berbagi ilmu melalui talkshow di berbagai acara seminar dan keputrian baik di dalam kota maupun luar kota.

Gadis berdarah Betawi dan Banten ini mempunyai 2 saudara kandung laki. Melly adalah anak bungsu dari dua orang kakak laki-laki yaitu kakak yang pertama bernama Faysal Rubiyanto dan kakak yang kedua bernama Fauzan Ardi. Kakak yang pertama berprofesi seperti ayahnya yaitu sebagai penyiar radio di Jakarta yaitu Bens Radio 106.2

1

Wawancara pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 2 Februari 2016, via Line.

2

Wawancara pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 3 Februari 2016, via Line.

3


(54)

FM. Dan kakak yang kedua berprofesi sebagai staff engineering sebuah perusahan swasta di Jakarta.4

2. Pendidikan

Siti Nurmeliya Baskarani merupakan perempuan yang cerdas, rendah hati, dan aktif dalam berbagai kegiatan positif. Dia mampu membagi waktu antara kuliah, berorganisasi, berkegiatan sosial, dan mengasah bakat yang dia dimiliki. Rupanya bungsu dari tiga bersaudara ini memang aktif sejak kecil. Riwayat pendidikan Melly dari sekolah dasar hingga kuliah adalah selalu mengenyam pendidikan di sekolah Islam. Karena ayahnya sangat menjunjung tinggi agama Islam, maka ayahnya menyekolahkan Melly beserta kakak-kakaknya di sekolah Islam.5

Melly mengawali pendidikan dasarnya di MI El-Syifa Jakarta. Sejak SD Melly sudah berani tampil di depan umum. Karena dimulai sejak SD Melly sering mengikuti perlombaan pidato bahasa Indonesia. Selain itu, Melly juga selalu menjadi juara dalam perlombaan pidato bahasa Indonesia. Sejak saat itu, Melly selalu mengasah kemampuannya dalam berlomba pidato dan Melly rajin ikut perlombaan pidato bahasa Indonesia hingga ia duduk di bangku SMP.

“Dulu masih jaman sekolah sering ikut lomba-lomba pidato bahasa Indonesia dan Alhamdulillah aku menang pada jaman SD terus SMP juga masih lanjutin lomba-lomba pidato bahasa Indonesia juara terus, juara satu Alhamdulillah sampai ke tingkat DKI Jakarta terus lomba dongeng waktu SMP sampai tingkat se-Jakarta Selatan juara satu juga.”6

4

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 3 Februari 2016, via Line.

5

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 4 Februari 2016, via Line.

6


(55)

Sejak kecil Melly sudah mendalami bakatnya dan selalu meningkatkan bakatnya dalam bidang seni. Ia pandai memainkan alat musik seperti gitar dan pianika. Namun pada tahun 2014 Melly mulai menekuni alat musik baru yaitu biola. Selain bermain musik, ia juga pandai menari dan menyanyi. Di sela kesibukannya, ia juga tak luput menjalankan hobby olahraganya yaitu berenang dan bermain basket.7 Dengan berenang dan bermain basket, itu membuat tubuhnya menjadi semakin bertambah tinggi.

Setelah lulus dari MI El-Syifa Jakarta, Melly melanjutkan sekolah di MTsN 2 Jakarta. Saat menduduki bangku MTsN, Melly dipilih menjadi ketua OSIS.8 Di usianya yang ke 13 tahun Melly mulai mendalami dunia modelling. Pada tahun 2009, beliau berhasil menjadi Brand Ambassador di sebuah mall ternama yaitu Plaza Semanggi. Di tahun yang sama, Melly mengikuti audisi pemilihan model majalah Gadis dan dia menjadi semifinalis di pemilihan model tersebut.9

Setelah lulus dari MTsN 2 Jakarta, Melly melanjutkan pendidikannya di MAN 11 Jakarta. Saat dibangku SMA, Melly kembali menjadi anggota OSIS di sekolahnya dan berjabat sebagai humas. Selain aktif di organisasi sekolah, Melly aktif dalam bidang modeling. Pada tahun 2011 Melly menjadi finalis Duta Pariwisata Kepulauan Seribu. Selanjutnya pada tahun 2012, Melly mengasah minat dan bakatnya lagi di ajang pencarian bakat Putra Putri Batik Nusantara yang diadakan tingkat

7

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 4 Februari 2016, via Line.

