dengan menggunakan biokatalisator. Biokatalisator yang digunakan dapat berupa enzim lipase yang telah diimobilisasi. Enzim lipase yang digunakan harus memiliki
sifat kemampuan untuk beraktifitas pada satu jenis substrat tertentu spesificity yang mengandung asam palmitat.
Penggunaan reaksi enzimatis pada asam lemak dan minyak nabati memiliki beberapa keuntungan yaitu i kondisi reaksi sedang, yaitu campuran reaksi pada pH
netral, ii ramah lingkungan Green Chemistry, iii efisiensi katalis tinggi, iv pembentukan hidroperoksida stabil secara langsung dari asam lemak, yaitu tidak
memelukan penambahan asam asetat. Asam lemak sawit destilat ALSD merupakan derivat minyak nabati yang
kurang dimanfaatkan disamping fraksi-fraksi lain seperti olein, stearat dan lain-lain dalam penggunaannya untuk aplikasi produk oleokimia. Oleh karena itu ALSD yang
telah di transesterifikasikan menggunakan metanol menjadi metil ester asam lemak sawit destilat ME-ALSD dicoba diepoksidasikan secara enzimatis untuk
mendapatkan senyawa epoksi menggunakan beberapa enzim lipase imobilis seperti Rhizomucor miehei
, Candida antarctica, dan Carica papaya. Dimana dari ketiga enzim tersebut merupakan enzim lipase hidrolase yang mampu mengkatalisis
hidrolisa ikatan karbon.
1.2 Perumusan Masalah
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh suhu, waktu dan konsentrasi biokatalis pada reaksi epoksidasi metil ester asam lemak sawit
destilat ME-ALSD menjadi senyawa epoksi yang dihasilkan dari beberapa biokatalis seperti Rhizomucor miehei, Candida antarctica, dan Carica papaya secara
batch .
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja suhu, waktu reaksi dan konsentrasi biokatalis dari beberapa biokatalis seperti Rhizomucor miehei, Candida
antarctica , dan Carica papaya yang digunakan untuk reaksi epoksidasi ME-ALSD
sehingga menghasilkan senyawa epoksi dengan kandungan oksiran oksigen maksimum.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dalam memilih enzim lipase imobilis yang tepat sebagai biokatalisator untuk menghasilkan
senyawa epoksi metil ester asam lemak destilat dengan kandungan oksiran oksigen optimum, sehingga dapat mendukung usaha peningkatan nilai tambah derivat minyak
sawit sebagai plasticizer dan stabilizer pada polivinil klorida, surfaktan, anti
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
mikrobial, pencegah korosi, bahan tambahan pada minyak pelumas dan sebagai bahan baku pestisida.
1.5 Lingkup Penelitian
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah metil ester asam lemak sawit destilat ME-ALSD dan hidrogen peroksida sebagai oksidan dengan
biokatalis Rhizomucor miehei, Candida antarctica, dan Carica papaya. Pada penelitian awal yang dilakukan ternyata biokatalis Rhizomucor miehei
dan Carica papaya tidak berhasil melakukan epoksidasi terhadap ME-ALSD data di Lampiran 6.
Variabel percobaan berdasarkan Respon Surface Methodology RSM untuk biokatalis Candida antarctica :
Jumlah biokatalis : 3,3 ; 4 ; 5 ; 6 dan 6,7 ww
Temperatur reaksi : 31,6 ; 35 ; 40 ; 45 dan 48,4
°C Waktu reaksi
: 40,3 ; 41 ; 42 ; 43 dan 43,7 Jam Parameter uji yang digunakan untuk karakterisasi epoksi yang diperoleh
adalah perubahan oksiran oksigen AOCS Cd 9-57, 1989, bilangan hidroksi AOCS Cd- 13-60 1989, bilangan iod AOCS Cd 1-25, 1989 dan bilangan asam
Porim Test Methods, 1995 selama waktu reaksi.
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
II. TINJAUAN PUSTAKA