Pendaftaran dan Pendataan Objek PBB Tata Cara Pembayaran PBB

26 keadaan pada tanggal 1 Januari 2006. Sedangkan bangunannya baru akan dikenakan pada tahun 2007. Tempat pajak yang terhutang: a. Untuk daerah jakarta, di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. b. Untuk daerah lainnya, di wilayah Kabupaten Daerah Tingat II atau Kota Madya Daerah Tingkat II yang meliputi daerah objek pajak.

5. Pendaftaran dan Pendataan Objek PBB

a. Pendaftaran Obiek dan Subiek PBB Pendaftaran objek PBB dilakukan oleh subjek pajak dengan cara mengambil dan mengisi formulir SPOP secara jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani dan dikembalikan ke Kantor Pelayanan PBB atau Pelayanan Pajak Pratama yang bersangkutan atau tempat yang ditunjuk untuk pengambilan dan pengembalian SPOP dengan dilampiri bukti- bukti pendukung seperti : - sketsa denah objek pajak; - fotokopi KTP dan NPWP; - fotokopi sertifikat tanah; - fotokopi akta jual beli; - atau bukti pendukung lainnya. Formulir SPOP disediakan dan dapat diambil gratis di Kantor Pelayanan PBB atau tempat lain yang ditunjuk atau melalui teknologi internet. 27 b. Pendataan Objek dan Subjek PBB Pendataan dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan PBB atau Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan menggunakan formulir SPOP dan dilakukan sekurang-kurangnya untuk satu wilayah administrasi desakelurahan. Pendataan dapat dilakukan dengan cara: 1 Penyampaian dan pemantauan pengembalian SPOP: Dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang pada umumnya belumtidak mempunyai peta, daerah terpencil atau potensi PBB relatif kecil. 2 Identifikasi Objek Pajak Dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garis peta foto yang dapat menentukan posisi relatif OP tetapi tidak mempunyai data administrasi PBB tiga tahun terakhir secara lengkap. 3 Verifikasi Objek Pajak Dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garis peta foto yang dapat menentukan posisi relatif OP dan mempunyai data administrasi PBB tiga tahun terakhir secara lengkap. 4 Pengukuran Bidang Objek Pajak Dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang hanya mempunyai sket peta desakelurahan dan atau peta garispeta foto tetapi belum dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif objek pajak. 28

6. Tata Cara Pembayaran PBB

Apabila wajib pajak telah menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang SPPT yang biasanya paling lambat bulan juni tahun takwim atau satu bulan setelah menyerahkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP, maka wajib pajak bumi dan bangunan dapat melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan melalui: a. Bank Pemerintah, atau b. Petugas Pemungut, atau c. Kantor Pos dan Giro, atau d. Dengan cara transfer, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika pajak dibayar melalui Bank Pemerintah, SSP yang tersedia di Bank diisi sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam SPPT yang diterima. 2 Jika pajak dibayar melalui petugas pemungut, terlabih dahulu tunjukan SPPT atau SPJPT dan mintalah bukti pembayaran lembar asli sebagai tanda lunas PBB. 3 Jika pajak dibayar melalui pos dan giro, terlebih dahulu beli formulir giro dan diisi sesuai SPPT. Lembar 1 disimpan sebagai bukti pembayaran, lembar 2 masukan pada kotak PBB yang tersedia di kantor pos dan giro. 29 4 Jika letak objek pajak tidak berada atau jauh dari tempat tinggal wajib pajak, maka pembayaran bias dilakukan melalui transfer, yaitu dengan mengisi formulir kiriman uang. Lembar 1 disimpan oleh wajib pajak, lebar 2 dikirim ke kantor PBB yang menerbitkan SPPT www.pajak.go.id. Adapun pembayaran pajak tersebut harus dilunasi paling lambat 6 bulan sejak diterima SPPT. Tetapi apabila pajak yang terhutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak SKP maka jangka waktu pembayaran hanya dalam jangka waktu satu bulan. Surat Ketetapan Pajak SKP dikeluarkan oleh direktur jendral pajak dalam hal-hal sebagai berikut: a. Apabila SPOP tidak disampaikan dan setelah ditegur secara tetulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. b. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terhutang lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan SPOP yang disampaikan oleh Wajib Pajak.

7. Sanksi Administrasi