8

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, Jakarta , 21 Februari 2016.

9


(56)

Nasional. Dalam ajang tersebut Melly menjadi Semifinalis Putra Putri Batik Nusantara. 10

Setelah lulus dari MAN 11 Jakarta, Siti Nurmeliya Baskarani melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu berkuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sela jadwal kuliah yang padat, Melly menjadi guru les privat mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika untuk anak-anak tetangga. Selain itu, Melly juga menjadi tenaga pengajar di Kumon.

Pada tahun 2014, Melly mengikuti UIN Fashion Fair Model Hunt 2014 yang diadakan oleh mahasiswa dan mahasiswi kreatif Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada ajang tersebut Melly menjadi Juara 1 UIN Fashion Fair Model Hunt. Dan di tahun yang sama Melly juga menjadi pemenang ajang pencarian bakat bergengsi yang diadakan di stasiun Televisi swasta Indosiar yaitu Putri Muslimah Indonesia 2014. Atas kemenangannya menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014, Melly terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (mawapres) bidang non Akademik tingkat Nasional dan internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

3. Karier Siti Nurmellya Baskarani Sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014

Pada tanggal 28 Mei 2014, Siti Nurmeliya Baskarani dinobatkan sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014. Sebagai Puteri Muslimah

10


(57)

Indonesia, Melly diberikan amanat selama satu tahun untuk menjalani tugasnya sebagai Puteri Muslimah Indonesia dalam mengayomi wanita muslimah di Indonesia melalui berbagai macam kegiatan.

Gambar 1. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani

Sumber: www.indonesianpageants.com

Gambar 2. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani


(58)

Karena waktu setelah Melly dinobatkan menjadi pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014 mendekati bulan Ramadhan, Melly dilibatkan dalam acara di Indosiar yang bertema Islami. Beberapa kali Melly diundang untuk memberikan tutorial hijab di acara D’terong Show. Pada tahun yang sama, Melly juga menjadi pembaca berita di Patroli dan Fokus Malam selama Ramadhan 2014. Pada saat Anugrah KPI Award 2014 yang ditayangkan di Indosiar, Melly juga menjadi salah satu pengisi acaranya. Dalam acara tersebut, Melly membacakan dongeng untuk anak-anak diatas panggung. Melly mendongeng untuk anak-anak sebelum membacakan kategori acara anak-anak terfavorit dan acara anak-anak terbaik di stasiun televisi. Lalu Melly juga diundang untuk mendongeng di acara Konser Raya 20 tahun Indosiar pada tahun 2015.11

Selain aktif di dunia entertainment, Melly juga melakukan banyak hal yang bermanfaat. Bidang pendidikan menjadi minat Melly. Dia

mengaku punya ”ikatan” yang kuat dengan anak-anak.12 Selain itu Melly juga aktif dalam sebuah komunitas anak muda yang bergerak di bidang pendidikan terutama untuk masyarakat kurang mampu yaitu Katalogue. Melly bergabung bersama komunitas Katalogue sebelum menjadi Puteri Muslimah indonesia 2014. Berawal dari menjadi volunteer dalam sebuah kegiatan, Melly merasa nyaman dan terlibat aktif di berbagai program Katalogue .

11

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 4 Februari 2016, via Line.

12

Tohoh Penemu, “Siti Nurmelia Baskarani Puteri Muslimah Indonesia,” artikel diakses pada 7 Februari 2016 pukul 13:18 dari http://biografi-profil-biodata.blogspot.com/2015/03/siti-nurmelia-baskarani-putri-muslimah.html


(59)

Selain aktif dalam kegiatan sosial, Melly juga aktif dalam memberikan dakwah dalam undangan mengisi talkshow, seminar dan keputrian di sekolah. Dalam aktivitas dakwahnya, Melly juga sering diundang sebagai motivator dalam seminar tentang motivasi dan mimpi.

