ambarlite dan lama reaksi sekitar 8-14 jam. Reaksi ini dapat dipersingkat dengan menggunakan hidrogen peroksida yang berlebih Gall dan Greenspan, 1955.
Penggunaan rasio molar asam asetat dan hidrogen peroksida yang tinggi menyebabkan terbukanya cincin epoksi sehingga rendemen epoksi ester yang
dihasilkan relatif rendah seperti yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengaruh Rasio Molar Asam Asetat dan Hidrogen Peroksida
terhadap Hasil Epoksidasi Tidak Jenuh
Epoksi Ester Rasio
Molar Waktu
Reaksi jam
Oksiran Oksigen
Rendemen Bilangan
Bilangan Iod
Reaksi 15 : 11
3 0.0
0.0 4
95 1.7 : 1
8 0.2
4.4 8
89 0.5 : 1
13 3.6
80.0 5
93 Sumber : Gall dan Greenspan, 1955.
Wood dan Termini 1958 menyatakan bahwa proses epoksidasi biasanya dilakukan pada suhu 65 – 75
O
C, bila digunakan suhu yang lebih rendah akan memperpanjang waktu epoksidasi dan menurunkan efisiensi epoksidasi. Hasil
penelitian Haya 1991 menunjukkan bahwa epoksidasi juga dapat dilakukan pada suhu 100±5
O
C.
2.3 Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat
ALSD merupakan hasil samping pada tahap refining dalam industri minyak goreng. ALSD yang dihasilkan berkisar 2,5 - 3,5 dari minyak sawit yang diolah
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
Nuryanto. dkk, 2002. Kandungan asam lemak pada minyak kelapa sawit dan ALSD terlihat pada pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan Asam Lemak Pada Minyak Kelapa Sawit dan ALSD Komposisi
Minyak Kelapa Sawit ALSD
Asam Laurat C
12
- 0,45
Asam Miristat C
14
0,96 2,38
Asam Palmitat C
16
41,62 60,50
Asam Stearat C
18
4,23 2,57
Asam Oleat C
18-1
42,12 27,08
Asam Linoleat C
18-2
10,41 6,82
Asam Linolenat C
18-3
0,22 0,19
Sumber : Haryati. dkk 2002, Pusat Penelitian Kelapa Sawit 2008
Perkembangan industri minyak goreng sawit pada dasawarsa terakhir
mengalami peningkatan sejalan dengan beralihnya pola konsumsi masyarakat dari minyak goreng kelapa ke minyak goreng kelapa sawit. Konsumsi per kapita minyak
goreng Indonesia mencapai 16,5 kg per tahun dimana konsumsi per kapita khusus untuk minyak goreng sawit sebesar 12,7 kg per tahun Rephi’s, 2007. Kondisi ini
memberikan gambaran, bahwa dengan peningkatan industri minyak goreng maka perolehan asam lemak sawit distilat turut meningkat. Hingga saat ini, pemanfaatan
asam lemak sawit distilat masih terbatas pada pembuatan sabun kualitas rendah. Sehingga membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai tambah
dari asam lemak sawit distilat.
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
Senyawa metil ester asam lemak dapat diperoleh dengan cara esterifikasi asam lemak bebas dengan gugus metil, yang disebut dengan metilasi. Pada proses ini
asam lemak bebas diesterifikasi dengan menggunakan metanol anhidrat berlebihan dalam suasana asam. Pereaksi yang biasa digunakan pada proses ini adalah asam
klorida anhidrat dalam metanol Anonim, 1977. Berikut adalah bagan proses refining dalam industri pengolahan minyak kelapa sawit.
Crude Palm Olein CPO
Penghilangan Getah Degumming
Penjernihan Warna Bleaching H
3
PO
4
Deacidification Deodorisation
RBD Palm Oil Asam Lemak Sawit Distilat
Olein RBD Stearin
Filtrasi Fraksinasi
Bleaching Earth
Sumber :httpwww.Rephi’s Weblog.2007
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
Gambar 6. Bagan Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak Goreng
Metil ester yang diperoleh dapat diekstrak dengan menggunakan pelaru inert seperti, heksan dan petroleum eter Anonim, 1966. Paquot dan Hutfenne 1987
mengatakan, bahwa pembuatan metil ester dapat dilakukan secara langsung dari trigliserida, melalui reaksi transesterifikasi menggunakan metanol berlebih, dan
katalis asam. Pereaksi lain yang dapat digunakan pada proses metilasi adalah H
2
SO
4
Metanol, HClMetanol dan diazometereter. Reaksi pembentukan senyawa metil ester asam lemak sawit destilat dapat ditunjukkan pada gambar berikut :
Azhar Ramadhani Tarigan
Gambar 7. Reaksi Pembentukan Senyawa Metil Ester Asam Lemak
2.4 Enzim