Pendidikan Informal . TINJAUAN PUSTAKA

33 Namun demikian sejauh manakah bentuk pendidikan formal ini mempunyai pengaruh yang jelas atas perkembangan sistem sosial ekonomi dalam masyarakat. Yang jelas adalah selama siswa mengalami pendidikan disekolah telah dihadapkan pada peristiwa seleksi yang sangat ketat. Sehingga menyebabkan siswa yang putus sekolah dan tidak dapat meneruskan sekolah ketingkat yang lebih tinggi adalah cukup besar. Menurut pengamatan bahwa faktor sosial ekonomi memang cukup menentukan sebagai penyebab utama putus sekolah dan mengecilkan arus siswa memasuki sekolah yang lebih tinggi. Biaya dan harga sosial yang harus dibayar oleh para orang tua untuk menyekolahkan anaknya sangat besar. Keinginan membayar harga yang setingginya untuk menyekolahkan anaknya itu cukup kuat, walaupun disadari pula bahwa kesudahan pendidikan anaknya itu kadang-kadang tidak menentu. Dengan demikian kesempatan yang teresedia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih lama hanya diikuti siswa-siswa yang berasal dari golongan ekonomi yang lebih baik. Disamping itu biaya masyarakat yang ditumpuhkan pada pendidikan itu bertambah besar sejajar dengan tingginya tingkat pendidikan. Sehingga siswa yang berhasil menduduki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat juga menikmati juga menikmati biaya masyarakat yang lebih banyak dari pada siswa yang putus sekolah.

b. Pendidikan Informal .

Salah satu pendidikan yang dipopulerkan di negara-negara sedang berkembang, yaitu untuk membina anak-anak yang putusw sekolah agar dapat memiliki keterampilan kerja melaluin “ out off school” atau pendidikan diluar sekolah Universitas Sumatera Utara 34 Ivann Illich pendidikan diluar sekolah dinegara kita lebih dikenal dengan istilah “ non formal education” atau pendidikan non formal. Sebenarnya istilah “out off school, non formal education, informal education,” mempunyai pengertian yang sama yaitu pendidikan diluar sekolah yang bersifat kursus-kursus yang lebih menekankan pada pengetahuan keterampilan. Pendidikan formal ialah pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah oleh badan-badan pemerintah maupun swasta secara teratur dalam waktu yang relatif singkat yang lebih menekankan kepada kecakapan dan keterampilan tertentu, tetapi tidak mengikuti peraturan-peraturan yang ketat dan tetap seperti pada pendidikan formal. Selain itu biaya pendidikan yang dipergunakan untuk membiayai program yang diikutinya itu tidak terlalu mahal. Pada bentuk informal ini sifatnya lebih fleksibel dan mungkin lebih efektif untuk mengembangkan anak pada bidang kecakapan tertentu dalam waktu yang tidak begitu lama. Oleh karena itu program pendidikan informal lebih spesifik, maka bisa dilaksanakan dalam lingkungan yang sesuai. Namun demikian, pelaksanaan pendidikan informal tidak semudah yang seperti yang diperkirakan. Sebab untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam arti efektif dan murah sehingga dirasakan kegunaannya maka diperlukan persyaratan dan persiapan-persiapan yang lebih seksama. Diantara persyaratan yang diharapkan adalah : 1. Pendidikan informal harus jelas tujuannya dan harus jelas pula hasil yang diharapkan untuk dicapai sehingga, dapat memberikan kegunaan bagi masyarakat terutama bagi yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 35 2. Program pendidikan informal harus menarik baik dari hasil yang ingin dicapainya maupun dari cara pelaksanaannya. Sehingga mendapat dukungan dan partisipasi dari masyarakat untuk melancarkan program yang hendak dilaksanakan dalam pendidikan informal itu. 3. Program pendidikan informal harus diintergrasikan dengan program-program pembangunan dalam masyarakat. Sebab satu program pendidikan tidak akan berhasil kalau tidak ada kaitannya dengan kegiatan pembangunan baik dibidang ekonomi maupun dibidang sosial didaerah itu.

c. Pendidikan Subsistem