Berikut ini adalah tabel yang berisi pengalaman kerja dan prestasi yang pernah diraih Siti Nurmeliya Baskarani, serta kegiatan sehari-hari sampai saat ini:

Tabel 1.

Prestasi Siti Nurmeliya Baskarani tahun 2009-2014

Tahun Prestasi

2009 - Brand Ambasador Plaza Semanggi dan Lippo Mall Indonesia 2009

- Semifinalis Gadis sampul 2009

2011 - Duta Pariwisata Kepulauan Seribu 2011 2012 - Semifinalis Putra Putri Batik Nusantara 2012 2014 - Juara 1 UIN Fashion Fair Model Hunt 2014

- Mahasiswi Berprestasi bidang non Akademik tingkat Nasional & Internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


(60)

Tabel 2.

Pengalaman Kerja Siti Nurmeliya Baskarani tahun 2011-2016

Tahun Pengalaman Kerja

2011 - 2014 - Guru privat SD (Matematika dan Bahasa Inggris), SMP (IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris).

2012 - 2013 - Pengajar di lembaga bimbel dan kursus bahasa inggris CENDIKIA Ciganjur, bidang SMP (IPA & Bahasa Inggris) dan SD (Matematika & Bahasa Inggris).

2013-2014 - Asisten pengajar Kumon mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.

2014 - Pembawa Berita FOKUS & PATROLI malam edisi Ramadhan

- Aktris FTV Sinema Pintu Taubat Indosiar

- Model Fashion Show busana muslimah April Jasmine Boutique di Skeno Hall Gandaria City 2015 - Aktris FTV Sinema Pintu Taubat Indosiar

- Aktris sinetron 3 Semprul Mengejar Surga 3 di SCTV

- Host talkshow Ramadhan Dzikir Cinta Kasih di TRANSTV

- Aktris iklan Garnier bersama Chelsea Islan - Bintang tamu di program acara Hitam Putih


(61)

TRANSTV

- MC event Ramadhan by Adrevi Boutique Makassar

- Bintang tamu dalam tapping program acara

“Diambang Fajar” SCTV

- Model busana pengantin muslimah Sanggar Liza 2016 - Aktris FTV Sinema Pintu Taubat Indosiar

- Model busana muslimah dan busana pengantin muslimah Kursien Karzai

- Model Fashion Show busana muslimah Kursien Karzai di Indonesia Fashion Week

B. Gambaran Umum Puteri Muslimah Indonesia

Gambar 3. Maskot Puteri Muslimah Indonesia

Sumber: www.bintang.com

Ajang Puteri Muslimah Indonesia merupakan pertama kali diadakan pada tahun 2014. Ajang ini diadakan di Stasiun Televisi Indosiar. Ajang Puteri


(62)

Muslimah Indonesia sebuah ajang yang diperuntukkan bagi para wanita muslim (muslimah) untuk tampil menunjukkan bakat serta kemampuan yang dimiliki oleh mereka dalam berbagai bidang. Tidak hanya memperhatikan bagaimana sisi kecantikan seorang muslimah tampil di khalayak umum atau media, tetapi di ajang ini, para finalis terpilih akan mendapat gemblengan atau bekal selama mengikuti karantina untuk lebih menggali potensi kreatifitas dalam diri mereka tentunya sebagai seorang muslimah, yakni memperhatikan akhlak, etika dan menjaga image seorang putri muslimah yang tak hanya cantik dari luar tetapi juga dari dalam (inner beauty).13

Pada tahun 2014, ajang Puteri Muslimah Indonesia diikuti peserta dari 8 Kota Besar di Indonesia, audisi dimulai dari Aceh, Padang, Palembang, Makassar, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Dari ribuan peserta hanya 20 peserta yang menjadi 20 Grand Finalis Puteri Muslimah Indonesia 2014.14 Di tahun pertama Puteri Muslimah Indonesia diadakan, menobatkan Siti Nurmelia Baskarani dari Jakarta sebagai Puteri Muslimah 2014, Febri

Rendra Febriani dari Lamongan sebagai runner up satu dan Hanifah Razan

dari Wonosobo sebagai runner up dua. Malam puncak Puteri Muslimah

Indonesia 2014 diselenggarakan pada tanggal 28 mei 2014 di Teater Tanah Air Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan disiarkan secara langsung oleh Stasiun Televisi Indosiar.

