ITRAKONAZOL OBAT ANTI JAMUR SISTEMIK

juga dapat menimbulkan efek samping kardiovaskular seperti pemanjangan Q-T interval dan torsade de pointes. Ketokonazol juga dapat memperpanjang waktu paruh dari midazolam dan triazolam dan dapat meningkatkan level siklosporin dan konsentrasi serum dari warfarin. Pemberian bersama ketokonazol dengan rifampicin dapat menurunkan efektifitas ke dua obat.

3. ITRAKONAZOL

2,3,6-9,25,28-31 Itrakonazol diperkenalkan pada tahun 1992 merupakan sintesis derivat triazol. Mekanisme kerja Mekanisme kerja itrakonazol dengan cara menghambat 14- -demethylase yang merupakan suatu enzim sitokrom P-450 yang bertanggung jawab untuk merubah lanosterol menjadi ergosterol pada dinding sel jamur. Aktifitas spektrum Itrakonazol mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillosis spesies, Blastomyces dermatitidis, Candida spesies, Coccidiodes immitis, Cryptococcus neoformans, Histoplasma capsulatum, Malassezia furfur, Paracoccidiodes brasiliensis, Scedosporium apiospermum dan Sporothrix schenckii. Itrakonazol juga efektif terhadap dematiaceous moulds dan dermatofit tetapi tidak efektif terhadap Zygomycetes. Farmakokinetik Absorbsi itrakonazol tidak begitu sempurna pada saluran gastrointestinal 55 tetapi absorbsi tersebut dapat ditingkatkan jika itrakonazol dikonsumsi bersama makanan. Pemberian oral dengan dosis tunggal 100 mg, konsentrasi puncak plasma akan mencapai 0,1-0,2 mgL dalam waktu 2-4 jam. Itrakonazol mempunyai ikatan protein yang tinggi pada serum melebihi 99 sehingga konsentrasi obat pada cairan tubuh seperti pada CSF jumlahnya sedikit. Namun sebaliknya konsentrasi obat di jaringan seperti paru-paru, hati dan tulang dapat mencapai 2 atau 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada serum. Konsentrasi itrakonazol yang tinggi juga ditemukan pada stratum korneum akibat adanya sekresi obat pada sebum. Itrakonazol tetap dapat ditemukan pada kulit selama 2-4 minggu setelah pengobatan dihentikan dengan lama pengobatan 4 minggu sedangkan pada jari Ramona Dumasari Lubis : Pengobatan Dermatomikosis, 2008 USU e-Repository © 2009 12 kaki itrakonazol masih dapat ditemukan selama 6 bulan setelah pengobatan dihentikan dengan lama pengobatan 3 bulan. Kurang dari 0,03 dari dosis itrakonazol akan di ekskresi di urin tanpa mengalami perubahan tetapi lebih dari 18 akan di buang melalui feces tanpa mengalami perubahan. Itrakonazol di metabolisme di hati oleh sistem enzim hepatik sitokrom P- 450. Kebanyakan metabolit yang tidak aktif akan di ekskresi oleh empedu dan urin. Metabolit utamanya yaitu hidroksitrakonazol yang merupakan suatu bioaktif. Dosis Dosis pengobatan untuk dermatofitosis adalah 100 mghari. Lama pengobatan untuk tinea korporis atau tinea kruris adalah selama 2 minggu tetapi untuk tinea manus dan tinea pedis adalah selama 4 minggu. Pengobatan untuk pitirisis versikolor dengan dosis 200 mghari selama 1 minggu. Untuk pengobatan onikomikosis dengan dosis 200 mg selama 3 bulan atau menggunakan dosis denyut yaitu kuku jari tangan sebanyak 2 pulsa itrakonazol dengan dosis 400 mghari selama 1 minggu dan 3 minggu tanpa pengobatan sedangkan kuku jari kaki sebanyak 3 pulsa atau lebih. Pengobatan kandidosis kutis dengan dosis 100 mg hari selama 2 minggu, kandidosis orofaringeal 100 mg hari selama 2 minggu, kandidosis vaginalis 2x200 mg selama 1 hari atau 200 mg selama 3 hari. Sedangkan untuk infeksi deep mikosis seperti aspergillosis, blastomikosis dan histoplasmosis diberikan dosis itrakonazol sebanyak 200-400 mghari. Efek samping Efek samping yang sering dijumpai adalah masalah gastrointestinal seperti mual, sakit pada abdominal dan konstipasi. Efek samping lain seperti sakit kepala, pruritus dan ruam allergi. Efek samping yang lain yaitu kelainan test hati yang dilaporkan pada 5 pasien yang ditandai dengan peninggian serum transaminase, ginekomasti dilaporkan terjadi pada 1 pasien yang menggunakan dosis tinggi, impotensi dan penurunan libido pernah dilaporkan pada pasien yang mengkonsums itrakonazol dosis tinggi 400 mg hari atau lebih. Ramona Dumasari Lubis : Pengobatan Dermatomikosis, 2008 USU e-Repository © 2009 13 Interaksi obat Absorbsi itrakonazol akan berkurang jika diberikan bersama dengan obat-obat yang dapat menurunkan sekresi asam lambung seperti antasid, H2-antagonis, omeprazol dan lansoprazol. Itrakonazol dan metabolit utamanya merupakan suatu inhibitor dari sistem enzim human hepatic sitokrom P-450-3A4 sehingga pemberian itrakonazol bersama dengan obat lain yang metabolismenya melalui sistem tersebut dapat meningkatkan konsentrasi azol, interaksi obat ataupun ke duanya. Itrakonazol dapat memperpanjang waktu paruh dari obat-obat seperti terfenadin, astemizol, midazolam, triazolam, lovastatin, simvastatin, cisaprid, pimozid, quinidin. Itrakonazol juga dapat meningkatkan konsentrasi serum digoxin, siklosporin, takrolimus dan warfarin.

4. FLUKONAZOL