waspada demi kesejahteraan para pengikutnya. Maksudnya adalah untuk memberi perlindungan dan bimbingan.
d. Kharismatik Para pemimpin kharismatik bergantung pada kepribadian, kualitas
pemberi semangat serta “aura”nya. Mereka adalah pemimpin yang visioner, memiliki orientasi prestasi pengambil resiko yang penuh
perhitungan dan juga merupakan komunikator yang baik. e. Bebas
Tipe kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggora organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau
mampu mengurus diri masing-masing. Sehingga pemimpin hanya memberi sedikit pengarahan atau petunjuk dalam merealisasikan tugas
pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
3. Perilaku Kepemimpinan
Berikut ini adalah 20 perilaku kepemimpinan yang dianggap paling penting sebagaimana tampak dalam Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1. Perilaku Kepemimpinan
Peringkat Faktor
1 Menunjukkan antusiasme
2 Mendorongmemberi dukungan pada karyawan
3 Memberi pengakuan atas usaha-usaha individu
4 Mendengarkan gagasan dan permasalahan individu
5 Memberikan pengarahan
6 Menunjukkan kepribadian yang jujur
Universitas Sumatera Utara
7 Mempraktikkan apa yang telah ia katakan
8 Mendorong kerja sama tim
9 Mendorong adanya umpan balik secara aktif
10 Mengembangkan orang lain
11 Menjunjung harga diri orang lain
12 Berusaha memahami permasalahan sebelum mengambil suatu
keputusan 13
Memperlakukan kesalahan sebagai peluang untuk pembelajaran 14
Memberikan kekuasaan pada karyawannya yang sedang melakukan pekerjaan untuk membuat keputusan
15 Mendorong cara-cara baru dalam melakukan segala hal
16 Memajukan pemahaman atas isu-isu utama
17 Mencari tantangan-tantangan masa depan yang mungkin terjadi
18 Menyepakati target-target
19 Mengambil keputusan
20 Meminimalkan kegelisahan
Sumber: Sunarto 2005:33
4. Kepemimpinan yang Efektif
Kepemimpinan yang efektif sangat dibutuhkan agar proses pengembangan para personalia pendidikan berjalan dengan baik.
Kepemimpinan efektif adalah suatu kepemimpinan yang menghargai usaha para bawahan, yang memperlakukan mereka sesuai dengan bakat, kemampuan,
dan minat masing-masing individu, yang memberi dorongan untuk berkembang dan mengarahkan diri ke arah tercapainya tujuan lembaga
pendidikan. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang tinggi dalam kedua
dimensi kepemimpinan Made Pidarta, 1988: 173. Dua dimensi kepemimpinan tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas Yaitu hanya menekankan penyelesaian tugas-tugas kepada para
bawahannya dengan tidak memperdulikan perkembangan bakat, kompetensi, motivasi, minat, komunikasi, dan kesejahteraan bawahan.
Para personalia akan bekerja secara rutin, rajin, taat dan tunduk dalam penampilannya. Pemimpin seperti ini tidak mengikuti perkembangan dan
kemajuan lingkungan sehingga organisasi menjadi usang dan ketinggalan jaman.
2. Kepemimpinan yang berorientasi kepada antar hubungan manusia Yaitu menekankan perkembangan para personalianya, kepuasan mereka,
motivasi, kerja sama, pergaulan dan kesejahteraan mereka. Pemimpin seperti ini berasumsi bila para personalia diperlakukan dengan baik,
maka tujuan organisasi akan tercapai. Tetapi pada kenyataannya manusia tidak selalu beritikad baik, walaupun ia diperlakukan dengan baik. Hal
ini dapat menyebabkan kemunduran suatu organisasi. Oleh sebab itu kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang
mengintegrasikan orientasi tugas dengan orientasi antar hubungan manusia. Dengan mengintegrasikan dan meningkatkan keduanya kepemimpinan akan
menjadi efektif, yaitu mampu mencapai tujuan organisasi tepat pada waktunya. Sebab kepemimpinan yang efektif dapat melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dengan baik termasuk melaksanakan perencanaan dengan baik pula.
Universitas Sumatera Utara
5. Organisasi dan Pemimpin