2.5.3. Metode Pembebanan
Terdapat empat metode pembebanan, yaitu : 1.
Prosedur Pembebanan Standar SML Monotonik Slow Maintained Load Test
SML menggunakan delapan kali peningkatan beban. Direkomendasikan oleh ASTM D1143-81 1989, metode uji standar
ASTM ; umum digunakan pada penelitian di lapangan sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya, terdiri atas :
a. Beban tiang dalam delapan tahapan yang sama yaitu 25, 50,
75, 100, 125, 150, 175, dan 200 hingga 200 beban rencana.
b. Setiap penambahan beban harus mempertahankan laju penurunan
harus lebih kecil 0,01 injam 0,25 mmjam. c.
Mempertahankan 200 beban selama dua puluh empat jam. d.
Setelah waktu dibutuhkan diperoleh, lepaskan beban dengan pengurangan sebesar 25 dengan jarak waktu satu jam diantara
pengurangan. e.
Setelah beban diberikan dan dilepas ke atas, bebani tiang kembali untuk pengujian beban dengan penambahan 50 dari beban
desain, menyediakan waktu dua puluh menit untuk penambahan beban.
f. Kemudian tambahkan beban dengan penambahan 10 beban
desain.
Universitas Sumatera Utara
2. Quick Load Test Quick ML
Karena prosedur standar membutuhkan waktu yang cukup lama, maka para peneliti
membuat modifikasi
untuk mempercepat
pengujian. Direkomendasikan oleh Dinas Perhubungan Amerika Serikat, Pengelola
Jalan Raya dan ASTM 1143-81 opsional, terdiri atas : a.
Bebani tiang dalam penambahan dua puluh kali hingga 300 dari beban desain masing - masing tambahan adalah 15 dari beban
desain. b.
Pertahankan tiap beban selama lima menit, bacaan diambil setiap 2,5 menit.
c. Tambahkan peningkatan beban hingga jacking continue
dibutuhkan untuk mempertahankan beban uji. d.
Setelah interval lima menit, lepaskan atau hilangkan beban penuh dari tiang dalam empat pengurangan dengan jarak diantara
pengurangan lima menit. Metode ini lebih cepat dan ekonomis, lebih mendekati suatu kondisi.
Waktu ujinya 3-5 jam. Metode ini tidak dapat digunakan untuk estimasi penurunan karena metode cepat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.25. Contoh hasil uji pembebanan statik aksial tekan Tomlinson,2001 3.
Prosedur Pembebanan Standar SML siklik Metode pembebanan sama dengan SML monotonik, tetapi pada tiap tahapan
beban dilakukan pelepasan beban dan kemudian dibebani kembali hingga tahap beban berikutnya unloading
– reloading. Dengan cara ini, rebound dari setiap tahap beban diketahui dan perilaku pemikulan beban pada tanah
dapat disimpulkan dengan lebih baik. Metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode SML monotonik.
4. Prosedur Pembebanan dengan Kecepatan Konstan Constant Rate of
Penetration Method atau CRP Metode CRP merupakan salah satu alternatif lain untuk pengujian tiang secara
statis. Metode ini disarankan oleh Komisi Pile Swedia, departemen Perhubungan dan ASTND 1143-81. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kepala tiang didorong untuk settle pada 0,05 inmenit
1,25 mmmenit. b.
Gaya yang dibutuhkan untuk mencapai penetrasi akan dicatat. c.
Uji dilakukan dengan total penetrasi 2-3 in 50-70 mm Keuntungan utama dari metode ini adalah lebih cpat 2-3 jam dan lebih
ekonomis. Hasil pengujian tiang dengan metode CRP menunjukkan bahwa beban runtuh relatif tidak tergantung oleh kecepatan penetrasi bila digunakan
batasan kecepatan penurunan kurang dari 1,25 mmmenit. Kecepatan yang lebih tinggi dapat menghasilkan daya dukung yang sedikit. Beban dan
pembacaan deformasi diambil setiap menit. Pengujian dihentikan bila pergerakan total kepala tiang mencapai 10 dari diameter tiang bila
pergerakan displacement sudah cukup besar.
2.5.5. Interpretasi Hasil Uji Pembebanan Statik