1. Sifat-sifat Kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu dilakukan antara lain dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu
perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Dalam Handoko 1995: 297, Edwin Ghiselli mengemukakan teori mereka
tentang sifat kepemimpinan yaitu: a. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas supervisory
ability atau pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen.
b. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.
c. Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir. d. Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan
memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat. e. Kepercayaan diri, atau pandangan pada diri sendiri sehingga mampu
menghadapi masalah. f. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung,
mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan terdiri dari Nawawi, 2003:27: a. Otoriter
Universitas Sumatera Utara
Kepemimpinan ini dilaksanakan dengan kekuasaan berada di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang, yang diantara mereka
selalu ada seseorang yang menempatkan diri sebagai orang yang paling berkuasa. Seorang pemimpin yang otoriter menganggap bahwa semua
kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi
bawahannya terpusat di tangannya. Seorang pemimpin yang otoriter mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan maksud untuk
meminimumkan penyimpangan dari arah yang ia berikan.
b. Demokratis Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya yang menempatkan
manusia sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan
dengan anggota organisasi. Dasar dari gaya kepemimpinan demokratis ini adalah pengakuan dan penerimaan bahwa manusia merupakan
mahluk yang memiliki harkat dan martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama.
c. Paternalistis Kepemimpinan paternalistis menitikberatkan pengaruh yang
sifatnya sebagai seorang bapak dalam hubungan-hubungan antara pemimpin dan kelompok, dan diwujudkan dalam bentuk asuhan yang
Universitas Sumatera Utara
waspada demi kesejahteraan para pengikutnya. Maksudnya adalah untuk memberi perlindungan dan bimbingan.
d. Kharismatik Para pemimpin kharismatik bergantung pada kepribadian, kualitas
pemberi semangat serta “aura”nya. Mereka adalah pemimpin yang visioner, memiliki orientasi prestasi pengambil resiko yang penuh
perhitungan dan juga merupakan komunikator yang baik. e. Bebas
Tipe kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggora organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau
mampu mengurus diri masing-masing. Sehingga pemimpin hanya memberi sedikit pengarahan atau petunjuk dalam merealisasikan tugas
pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
3. Perilaku Kepemimpinan