a. Kepala tiang didorong untuk settle pada 0,05 inmenit
1,25 mmmenit. b.
Gaya yang dibutuhkan untuk mencapai penetrasi akan dicatat. c.
Uji dilakukan dengan total penetrasi 2-3 in 50-70 mm Keuntungan utama dari metode ini adalah lebih cpat 2-3 jam dan lebih
ekonomis. Hasil pengujian tiang dengan metode CRP menunjukkan bahwa beban runtuh relatif tidak tergantung oleh kecepatan penetrasi bila digunakan
batasan kecepatan penurunan kurang dari 1,25 mmmenit. Kecepatan yang lebih tinggi dapat menghasilkan daya dukung yang sedikit. Beban dan
pembacaan deformasi diambil setiap menit. Pengujian dihentikan bila pergerakan total kepala tiang mencapai 10 dari diameter tiang bila
pergerakan displacement sudah cukup besar.
2.5.5. Interpretasi Hasil Uji Pembebanan Statik
Dari hasil uji pembebanan, dapat dilakukan interpretasi untuk menentukan
besarnya beban ultimit. Ada berbagai metode interpretasi, yaitu :
1 Metode Chin
Dasar dari teori ini, diantaranya sebagai berikut Gambar 2.26: a.
Kurva load settlement digambar dalam kaitannya dengan SQ, dimana :
⁄ = . + .................. ......................................2.17
Universitas Sumatera Utara
b. Kegagalan beban Q
f
atau beban terakhir Qult digambarkan sebagai :
= .....................................................................2.18 dimana :
S : settlement Q : penambahan beban dan C
1
: kemiringan garis lurus
Gambar 2.26. Grafik hubungan beban dengan penurunan menurut metode Chin Kegagalan metode Chin dapat digunakan untuk tes beban dengan cepat dan
tes beban yang dilakukan dengan lambat. Biasanya memberikan perilaku yang tidak realistik untuk kegagalan beban, jika tidak digunakan suatu kenaikan waktu yang
konstan pada uji tiang. Jika sepanjang kemajuan tes beban statis, keruntuhan pada tiang akan bertambah maka garis Chin akan menunjukkan suatu titik temu, oleh
karena itu dalam merencanakan tiap pembacaan metod Chin perlu dipertimbangkan. Metode Chin memperhatikan batasan beban yang diregresikan linier yang mendekati
nilai satu dalam mengambil suatu hasil tes beban statis, dengan dasar nilai-nilai yang
Universitas Sumatera Utara
ditentukan dari dua cara yang telah disebutkan. Secara umum dua titik akan menentukan satu garis dan titik ketiga pada garis yang sama mengkorfimasikan suatu
garis Fellenius, Bengt H. 2001.
2 Metode Davisson 1972
Prosedur penentuan beban ultimit dari pondasi tiang dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :
Gambarkan kurva beban terhadap penurunan. 1.
Penurunan elastic dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : =
�
�
�
...................................................................2.19 dimana :
S
e
= Penurunan elastic mm Q = Beban uji yang diberikan ton
L = Panjang tiang m A
p
= Luas penampang tiang m
2
E
p
= Modulus elastisitas tiang tonm
2
2. Tarik garis OA seperti gambar berdasarkan persamaan penurunan elastic S
e
. 3.
Tarik garis BC yang sejajar dengan garis OA dengan jarak X, dimana X adalah :
� = . + ⁄ dalam inch............................................2.20
Universitas Sumatera Utara
Dengan D adalah diameter atau sisi tiang dalam satuan inch. 4.
Perpotongan antara kurva beban – penurunan dengan garis lurus merupakan daya dukung ultimit.
Gambar 2.27. Interpretasi daya dukung ultimit dengan metode Davisson
2.5.6. Pengujian Tiang dengan Metode Pile Dynamic Analyzer PDA