Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi

yang diperlukan dan biasanya dihubungkan dengan keterampilan profesional atau teknis. Kompetensi inti merupakan pemahaman terhadap visi, misi, dan nilai- nilai perusahaan. Suatu kompetensi yang dihubungkan dengan strategi organisasi yang dapat diterapkan pada semua karyawan sebagai suatu keahlian unggulan suatu organisasi. Kompetensi inti merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan unggul. Sementara itu, kompetensi manajerial menunjukkan kemampuan dalam menjalankan manajemen dan kompetensi fungsional merupakan kemampuan berdasar profesi di bidang teknis tertentu.

4. Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi

a. Bagi Eksekutif Kompetensi yang diperlukan bagi eksekutif adalah sebagai berikut: 1 Strategic Thinking merupakan kemampuan eksekutif untuk memahami kecenderungan perubahan lingkungan yang cepat, melihat peluang pasar, mendeteksi ancaman kompetitif dan kekuatan dan kelemahan organisasi mereka, untuk mengidentifikasi respons strategis optimumnya. 2 Change Leadership merupakan kemampuan eksekutif untuk mengkomunikasikan visi strategi organisasi yang membuat respons adaptif berkembang dan diterima stakeholder, membangkitkan motivasi dan komitmennya, bertindak Universitas Sumatera Utara sebagai sponsor inovasi dan kewirausahaan, dan mengalokasikan sumber daya organisasi secara optimal untuk melaksanakan banyak perubahan. 3 Relationship Management merupakan kemampuan eksekutif untuk membangun hubungan baik dengan stakeholder di dalam maupun di luar organisasi. Stakeholder di dalam organisasi meliputi bawahan, rekan sekerja, atasan langsung, dan para pemegang saham. Stakeholder di luar organisasi dapat terdiri dari pemasok, rekanan, pelanggan, saluran distribusi, konsultan, kontraktor, pemerintah, legislatif, kelompok kepentingan, dan sebagainya. Eksekutif perlu membangun jaringan dengan stakeholder internal dan eksternal karena memerlukan kerja samanya untuk memperoleh keberhasilan. Sering kali kerja sama tersebut menjadi lebih semakin penting apabila tidak memiliki kewenangan terhadap mereka, bahkan membutuhkan bantuannya. b. Bagi Manajer Bagi manajer diperlukan kompetensi yang memberikan kemampuan dalam bidang yang menunjukkan hal-hal berikut: 1 Fleksibilitas Flexibility merupakan keinginan dan kemampuan manajer untuk mengubah struktur dan proses manajerial apabila diperlukan untuk menjalankan strategi Universitas Sumatera Utara perubahan organisasi. Kemampuan untuk melakukan perubahan apabila timbul kebutuhan untuk melakukannya. 2 Implementasi Perubahan Change Implementation merupakan kemampuan kepemimpinan perubahan untuk mengkomunikasikan kebutuhan organisasi akan perubahan kepada bawahan, dan keterampilan manajemen perubahan berupa: komunikasi, pelatihan, fasilitasi proses kelompok yang diperlukan untuk mengimplementasikan perubahan dalam kelompok kerjanya. 3 Inovasi Kewirausahaan Entrepreneurial Innovation merupakan motivasi untuk memelopori dan mengungguli dengan memunculkan produk baru mendahului pesaingnya, dan dalam memberikan pelayanan dan proses produksi yang semakin efisien. 4 Memahami Hubungan Antarmanusia Interpersonal Understanding merupakan kemampuan memahami dan menilai masukan orang lain yang berbeda. Kemampuan dalam memahami hubungan antarpribadi. Hal ini dapat menumbuhkan saling pengertian antara manajer dan bawahan maupun di antara sesama manajer dan sesama bawahan. 5 Memberdayakan Empowering merupakan perilaku manajerial, untuk berbagi informasi, secara partisipatif Universitas Sumatera Utara mengumpulkan gagasan bawahan, mendorong pengembangan pekerja, mendelegasikan tanggung jawab penting, memberikan umpan balik, coaching, menyatakan harapan positif bawahan, dan menghargai perbaikan kinerja sehingga membuat pekerja merasa lebih mampu dan termotivasi untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar. 6 Memfasilitasi Tim Team Facilitation merupakan keterampilan proses kelompok yang diperlukan untuk mendapatkan kelompok orang yang berbeda bekerja bersama secara efektif untuk mencapai tujuan bersama untuk menciptakan tujuan dan kejelasan peran, mengontrol orang yang berbicara terlalu banyak, mengajak anggota pendiam untuk berpartisipasi dan menyelesaikan konflik. 7 Kemudahan Menyesuaikan Probability merupakan kemampuan untuk menyesuaikan dengan cepat dan berfungsi secara efektif di setiap lingkungan asing sehingga manajer dapat dipindahkan pada posisi di mana saja. Penelitian menunjukkan kompetensi ini mempunyai korelasi dengan kesenangan bepergian, resisten terhadap stress dan memahami hubungan lintas budaya. Kemampuan ini akan menjadi pertimbangan dalam penempatan posisi di luar negeri. Universitas Sumatera Utara c. Bagi Pekerja Beberapa kompetensi yang mencerminkan kemampun yang perlu dimiliki pekerja antara lain adalah sebagai berikut: 1 Fleksibilitas Flexibility merupakan kecenderungan untuk melihat perubahan sebagai peluang yang menarik daripada sebagai tantangan, misalnya kesediaan untuk adopsi teknologi baru. 2 Motivasi Mencari Informasi dan Kemampuan Belajar Information-Seeking Motivation and Ability to Learn merupakan antusiasme untuk mencari peluang belajar teknologi baru dan keterampilan dalam hubungan antarpribadi. Pembelajaran jangka panjang tentang pengetahuan dan keterampilan baru diperlukan oleh perubahan prasyaratan pekerjaan di masa depan. 3 Motivasi Berprestasi Achivement Motivation merupakan dorongan untuk inovasi, perbaikan terus-menerus dalam kualitas dan produktivitas yang diperlukan untuk menghadapi meningkatnya kompetisi. 4 Motivasi Kerja dalam Tekanan Waktu Work Motivation under Time Pressure merupakan beberapa kombinasi dari fleksibilitas, motivasi berprestasi, resistensi terhadap stress dan komitmen organisasi yang memungkinkan individu Universitas Sumatera Utara bekerja dalam permintaan yang meningkat atas produk dan jasa baru dalam waktu yang lebih pendek. 5 Kesediaan Bekerja Sama Collaborativeness merupakan kemampuan untuk bekerja secara kooperatif dalam kelompok yang bersifat multidisiplin dan rekan kerja yang berbeda. Hal tersebut menunjukkan sikap positif terhadap orang lain, memiliki pemahaman tentang hubungan antarpribadi dan menunjukkan komitmen organisasional. 6 Orientasi Pada Pelayanan Pelanggan Customer Service Orientation merupakan keinginan membantu orang lain, pemahaman tentang hubungan antar-pribadi, bersedia untuk mendengarkan kebutuhan pelanggan dan tahapan emosi, mempunyai cukup inisiatif untuk mengatasi hambatan dalam organisasi untuk mengatasi masalah pelanggan.

