Pengertian PBB Subjek Pajak Tahun Pajak, Saat, dan Tempat yang Menentukan Pajak Terhutang

21

2. Sensus Penduduk

Sensus Penduduk merupakan suatu rangkaian kegiatan pengambilan “stok” stock taking penduduk pada suatu titik waktu tertentu yang mencakup seluruh atau sebagian wilayah geografis www.wikipedia.org. Metode pencacahan dalam sensus penduduk ada dua, yaitu de facto dan de jure. Pencacahan secara de facto adalah pencacahan yang dilakukan di tempat dimana mereka ditemukan oleh petugas lapangan sensus sesuai tempat tinggal mereka. Pencacahan secara de jure adalah pencacahan yang dilakukan di tempat mereka tinggal secara resmi sesuai identitas diri.

D. Pajak Bumi dan Bangunan PBB

1. Pengertian PBB

Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah atau perairan www.pajak.go.id. Termasuk dalam pegertian bangunan adalah: a. Jalan yang terletak dalam suatu komplek bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan komplek tersebut. b. Jalan TOL. c. Kolam renang. 22 d. Pagar mewah. e. Tempat olah raga. f. Galangan kapal, dermaga. g. Taman mewah. h. Tempat penampungan kilan minyak,air dan gas,pipa minyak. i. Fasilitas lain yang memberikan manfaat. Reksohadiprodjo 2000:169 mengemukakan bahwa Pajak Bumidan Bangunan PBB merupakan pungutan yang dikenakan atas tanah dan bangunan yang didirikan diatasnya. Pajak bumi dan bangunan PBB adalah pajak negara yang dikenakan pada bumi dan atau bangunan berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1985 tentang PBB sebagai mana telah diubah dalam undang-undang nomor 1 tahun 1994. PBB merupakan pajak yang bersifat kebendaan sehingga pajak yang terhutang tergantung pada obyek yaitu tanahbumi dan atau bangunan, kedaan subyek tidak ikut menentukan besarnya pajak.

2. Objek PBB

Objek PBB adalah “Bumi dan atau Bangunan” www.pajak.go.id: Bumi: Permukaan bumi tanah dan perairan dan tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut wilayah Indonesia, Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah. pekarangan, tambang,dll. 23 Bangunan: Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, emplasemen, pagar mewah, dermaga, taman mewah, fasilitas lain yang memberi manfaat, jalan tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai, dll. Klasifikasi bumi dan banguan adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan perhitungan pajak yang terhutang Meliala, Oetomo, dan Francisca:67. Dalam menentukan klasifikasi bumitanah faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Letak. b. Peruntukan.

c. Pemanfaatan. d. Kondisi lingkungan, dan lain-lain.

Dalam menentukan klasifikasi bangunan faktor-faktor yang diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Bahan yang digunakan. b. Rekayasa. c. Letak. d. Kondisi lingkungan, dan lain-lain Meliala, Oetomo, dan Francisca: 67. 24 Adapun objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah objek yang memenuhi sarat sebagi berikut : a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, seperti mesjid, gereja, rumah sakit pemerintah, sekolah, panti asuhan, candi, dan lain- lain. b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan itu. c. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak. d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik berdasarkan asas perlakuan timbal balik. e. Digunakan oleh badan dan perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan, contoh: pesantren atau sejenis dengan itu, madrash, tanah wakaf, rumah sakit umum. f. Objek pajak yang digunakan oleh Negara untuk penyelengaraan pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah Meliala, Oetomo, dan Francisca: 67. 25

3. Subjek Pajak

Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata: a. Mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau; b. Memperoleh manfaat atas bumi, dan atau; c. Memiliki bangunan, dan atau; d. Menguasai bangunan, dan atau; e. Memperoleh manfaat atas bangunan. Subjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi wajib pajak www.pajak.go.id.

4. Tahun Pajak, Saat, dan Tempat yang Menentukan Pajak Terhutang

Tahun pajak adalah jangka waktu satu tahun takwim. Saat menentukan pajak terhutang adalah menurut keadaan objek pajak pada tanggal 1 januari www.pajak.go.id. Contoh: a. Objek pajak pada tanggal 1 Januari 2006 berupa tanah dan bangunan, pada tanggal 15 Januari 2006 bangunannya terbakar, maka pajak yang terhutang tetap berdasarkan keadaan objek pada tanggal 1 Januari 2005, yaitu keadaan pada saat bangunan tersebut belum terbakar. b. Objek pajak pada tanggal 1 Januari 2006 berupa sebidang tanah tanpa bangunan di atasnya, pada tanggal 15 Agustus dilakukan pendataan, ternyata diatas tanah tersebut telah berdiri suatu banguan, maka pajak yang terhutang untuk tahun 2006 tetap dikenakan pajak berdasarkan 26 keadaan pada tanggal 1 Januari 2006. Sedangkan bangunannya baru akan dikenakan pada tahun 2007. Tempat pajak yang terhutang: a. Untuk daerah jakarta, di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. b. Untuk daerah lainnya, di wilayah Kabupaten Daerah Tingat II atau Kota Madya Daerah Tingkat II yang meliputi daerah objek pajak.

5. Pendaftaran dan Pendataan Objek PBB