43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Jakarta Selatan
Secara administratif, wilayah Jakarta Selatan terbagi menjadi 10 kecamatan dan 65 kelurahan dengan luas keseluruhan mencapai, 145,73
Km2. Bagian dari wilayah Jakarta Selatan ini pada masa awal kemerdekaan direncanakan sebagai Kota Satelit Kebayoran Baru, konsep
dengan alusi oriental yang ditandai dengan empat jalan utama yang menyebar dari satu pusat persis ke empat penjuru dan mengintegrasikan
rumah-rumah besar dengan rumah-rumah kecil di dalam setiap blok: yang besar di luar, di tepi jalan besar, yang lebih kecil di dalam, mengelilingi
taman lingkungan itu kini mulai penuh sesak. Selain itu, kawasan selatan ini juga mulai tumbuh sebagai pusat perbelanjaan, di samping perumahan
yang banyak diminati warga kota.
2. Letak Geografis Jakarta Selatan
Jakarta Selatan terletak pada 106022’42’ Bujur Timur BT- 106058’18’ BT dan 5019’12’ Lintang Selatan LS. Luas wilayah sesuai
dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 1815 tahun 1989, adalah 145,73 Km2 atau 22,41 dari luas DKI Jakarta terbagi 10 kecamatan dan
65 kelurahan, berada di sebelah banjir kanal dengan batas-batas wilayah:
44 a. Utara: Banjir kanal Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Tanah Abang.
b. Timur: Kali Ciliwung c. Selatan: Kotamadya Depok
d. Barat: Kecamatan Cileduk Kotamadya Tangerang. Wilayah Jakarta Selatan pada umumnya dapat dikategorikan
sebagai daerah perbukitan rendah dengan tingkat kemiringan 0,25. Ketinggian tanah rata-rata mencapai 5-50 M diatas permukaan laut. Pada
wilayah bagian Selatan banjir kanal relatif merupakan daerah perbukitan jika dibandingkan dengan wilayah bagian utara.
Jakarta Selatan beriklim panas dengan suhu rata-rata per tahun 27°C dengan tingkat kelembaban berkisar antara 80-90. Arah angin
dipengaruhi oleh angina muson barat. Keadaan suhu di wilayah Jakarta Selatan relatif lebih nyaman, tingkat curah hujan per tahun rata-rata
mencapai ketinggian 2.036.
3. Visi dan Misi