13

Acara Indosiar,“Puteri Muslimah Indonesia 2015”, artikel diakses pada 8 Maret 2016, pukul 20:38 darihttp://acaraindosiar.blogspot.co.id/2015/03/putri-muslimah-indonesia-2015.html

14 Indonesia Pageants, “Showcase Top 20 Jakarta Puteri Muslimah Indonesia 2014”,

artikel diakses pada 8 Maret 2016, pukul 21:07 dari

http://indonesianpageants.com/national/puteri-muslimah-indonesia-national/showcase-top-20-jakarta-puteri-muslimah-indonesia-2014


(63)

Pada tahun 2015, ajang Puteri Muslimah Indonesia kembali diadakan dan

diikuti dari 9 Kota Besar di Indonesia, audisi dimulai dari Aceh, Medan,

Padang, Palembang, Makassar, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Dari ribuan peserta hanya 25 peserta yang menjadi 25 Grand Finalis Puteri Muslimah Indonesia 2014. Di tahun kedua Puteri Muslimah Indonesia, menobatkan Nesa Aqila Herryanto Putri dari Medan sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2015, Inka Noor Aulia dari Indramayu sebagai runner up satu, dan Bunga Ade Tama dari Jakarta sebagai runner up dua. Malam puncak Puteri Muslimah Indonesia 2015 diselenggarakan pada tanggal 13 mei 2015 di studio

6 Emtek City dan disiarkan secara langsung oleh Stasiun Televisi Indosiar.15

Adapun Syarat Pendaftaran Puteri Muslimah Indonesia, yaitu:16

1. Wanita muslimah belum pernah menikah 2. Usia 17-25 tahun

3. Tinggi minimum 165 cm

4. Sehat Jasmani & Rohani (melampirkan surat keterangan sehat dari dokter)

5. Berpenampilan menarik, mempunyai bakat (modeling, akting, nyanyi dll)

6. Bisa baca al-Quran

7. Menguasai Bahasa Inggris 8. Berhijab

9. Cantik, Cerdas dan Berkepribadian

15Dewita, “Pemenang Kontes Puteri Muslimah indonesia 2015,”

artikel diakses pada 8 Maret 2016, pukul 23:29 dari http://www.databiografi.com/2015/05/juara-pertama-pemilihan-puteri-muslimah.html

16Acara Indosiar,“Puteri Muslimah Indonesia 2015”, artikel

diakses pada 8 Maret 2016, pukul 20:38 dari http://acaraindosiar.blogspot.co.id/2015/03/putri-muslimah-indonesia-2015.html


(64)

10.Melampirkan Foto 4 Lembar ukuran 4R (Close up tampak depan, Close up tampak samping, Seluruh badan tampak depan, seluruh badan tampak samping)

11.Patuh pada ketentuan & peraturan Indosiar

Puteri Muslimah Indonesia akan mencari muslimah Indonesia yang tidak hanya cantik namun juga mempunyai kepribadian dan akhlak tinggi, cerdas, berbakat, mempunyai rasa nasionalisme dan yang paling utama adalah sholehah dengan berhijab. Ajang Puteri Muslimah Indonesia juga sebagai sarana untuk memberikan motivasi dan dakwah agar puteri-puteri Indonesia lebih mengenal, mencintai dan memakai hijab. Berhijab adalah Syariat Islam yang harus terus diserukan agar para generasi muda tahu manfaat berhijab. Dengan berhijab tidak menghalangi untuk kita berprestasi, bercita-cita tinggi

dan tampil modis.17

Melalui ajang Puteri Muslimah Indonesia ini juga dapat membuka kesempatan bagi para perempuan berhijab di Indonesia yang ingin menapaki karir di dunia modeling, presenter berita, presenter acara religius, pemain sinetron/film, motivator dan lain-lain. Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 misalnya, selain kesibukannya sebagai mahasiswi dia juga aktif dalam kegiatan sosial, mengajar, syuting program televisi, sosialisasi hijab untuk remaja Islam dan lain-lain.18

