Nilai Jual Kena Pajak NJKP Perhitungan PBB Penelitian Sebelumnya

31 sebagai berikut: Setiap Wajib Pajak memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali dalam satu Tahun Pajak, dan apabila Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, maka yang mendapatkan pengurangan NJOPTKP hanya satu Objek Pajak yang nilainya terbesar dan tidak bisa digabungkan dengan Objek Pajak lainnya.

9. Nilai Jual Kena Pajak NJKP

Nilai Jual Kena Pajak assessment value adalah niai jual yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan pajak, yaitu suatu persentase tertentu dari nilai jual sebenarnya. Nilai Jual Kena Pajak NJKP ditetapkan setiap tiga tahun sekali oleh menteri keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan daerahnya. Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Kena Pajak yang ditetapkan serendah-rendahnya 20, dan setinggi-tingginya 100 dari Nilai Jual Objek Pajak NJOP. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2002, untuk HJKP ditetapkan sebesar: a. 40 untuk objek sektor perkebunan, pertambangan dan perhutanan. b. 40 untuk objek sektor pedesaan dan perkotaan yang NJOP-nya sama atau lebih besar dari Rp 1.000.000.000. c. 20 untuk objek sektor pedesaan dan perkotaan yang NJOP-nya sama atau kurang dari Rp 1.000.000.000. 32 Besarnya Nilai Jual Kena Pajak ditetapkan dengan peraturan pemerintah dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional. Dalam menetapkan nilai jual, menteri keuangan mendengar pertimbangan Gubernur serta memperhatikan asas self assessment

10. Perhitungan PBB

Cara menghitung PBB adalah Tarif Pajak x Nilai Jual Kena Pajak Tarif PBB yaitu sebesar 0,5 0,5 x Nilai Jual Kena Pajak Sedangkan perhitungan NJKP adalah: NJKP = NJKP x NJOP bumi + NJOP bangunan - NJOPTKP Contoh: Tuan Ahmad sebagai wajib pajak mempunyai objek berupa: • Tanah seluas 500 m 2 dengan nilai jual 400.000 m 2 . • Bangunan seluas 400 m 2 dengan nilai jual 400.000 m 2 . Ditanya: berapakah PBB yang terhutang? Jawab : Nilai Jual Tanah 500 x 400.000 Rp 200.000.000 Nilai Jual Bangunan 400 x 400.000 Rp 160.000.000 NJOP sebagai dasar pengenaan pajak Rp 360.000.000 NJOPTKP Rp 12.000.000 NJOP untuk perhitungan pajak Rp 348.000.000 PBB terhutang = 0,5 20 x 384.000.000 =Rp 384.000 33

11. Penelitian Sebelumnya

Tabel. 2.3 Penelitian Sebelumnya Nama Tempat Variabel `Kesimpulan Heriyanto 2001 Yogyakarta -Produk Domestik Regional Bruto PDRB perkapita - Jumlah penduduk -Luas lahan sawah -NJOP PDRB perkapita dan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap NJOP tanah, sedangkan luas lahan sawah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NJOP tanah. I Nyoman Normal 2003 Kabupaten Gianyar -Pendapatan perkapita -Luas lahan sawah -Penerimaan PBB Pendapatan perkapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PBB, namun luas lahan sawah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan PBB. Budhiharjo , Ari 2003 Jawa Tengah -Jumlah Penduduk -PDRB -Inflasi Jumlah penduduk secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerimaan PBB, PDRB berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penerimaan PBB, dan Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan PBB. Tituk Diah Widajantie 2005 Surabaya Barat -Kesadaran WP -Pemahaman WP -Sikap WP -Kemampuan WP -Sistem pemungutan -Keberhasilan penerimaan PBB Kesadaran WP, pemahaman WP, sikap WP, kemampuan WP, dan sistem pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Mutia Amana Nasiti 2008 Kendal, Jawa Tengah -PDRB perkapita -Jumlah Wajib Pajak -Luas lahan -Jumlah penduduk PDRB per kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PBB, sedangkan Jumlah WP, Luas lahan, dan Jumlah penduduk berpengaruh negative dan tidak signifikan. 34

12. Model Penelitian