Kekayaan Warisan Ketidak Sempurnaan Pasar Diskriminasi PENGUSAHA INFORMAL

21 paribus. Siapa yang berani mempertaruhkan kesehatan dan nyawanya dibidang kerja yang berbahaya pasti menerima imbalan yang lebih besar.

d. Ketidakpastian dan Varian Pendapatan

Bidang-bidang kerja yang hasilnya tidak pasti, misalnya bidang kerja pemasaran mengandung resiko yang paling besar. Karena itu, seperti telah disinggung diatas, mereka yang menekuni bidang kerja itu akan menuntut lebih dan menerima pendapatan yang lebih besar, jelas tingkatan pendapatan mereka melebihi mereka yang bekerja dibidang-bidang yang lebih aman.

e. Bobot Latihan

Bila karakteristik bawaan dianggap sama atau tidak diabaikan, maka yang menguasai bobot latihan yang lebih tinggi pasti memperoleh pendapatan lebih banyak. Latihan itu biasa bersumber dari pendidikan formal, seperti bangku kuliah atau lewat kursus tertulis, bisa pula latihan berupa pengetahuan dan pengalaman informal yang didapat seseorang selama ia bekerja, bahkan peranan latihan selama kerja atau magang on the job training sangat penting dan merupakan salah satu faktor penentu bentuk profil usia pendapatan yang baru saja kita bicarakan. Bobot latihan memperbesar pendapatan karena latihan itu meningkatkan ketermpilan seseorang sehingga ia mampu menghasilkan produk fisik marjinal yang lebih tinggi.

f. Kekayaan Warisan

Mereka yang mempunyai kekayaan atau terlahir dilingkungan keluarga kaya akan lebih mampu memperoleh pendapatan dari pada mereka yang tidak mempunyai kekayaan warisan, sekalipun kemampuan dan pendidikan mereka setara. Universitas Sumatera Utara 22

g. Ketidak Sempurnaan Pasar

Monopoli hanya ada satu penjualan, monopsoni hanya ada satu pembeli, kebijakan sepihak serikat buruh, penetapn tingkat upah minimum oleh pemerintah, ketentuan syarat-syarat lisensi, setifikat dan sebagianya. Turut melibatkan perbedaan- perbedaan pendapatan uang dikalangan kelas-kelas pekerja. Mereka yang diuntungkan oleh ketida ksempurnaan pasar itu akan menerima pendapatan lebih tinggi, sebaliknya yang akan dirugikan akan menerima pendapatan yang lebih rendah.

h. Diskriminasi

Dipasar tenaga kerja sering terjadi diskriminasi ras, agama, atau jenis kelamin dan itu semua merupakan penyebab fariasi tingkat pendapatan. Berbagai penelitian yang mencoba mengoreksi perbedaan produktifitas fisik marjinal kelas-kelas pekerja yang dikelompokkan pada dasar kelas atau jenis kelamin umumnya mendapati adanya faktor residual yang tidak bisa dijelaskan yang diakibatkan oleh deskriminasi tersebut.

2.2. PENGUSAHA INFORMAL

Keberadaan dan kelangsungan pengusaha informal dalam sistem ekonomi kontemporer bukanlah gejala negatif, namun lebih sebagai realitas ekonomi kerakyatan yang berperan cukup penting dalam pengembangun masyarakat dan pembangunan nasional. Setidaknya, ketika program pembangunan kurang mampu menyediakan peluang kerja bagi angkatan kerja, pengusaha informal dengan segala kekurangannya mampu berperan sebagai penampung dan alternatif peluang kerja bagi para pencari kerja. Universitas Sumatera Utara 23 Gelombang ketidakpuasan kaum miskin dan para pengangguran terhadap ketidakmampuan pembangunan menyediakan peluang kerja, untuk sementara dapat diredam dengan tersedianya peluang kerja oleh pengusaha informal. Begitupun ketika kebijakan sektor pembangunan cenderung menguntungkan usaha skala besar, pengusaha informal kendati tanpa dukungan fasilitas dari negara, dapat memberikan subsidi sebagai penyedia jasa murah untuk mendukung kelangsungan hidup para pekerja hidup skala besar. Bahkan, tak kala perekonomian nasional mengalami kemunduran akibat resesi, pengusaha informal mampu bertahan tanpa membebani ekonomi naisonal, sehingga roda perekonomian nasional tetap bertahan. Peran pengusaha informal ini telah berlangsung sejak lama dalam pasang surut perkembangan masyarakat dan dinamika perkembangan ekonomi. Hasil Analisis Pendapatan Pedagang Rumah Makan Di Kecamatan Medan Selayang dengan metode Ordinary Least Square OLS Dependent Variable: LPDPTN Method: Least Squares Date: 020910 Time: 22:18 Sample: 1 40 Included observa tions: 40 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.201069 0.178024 12.36389 0.0000 LMD 0.653888 0.038329 17.05969 0.0000 JK 0.025474 0.008231 3.094795 0.0038 TP 0.016585 0.017944 0.924258 0.3615 R-squared 0.960722 Mean dependent var 6.328133 Adjusted R-squared 0.957449 S.D. dependent var 0.374798 S.E. of regression 0.077313 Akaike info criterion -2.187273 Sum squared resid 0.215182 Schwarz criterion -2.018385 Universitas Sumatera Utara 24 Log likelihood 47.74546 F-statistic 293.5162 Durbin-Watson stat 1.539826 ProbF-statistic 0.000000 Ket: Signifikan pada α = 1 Signifikan pada α = 5 Signifikan pada α = 10

2.2 .1 Pengertian Pengusaha Informal