Kewajiban muslimah terhadap hatinya

Kemudian pengetahuan lain yang diperlukan adalah ilmu umum dan wawasan kontemporer. Dari sekian banyak ilmu umum, ada fardhu kifayah bagi muslimah untuk menguasai salah satu dari bidang-bidang tersebut, mendalaminya sehingga bisa professional. Dengan tersedianya ahli-ahli muslimah di bidang umum, akan sangat membantu kesulitan umat. Terutama dalam mengatasi masalah kewanitaan. Misalnya bidang kesehatan, bidang advokasihukum, bidang psikoligi, teknik, tata busana, kecantikan, dll. Dibidang terkini pun muslimah dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi dari berbagai dunia, tentang politik, nilai mata uang, seni dan budaya, olah raga,dll. Dengan wawasan yang luas akan sangat membantu muslimah dalam mengaktualisasikan dirinya di keluarga dalam mendidik anak atau ngobrol bersama suaminya. atau dalam masyarakat. Pengetahuan yang lain adalah keterampilan teknis. Tanpa ada ahli dibidang-bidang teknis, muslimah akan mengalami keuslitan teknis yang semestinya tidak perlu terjadi apabila ilmunya dimiliki. Seperti computer, internet, dan sarana informasi lain.

3. Kewajiban muslimah terhadap hatinya

Segala sesuatu yang bersifat materi saja tidak akan menjamin ketenangan dalam hati. Untuk itulah kewajiban inti ada pada pengisian hati agar semua proses kegiatan dapat berjalan baik. Untuk mengasah fungsi hati ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: a. Dzikrullah mengingat Allah atau menyebut Allah, “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” Ar-Raad, 28 Dzikir selain menentramkan hati juga mencerahkan pikiran, kecemerlangan akal dan hati karena senantiasa mengingat Allah SWT. Al-Hadits, “ Perumpaan orang yang berdzikir kepada tuhannya dengan orang yang tidak berzikir ibarat yang hidup dengan yang mati.” HR. Bukhari b. Membaca Al-qur’an. c. Menjauhi maksiat d. Menjauhi ketergantungan pada makhluk e. Memperbanyak ibadah. Hal menarik yang dijadikan alasan pemilihan pesantren ini dikarenakan pesantren ini memiliki bidang-bidang yang bervariasi pada struktur organisasinya. Salah satunya Bidang Usaha Milik Pesantren BUMP yang mana bidang ini merupakan usaha-usaha mandiri untuk mencukupi segala kebutuhan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Universitas Sumatera Utara Dalam bidang usaha ini para santri maupun santriwati di ajak untuk mengembangkan usaha-usaha mandiri dalam suatu unit usaha santrisantriwati. Para santri dan santrriwati mengembangkan unit-unit usaha sebagai pengelola serta pengguna dalam bidang usaha ini. Selain menambah wawasan siswa dalam usaha mandiri juga dapat menambah input bagi pesantren tersebut. STRUKTUR ORGANISASI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH Diagram 1.1 Struktur Organisasi Pesantren BIDANG PENELITIAN dan PENGEMBANGAN Bidang yang dibentuk tahun 1994 ini diharapkan mewujudkan konsep dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran di Pesantren, baik berupa gagasan murni maupun hasil dari penelitian. Bidang ini juga menangani pengembangan ilmiah santri dan Keterangan : IKRH : Ikatan keluarga Ar-raudhatul hasanah KMI : Kuliyyatu-l-Mu’aliminal Islamiyah BPSM : Balai Pengobatan Santri dan Masyarakat OPRH : Organisasi Pelajar Ar-Raudhatul hasanah PMB : Pengembangan Minat dan Bakat PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini ALUMN BID. Pendidikan BID.Pengasuha BID.LITBANG BID.Kesejahteraa BID.BUMP IKRH BADAN MAJLIS BENDAHAR DIREKTUR SEKRETARI MAJLIS PENGASUH T O W A P E L P E R C E T A K A S . F O T O B I N A T U B P S M K O N S U M S I P E M B A N G U N A N P M B S Y L A B U S P E R P U S K A D E R I S A S I P R A M U K A B A H A S A P E N G A S U H A P A U D L A B F I K I B M t s M A K M I SANTRI SANTRIWATI Universitas Sumatera Utara guru melalui kegiatan ilmiah serta keterampilan. Salah satu biro yang ada pada bidang ini adalah: Biro Pengembangan Minat dan Bakat PMB Biro yang bertanggung jawab terhadap pengembangan minat dan bakat santi serta santriwatinya, melalui berbagai kegiatan, seperti :Raudhah Computer Center RCC, Raudhah Pos RDP, MATLA majalah santri, dan kegiatan penambah wawasan lainnya.Kegiatan pengembangan minat dan bakat ini pada akhirnya akan mewujudkan generasi yang potensial sesuai dengan bakatnya, yang pada akhirnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain yang berlandaskan islam. Untuk mewujudkan meningkatnya kualitas muslimah terkhusus para samtriwati yang kemudian dapat membawa perempuan mendapatkan posisi setara sebagai mitra sejajar dalam pembangunan, Maka diperlukan adanya suatu pusat informasi dan kegiatan muslimah serta pusat pendidikan dan pelatihan berstatus non formal yang ditujukan bagi santriwati pesantren ini dalam bidang kecantikan dan keterampilan, sehingga setiap santriwati dapat memperoleh informasi dan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang kemudian dapat dijadikan modal dalam melanjutkan atau membuka usaha mandiri. Pesantren yang memiliki santriwati dengan jumlah lebih dari 1000 orang ini sangat memerlukan pusat kegiatan muslimah untuk menaungi setiap informasi dan kegiatan santriwati di pesantren ini.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN