GRISEOFULVIN OBAT ANTI JAMUR SISTEMIK

membentuk lapisan tipis. Lakukan setiap 2 hari sekali selama bulan pertama, setiap 3 hari sekali pada bulan ke dua dan seminggu sekali pada bulan ke tiga hingga bulan ke enam pengobatan. Dianjurkan pemakaian cat kuku siklopiroks tidak lebih dari 6 bulan. Haloprogin 4-6,8 Haloprogin merupakan halogenated phenolic, efektif untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis dan pitiriasis versikolor, dengan konsentrasi 1 dioleskan 2 kali sehari selama 2-4 minggu.

II. OBAT ANTI JAMUR SISTEMIK

Pemberian obat anti jamur sistemik digunakan untuk pengobatan infeksi jamur superfisial dan sistemik deep mikosis, obat-obat tersebut yaitu :

1. GRISEOFULVIN

2-3,6-9,25-27 Griseofulvin merupakan antibiotik antijamur yang berasal dari spesies Penicilium mold. Pertama kali diteliti digunakan sebagai anti jamur pada tumbuhan dan kemudian diperkenalkan untuk pengobatan infeksi dermatofita pada hewan. Pada tahun 1959, diketahui griseofulvin ternyata efektif untuk pengobatan infeksi jamur superfisial pada manusia. Griseofulvin merupakan obat anti jamur yang pertama diberikan secara oral untuk pengobatan dermatofitosis. Mekanisme kerja Griseofulvin merupakan obat anti jamur yang bersifat fungistatik, berikatan dengan protein mikrotubular dan menghambat mitosis sel jamur. Aktifitas spektrum Griseofulvin mempunyai aktifitas spektrum yang terbatas hanya untuk spesies Epidermophyton floccosum, Microsporum spesies dan Trichophyton spesies, yang merupakan penyebab infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku. Griseofulvin tidak efektif terhadap kandidosis kutaneus dan pitiriasis versikolor. Farmakokinetik Pemberian griseofulvin secara oral dengan dosis 0,5 - 1 gr, akan menghasilkan konsentrasi puncak plasma sebanyak 1 mikrogram ml dalam waktu 4 jam dan level Ramona Dumasari Lubis : Pengobatan Dermatomikosis, 2008 USU e-Repository © 2009 8 dalam darah bervariasi. Griseofulvin mempunyai waktu paruh di dalam plasma lebih kurang 1 hari, dan ± 50 dari dosis oral dapat di deteksi di dalam urin dalam waktu 5 hari dan kebanyakan dalam bentuk metabolit. Griseofulvin sangat sedikit diabsorpsi dalam keadaan perut kosong. Mengkonsumsi griseofulvin bersama dengan makanan berkadar lemak tinggi, dapat meningkatkan absorpsi mengakibatkan level griseofulvin dalam serum akan lebih tinggi. Ketika diabsorpsi, griseofulvin pertama kali akan berikatan dengan serum albumin dan distribusi di jaringan di ditentukan dengan plasma free concentration. Selanjutnya menyebar melalui cairan transepidermal dan keringat dan akan dideposit di sel prekusor keratin kulit stratum korneum dan terjadi ikatan yang kuat dan menetap. Lapisan keratin yang terinfeksi, akan digantikan dengan lapisan keratin baru yang lebih resisten terhadap serangan jamur. Pemberian griseofulvin secara oral akan mencapai stratum korneum setelah 4 - 8 jam. Griseofulvin di metabolisme di hepar menjadi 6 – desmethyl griseofulvin, dan akan di ekskresikan melalui urin. Eliminasi waktu paruh 9-21 jam dan kurang dari 1 dari dosis akan di jumpai pada urin tanpa perubahan bentuk. Dosis Griseofulvin terdiri atas 2 bentuk yaitu mikrosize mikrokristallin dan ultramikrosize ultramikrokristallin. Bentuk ultramikrosize, penyerapannya pada saluran pencernaan 1,5 kali dibandingkan dengan bentuk mikrosize. Pada saat ini, griseofulvin lebih sering digunakan untuk pengobatan tinea kapitis. Tinea kapitis lebih sering dijumpai pada anak-anak disebabkan oleh Trychopyton tonsurans. Dosis griseofulvin pemberian secara oral yaitu dewasa 500 -1000 mg hari mikrosize dosis tunggal atau terbagi dan 330 – 375 mg hari ultramikrosize dosis tunggal atau terbagi. Anak - anak ≥ 2 tahun 10 - 15 mg kg BB hari mikrosize, dosis tunggal atau terbagi dan 5,5 - 7,3 mg kg BB hari ultramikrosize dosis tunggal atau terbagi. Lama pengobatan untuk tinea korporis dan kruris selama 2 - 4 minggu, untuk tinea kapitis paling sedikit selama 4 - 6 minggu, untuk tinea pedis selama 4 - 8 minggu dan untuk tinea unguium selama 3 - 6 bulan. Efek samping Efek samping griseofulvin biasanya ringan berupa sakit kepala, mual, muntah dan sakit pada abodominal. Timbunya reaksi urtikaria dan erupsi kulit dapat terjadi pada sebagian pasien. Ramona Dumasari Lubis : Pengobatan Dermatomikosis, 2008 USU e-Repository © 2009 9 Interaksi obat Absorbsi griseofulvin menurun jika diberikan bersama dengan fenobarbital tetapi efek tersebut dapat di kurangi dengan cara mengkonsumsi griseofulvin bersama makanan. Griseofulvin juga dapat menurunkan efektifitas warfarin yang merupakan antikoagulan. Kegagalan kontrasepsi telah dilaporkan pada pasien yang mengkonsumsi griseofulvin dan oral kontrasepsi.

2. KETOKONAZOL