17Kios Media, “Jadwal AUDISI Puteri Muslimah Indonesia 2015,”

artikel diakses pada 8 Maret 2016, pukul 20:41 dari http://www.kiosmedia.com/2015/03/jadwal-audisi-puteri-muslimah-indonesia-2015.html

18 Riswinanti, “Indosiar Gelar Audisi Ajang Pencarian Puteri muslimah Indonesia,”

diakses pada 8 Maret 2016, pukul 20:38 dari

http://www.bintang.com/celeb/read/2202650/indosiar-gelar-audisi-ajang-pencarian-puteri-muslimah-indonesia


(65)

(66)

50

BASKARANI PUTERI MUSLIMAH IDONESIA 2014

A. Aktivitas Dakwah Bil al-Lisan Siti Nurmeliya Baskarani

Aktivitas dakwah yang dilakukan Siti Nurmeliya Baskarani sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014 kepada masyarakat merupakan upaya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan keagamaan yang berdasarkan pada tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah agar wanita muslimah mampu menghadapi masa depan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Dakwah terhadap perempuan adalah keharusan, bahkan perempuan sendiri juga terikat akan kewajiban berdakwah. Kewajiban umat Islam untuk menyampaikan motivasi islami secara keseluruhan, sistematik dan mendalam tentunya dapat dilakukan oleh semua muslim dan muslimat. Karena pada dasarnya berdakwah adalah kewajiban bagi seluruh muslim.

Dakwah bukan hanya bertujuan membuat seseorang mengerti akan isi dakwah yang disampaikan oleh seorang da’i, akan tetapi lebih jauh dari pada itu yaitu bertujuan untuk membuat orang bersedia merubah sikap dan tingkah laku hidupnya ke arah yang lebih baik.

Pada dasarnya, dakwah bil al-lisan itu sendiri adalah menyampaikan pesan-pesan dakwah yang bertujuan untuk memberikan informasi yang benar, dengan ilmu pengetahuan, kenyataan faktual dan akurat sehingga tepat mengenai sasaran dakwah. Aktivitas dakwah mengajak orang untuk berubah dari situasi yang nilai-nilainya tidak islami


(67)

ke kehidupan yang islami dengan cara yang damai, sederhana, dan mudah dimengerti untuk kaum muslim.1

Pada usia 19 tahun Siti Nurmeliya Baskarani memulai aktivitasnya dalam berdakwah. Dalam kegiatan dakwahnya, Melly tidak canggung berhadapan dengan orang banyak di depan umum karena Melly sudah terbiasa mengikuti lomba-lomba berpidato bahasa Indonesia sejak SD hingga SMP. Selain menjadi kewajibannya dalam berdakwah, Melly juga diberi amanat untuk berdakwah oleh ayahnya yang memiliki aktifitas dalam berdakwah yaitu sebagai ustadz.

“Papa nyampein pesannya “papah kepengen deh salah satu anaknya bisa nerusin kaya papah” nah papah ga maksa anak untuk menjadi ustadzah tapi “gimana caranya kamu itu bisa mendakwah pelan-pelan kepada orang-orang”,“gimana caranya kamu ngasih pengaruh banyak untuk orang-orang supaya bisa ngikutin hal-hal baik kamu”. Terus Melly fikir “oh ya dengan cara ini Melly sudah punya power, Melly udah dikenal orang istilahnya Melly jadi punya power supaya Melly bisa mempengaruhi orang-orang, memengaruhi pada hal yang baik-baik.”2

Setelah Siti Nurmeliya Baskarani dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014, ia mampu mewujudkan amanat dari ayahnya sebagai pendakwah. Dalam aktivitas dakwah bil al-lisannya, Melly berdakwah pada saat mengisi talkshow dalam seminar dan keputrian di sekolah-sekolah. Acara seminar dan keputrian tersebut diadakan di berbagai tempat seperti di daerah Jakarta Selatan, Tangerang Selatan dan Purwakarta.

1

Bambang Saiful Ma’arif, Komunikasi Dakwah: Paradigma untuk Aksi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 31.

