31
4.2. Pembahasan 4.2.1 Pola Distribusi HIVAIDS pada  pecandu NAPZA Berdasarkan Jenis
Kelamin
Dari Tabel 4.1 diketahui laki-laki mendominasi dari total sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hal ini sesuai dengan data laporan perkembangan
HIV-AIDS triwulan 1 tahun 2012 dimana laki-laki mendominasi kasus HIV- AIDS  di  Indonesia  menurut  jenis  kelamin.  Menurut  Kepala  Bagian  Humas
Badan  Narkotika  Nasional  BNN,  banyak  faktor  yang  melatarbelakangi seseorang  menjadi pecandu  narkoba. Antara lain  ekonomi,  faktor pengaruh
keluarga, teman, dan lingkungan yang buruk. Pernyataan ini dipertegas oleh dr.Ciaran  Mulholland  yang  menjelaskan  tentang  salah  satu  tipe  kecanduan
NAPZA,  yaitu  Tipe  II  male  limited.  Tipe  ini  menerangkan  bahwa kecanduan  sifatnya  dapat  diturunkan  oleh  orang  tua  yang  juga  kecanduan
NAPZA dan diperparah oleh lingkungan yang tidak sesuai.
22
. Laki-laki juga dianggap  lebih  siap  menerima  risiko  dalam  melakukan  kejahatan.  Hal  ini
bersesuaian dengan hasil penelitian kami.
4.2.2 Pola Distribusi HIVAIDS pada  pecandu NAPZA Berdasarkan Usia
Dari  tabel  4.2  diketahui  kelompok  usia  30-39  tahun  mendominasi lebih  dari  separuh  dari  keseluruhan  data  rekam  medik  65,5  yang
memenuhi kriteria inklusi. dr. Ciaran Mulholladind memaparkan bahwa usia produktif  terutama  laki  laki  memiliki  kecenderungan  2  kali  lebih  rentan
kecanduan  NAPZA  dibandingkan  usia  non-produktif.
22
Salah  satu penyebabnya  adalah  karena  mereka  sudah  memiliki  penghasilan  sendiri.
Sedangkan menurut survey BNN tahun 2008, jumlah pecandu paling banyak berusia  29  tahun  atau  masih  dalam  kisaran  usia  produktif.  Usia  30  tahun
dengan dianggap  memiliki tekanan sosial  yang  lebih tinggi sehingga sering menjadikan  NAPZA  sebagai  pelarian  masalah.  Hal  ini  sesuai  dengan  hasil
penelitian kami.
32
4.2.3 Pola Distribusi HIVAIDS pada  Pecandu NAPZA Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Menurut  BNN  dan  Puslitkes  UI  pada  tahun  2011,  prevalensi penyalahguna  danatau  pecandu  narkoba  ditinjau  dari  kelompok  mata
pencaharian, kelompok pekerja akan mendominasi kelompok pelajar dengan alasan finansial yang lebih baik.
23
Disisi lain, BNN Provinsi Bali menyatakan jumlah pecandu narkoba di Bali  sebagian  besar pengangguran. Data Badan
Narkotika  Kota  Cimahi  tahun  2009  juga  menunjukkan  di  antara  pengguna narkoba  yang  masih  hidup,  sebagian  besar  adalah  pengangguran,  Sulitnya
mendapatkan pekerjaan saat ini telah menyebabkan banyaknya pengangguran yang  tergiur  ke  dalam  bisnis  NAPZA.
24
Keterangan  BNN  dari  kedua  kota tersebut juga selaras dengan hasil penelitian kami.
4.2.4 Pola Distribusi HIVAIDS pada  Pecandu NAPZA Berdasarkan Status Pernikahan
Saroj Prashant dalam bukunya Drug Abuse and Society, mengatakan ancaman  remaja  menjadi  pecandu  napza  sangat  besar  dan  dapat
mempengaruhi karakter dirinya. Hal ini disebabkan oleh tingginya rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru, dalam hal ini konsumsi NAPZA yang
membuat  yang  tadinya  hanya  coba-coba  menjadi  kecanduan,  terutama  bila remaja tersebut berada dalam suatu komunitas tertentu. Ditambah komunitas
sebaya  juga  dapat  meningkatkan  tekanan  untuk  mengonsumsi  NAPZA terutama  bila  ia  belum  menikah  dan  berada  di  dalam  komunitas  yang
anggotanya  mayoritas  telah  menikah.  Disisi  lain,  pecandu  yang  sudah menikah  cenderung  lebih  cepat  untuk  merasa  malu  dan  bersalah  atas
kecanduannya.  Ini  dapat  disebabkan  oleh  tekanan  dari  pasangan  ataupun keluarga  pasangan.  Sementara  pecandu  yang  belum  menikah  atau  bercerai,
akan  lebih sulit  memeroleh pasangan. Hal  ini disebabkan oleh  menurunnya kepercayaan terhadap pasangan bila ia mengonsumsi NAPZA, terutama bila
laki-laki  dan  tidak  bekerja.
25
Disisi  lain,  istri  lebih  sering  menganggap pasangan  buruk  bila  mengonsumsi  NAPZA  karena  ditakutkan  akan
33
meningkatkan  kemungkinan  kekerasan  dalam  rumah  tangga  sehingga menjadikan  itu  sebagai  salah  satu  alasan  perceraian.  Semua  tersebut  diatas
bersesuaian dengan hasil penelitian kami.
4.2.5 Pola Distribusi HIVAIDS pada  Pecandu NAPZA Berdasarkan Pendidikan Terakhir