had. Fuqaha-fuqaha lainnya menyerahkan batas tertinggi tersebut kepada penguasa negara.
b. Hukuman kawalan-tak terbatas, sudah disepakati bahwa hukuman kawalan ini
tidak ditentukan masanya terlebih dahulu, melainkan dapat berlangsung terus sampai terhukum mati atau bertaubat dan baik pribadinya. Orang dikenakan
hukuman tersebut ialah penjahat yang berbahaya atau orang-orang yang berulang melakukan jarimah-jarimah yang berbahaya, atau orang-orang yang
tidak tegas dijatuhi hukuman-hukuman biasa, yang biasa melakukan jarimah pembunuhan, penganiayaan atau pencurian.
3. Hukuman Ancaman, Teguran, dan Peringatan
- Hukuman Ancaman tahdid juga merupakan salah satu hukuman tazir, dengan syarat akan membawa hasil dan bukan ancaman kosong. Antara lain dengan ancaman
akan dijilid atau dipenjarakan atau dijatuhi hukuman yang lebih berat, jika pembuat mengulangi perbuatannya. Termasuk ancaman juga, apabila hakim menjatuhkan
keputusannya, kemudian pelaksanaanya sampai waktu tertentu. - Teguran tanbih juga merupakan hukuman tazir, kalau pembuat juga dijatuhi
hukuman tersebut. Hukuman tersebut pernah dijatuhkan oleh Rasulullah saw terhadap sahabat Abu Zarr yang memaki-maki orang lain, kemudian dihinakan dengan
menyebut-nyebut ibunya. Maka bersabda Rasullah saw Wahai Abu Zarr, adalah engkau menghina dia dengan ibunya. Engkau adalah orang yang masih dihinggapi
sifat-sifat masa jahiliah.
- Hukuman peringatan al-Wazu juga ditetapkan dalam Syariat Islam dengan jalan memberi nasihat, kalau hukuman ini cukup membawa hasil. Hukuman ini
dicantumkan dalam Quran, sebagai hukuman terhadap istri, yaitu, Istri yang kamu khawatirkan akan membangkang, maka berilah dia peringatan nasihat.Quran
surat,an-Nisa: 34 - Hukuman denda al-Garamah ditetapkan juga oleh Syariat Islam, antara lain
mengenai pencurian buah yang masih tergantung di pohonnya yang didenda dengan lipatan dua kali harga buah tersebut, di samping hukuman lain yang sesuai untuk
perbuatan mencuri tersebut. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw, Dan barang siapa yang membawa sesuatu keluar, maka atasnya denda sebanyak dua
kalinya beserta hukuman.
BAB III PERJUDIAN DALAM KITAB UNDANG-UNDANG
HUKUM PIDANA
A. Pengertian dan Jenis-jenis Perjudian 1. Pengertian
Menurut KUHP permainan judi adalah tiap permainan dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung tergantung pada peruntungan belaka juga karena
permainannya yang lebih terlatih atau mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain-lainnya, yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, juga segala pertaruhan lainnya.
27
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa arti dari permainan judi adalah setiap permainan dengan orang yang bertaruh adanya uang dan harapan untuk
menang. Hal ini tergantung pada nasib, atau kemungkinan untuk menang menjadi bertambah besar.
2. Jenis-jenis Perjudian
Sedangkan jenis-jenis perjudian menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana adalah: Permainan dengan kartu yang tidak dapat digolongkan dengan judi
27
Moelyatno, KUHP , h.133.