C. Kepemimpinan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sifat Kepemimpinan Wanita Terhadap Kinerja Guru pada SMA Negeri 2 Lhokseumawe

0 53 79

Pengaruh Kepemimpinan Wanita Terhadap Kompetensi Guru Pada SMA Negeri 1 Medan

1 58 93

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DIKLAT GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU EKONOMI SMA NEGERI KABUPATEN PEMALANG

0 18 127

PENGARUH PENDEKATAN SUPERVISI DAN TIPE KEPRIBADIAN GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMA NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 2 38

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI KOTA SURAKARTA Kontribusi Gaya Kepemimpinan, Kompetensi Pedagogik Danmotivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Kota Surakarta.

0 1 16

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI KOTA SURAKARTA Kontribusi Gaya Kepemimpinan, Kompetensi Pedagogik Danmotivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Kota Surakarta.

0 0 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMITE SEKOLAH, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 PURWOREJO.

0 0 13

PENGARUH PERSEPSI GURU MENGENAI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU TERHADAP KOMPETENSI GURU DI SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA.

0 0 146

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kepemimpinan - Pengaruh Sifat Kepemimpinan Wanita Terhadap Kinerja Guru pada SMA Negeri 2 Lhokseumawe

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Sifat Kepemimpinan Wanita Terhadap Kinerja Guru pada SMA Negeri 2 Lhokseumawe

0 0 7