2

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, Jakarta Selatan, 21 Februari 2016.


(68)

Saat Melly mengisi talkshow keputrian dalam acara OBSESI (Obrolan Seputar Siswi Islami) yang diadakan di SMAN 47, dalam dakwahnya Melly menyampaikan motivasi untuk siswi-siswi yang hadir dalam keputrian. Siswi-siswi yang hadir sangat antusias dengan kedatangan Melly, banyak sekali pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada Melly mengenai materi yang disampaikan oleh Melly pada saat itu.3

Gambar 4. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow keputrian di acara OBSESI (Obrolan Seputar Siswi Islami)

Sumber: Dokumentasi pribadi Siti Nurmeliya Baskarani Di acara selanjutnya, Melly diundang untuk menghadiri talkshow dalam acara milad yang ke 17 tahun di sekolahnya terdahulu yaitu MAN 11 Jakarta. Saat menghadiri talkshow, siswa dan siswi sangat antusias dengan kedatangannya. Melly sangat senang bisa berbagi cerita, berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada adik-adik kelas di MAN 11

3


(69)

Jakarta.4 Dalam talkshow tersebut, Melly membahas tentang prestasi

karena tema acara tersebut adalah “Muda Berprestasi”. Melly

menceritakan pengalamannya hingga menjadi menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014. Selain itu Melly juga memberikan motivasi anak-anak untuk semangat belajar dan menghormati guru-gurunya. Reaksi siswa dan siswi MAN 11 sangat antusias dan mereka banyak bertanya mengenai kegiatan Melly saat sekolah dulu.5

“Reaksi anak MAN 11 itu antusias dan mereka juga banyak tanya waktu itu aku aktif dalam kegiatan apa waktu di aliyah. Apakah kegiatan eskul aku mendukung kegiatan aku sekarang terus aku bilang ya karena dulu akutuh ikut English Club dan I get benefit from that. Aku jadi bisa speaking English well.”6

Selain itu Melly diundang untuk mengisi talkhshow dalam keputrian di MtsN 2 Jakarta yang merupakan sekolahnya dulu. Di MTtsN 2 Jakarta, Melly disambut dengan hangat oleh guru-guru dan seluruh siswa-siswi. Dalam talkshow keputrian tersebut, Melly memberikan banyak motivasi pada seputar rasa tanggung jawabnya ke sekolah, rasa semangat belajar, mereka berani bermimpi. Agar pemberian motivasi tepat pada sasaran, Melly memilih-milih materi dakwah yang ia berikan dan melihat siapa audiens tersebut.7

“Aku lebih melihat dari audiensnya itu siapa. Misalnya anak SMP nih berarti Melly ga bisa inti sosialisasi Melly ke mereka supaya mereka berjilbab tapi kita lihat sikon dulu. Anak SMP itu lagi butuh apa sebenarnya, anak SMP itu lagi labil-labilnya, ibaratnya antara teman dan sekolah jadi inti sosialisasi Melly ini rasa tanggung jawabnya ke sekolah, rasa semangat belajar, mereka berani bermimpi. Kalau di tingkatan SMA, mereka sudah

4

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, Jakarta Selatan, 21 Februari 2016.

5

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 20 Maret 2016, via WhatsApp.

6

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 20 Maret 2016, via WhatsApp.

7


(1)

Screen shot obrolan penulis dengan Siti Nurmeliya Baskarani via Whatsapp pada tanggal 20 Maret 2016


(2)

Penulis bersama Siti Nurmeliya Baskarani saat wawancara pada 21 Februari 2016 di Mall Cilandak Town Square, Jakarta Selatan

Penulis bersama Siti Nurmeliya Baskarani Puteri setelah talkshow dalam acara Seminar Kesetaraan Gender dalam rangka HUT Tangerang Selatan di Hotel


(3)

(4)

(5)

DOKUMENTASI SITI NURMELIYA BASKARANI PUTERI MUSLIMAH INDONESIA 2014


(6)

Siti Nurmeliya Baskarani saat fashion show modeling dan menjadi model busana muslimah di beberapa butik ternama di Indonesia