dimana : = 1 – sin φ
�
′
. = Tegangan vertikal efektif tanah, tonm
2
2.5.2. Uji Pembebanan Loading Test Statik
Maksud dan tujuan dilaksanakannya percobaan pembebanan loading test terhadap pondasi tiang adalah untuk mengetahui secara tepat dan akurat berapa besar
daya dukung pondasi tiang tersebut memikul gayabeban vertikal compressive load, gayabeban lateral load dan gayabeban tarik uplift load.
Didalam tugas akhir ini penulis hanya akan membahas mengenai percobaan pembebanan vertikal compressive loading test. Dilakukan percobaan pembebanan
vertikal compressive loading test terhadap pondasi tiang adalah untuk mengetahui sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara beban dan penurunan pondasi akibat
beban rencana. 2.
Untuk menguji bahwa tiang yang dilaksanakan mampu mendukung beban rencana dan membuktikan bahwa dalam pelaksanaan tidak terjadi kegagalan.
3. Untuk menentukan daya dukung ultimate nyata real ultimate bearing
capacity sebagai contoh dari hasil perhitungan berdasarkan formula statis dan
dinamis. 4.
Untuk mengetahui kemampuan elastisitas daripada tanah. Daya dukung dapat diperhitungkan menurut cara-cara statis maupun dinamis.
Jika penyelidikan geoteknik memberikan hasil yang baik dalam arti susunan tanah
Universitas Sumatera Utara
cukup homogen, keadaan tanah keras tidak begitu dalam dan mempunyai ketebalan yang cukup, maka penentuan daya dukung tidaklah begitu sulit. Tetapi kadang-
kadang penyelidikan memberikan hasil yang meragukan, sehingga agak sukar untuk menentukan daya dukung pondasi dengan tepat. Untuk mengetahui daya dukung
pondasi tiang dengan tepat dan akurat, maka dilakukan percobaan pembebanan loading test. Pengujian hingga 200 dari beban kerja sering dilakukan pada tahap
verifikasi daya dukung, tetapi untuk alasan lain misalnya untuk keperluan optimasi dan untuk kontrol beban ultimit pada gempa kuat, seringkali diperlukan pengujian
sebesar 250 hingga 300 dari beban kerja. Yang terpenting adalah dari hasil nilai uji pembebanan statik, seorang praktisi
dalam rekayasa pondasi dapat menentukan mekanisme yang terjadi, misalnya dengan melihat kurva beban penurunan, besarnya deformasi plastis tiang, kemungkinan
terjadinya kegagalan bahan tiang, dan sebagainya. Pengujian pembebanan tiang umumnya dilaksanakan dengan maksud :
1. Menentukan grafik hubungan beban dan penurunan, terutama pada
pembebanan di sekitar beban yang diharapkan. 2.
Sebagai percobaan guna meyakinkan bahwa keruntuhan pondasi tidak akan terjadi sebelum beban ditentukan tercapai. Nilainya beberapa kali
beban rencana. Nilai pengali tersebut dipakai sebagai faktor aman. 3.
Menentukan kapasitas ultimit riil, mengecek hasil hitungan kapasitas tiang yang diperoleh dari rumus statis dan dinamis.
Universitas Sumatera Utara
Uji pembebanan biasanya perlu dilakukan untuk kondisi-kondisi seperti berikut ini :
1. Perhitungan analitis tidak memungkinkan untuk dilakukan karena
keterbatasan informasi mengenai detail dan geometri struktur. Kinerja struktur yang sudah menurun karena adanya penurunan
kualitas bahan akibat serangan zat kimia, ataupun akibat gempa, kebakaran, pembebanan yang berlebihan, dan lain-lain.
2. Tingkat keamanan struktur yang rendah akibat jeleknya kualitas
pelaksanaan ataupun akibat adanya kesalahan perencanaan yang sebelumnya tidak terdeteksi.
3. Struktur direncanakan dengan metode - metode khusus, sehingga
menimbulkan kekhawatiran akan tingkat keamanan struktur tersebut. 4.
Perubahan fungsi struktur, sehingga menimbulkan pembebanan tambahan yang belum diperhitungkan pada perencanaan.
5. Diperlukan pembuktian mengenai kinerja suatu struktur yang baru
saja dicor. Pengujian beban statik melibatkan pemberian beban statik dan pengukuran
pergerakan tiang. Beban – beban umumnya diberikan secara bertahap dan penurunan
tiang diamati. Umumnya defenisi keruntuhan yang dicatat untuk interpretasi lebih lanjut adalah bila di bawah suatu beban yang konstan, tiang terus mengalami
penurunan.
Universitas Sumatera Utara
Sesudah tiang uji dibor, perlu ditunggu terlebih dahulu selama tujuh hingga tiga puluh hari sebelum pengujian pembebanan tiang. Hal ini penting untuk
memungkinkan tanah yang telah terganggu kembali ke keadaan semula, dan tekanan air pori yang terjadi akibat pemancangan tiang telah berdisipasi. Beban kontra dapat
dilakukan dengan dua cara. Cara pertama dengan menggunakan sistem kentledge seperti ditunjukkan pada Gambar 2.23. Cara kedua dapat menggunakan kerangka baja
atau jangkar seperti ilustrasi Gambar 2.24. Pembebanan diberikan pada tiang dengan menggunakan dongkrak hidrolik.
Pergerakan tiang dapat diukur menggunakan satu set dial guges yang terpasang pada kepala tiang. Toleransi pembacaan antara satu dial gauge lainnya
adalah satu milimeter. Perlu diperhatikan bahwa pengukuran pergerakan relatif tiang sangatlah penting.Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari interaksi tanah
dengan tiang, pengujian tiang sebaiknya dilengkapi dengan instumentasi. Instrumentasi yang dapat digunakan adalah strain gauges yang dapat dipasang pada
lokasi-lokasi tertentu sepanjang tiang. Tell – tales pada kedalaman-kedalaman
tertentu atau load cells yang ditempatkan di bawah kaki tiang. Instrumentasi dapat memberikan informasi mengenai pergerakan kaki tiang, deformasi sepanjang tiang,
atau distribusi beban sepanjang tiang selama pengujian American Society Testing and Materials, 2010
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.23. Pengujian dengan sistem kentledge Coduto,2001
Gambar 2.24. Pengujian dengan tiang jangkar Tomlinson, 1980
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Metode Pembebanan