60 0,9723 0,0246
0,0141
Konsentrasi Biokatalis : 5 bb dan Waktu S : 24 Jam Keterangan : CA : Candida Antartica ; RM : Rhizomucor meihei
CP : Carica papaya
Gambar 14. Pengaruh Level Temperatur Terhadap Bilangan Oksiran Oksigen
Dari Gambar 14 dapat diketahui bahwa untuk reaksi yang melibatkan Candida antarctica
, Rhizomucor meihei, dan Candida antarctica. Perolehan bilangan oksiran oksigen terbaik terdapat pada enzim Candida antarctica. Perolehan produk
epoksi meningkat hingga temperatur 40
O
C, tetapi pada saat temperatur yang lebih tinggi digunakan 50
O
C dan 60
O
C, aktifitas lipase menurun sehingga perolehan epoksi juga mengalami penurunan. Berdasarkan hasil di atas, ditetapkan temperatur
40
O
C sebagai nilai center point dalam desain response surface methodology RSM yang akan digunakan.
4.1.2.3 Penentuan Waktu Reaksi
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
Pada umumnya, reaksi yang melibatkan katalis hayati biokatalis berlangsung dalam waktu reaksi yang cukup lama, hal ini berkaitan dengan kemampuan lipase
untuk merombak atau mensintesa suatu substrat pada kondisi tertentu. Guna
penentuan waktu reaksi adalah untuk mengetahui waktu terbaik yang dibutuhkan dalam reaksi epoksidasi. Reaksi dilakukan pada suhu 40
°C dan konsentrasi ketiga biokatalis 5 bb. Reaksi berlangsung selama 18, 24, 42, 48 dan 66 jam. Waktu
yang ditentukan ini berdasarkan penelitian Rusch gen Klass 1996 yang melakukan penelitian epoksidasi asam lemak tidak jenuh pada minyak kedelai selama 10 – 66
jam. Selama waktu reaksi yang telah ditentukan dilakukan analisa bilangan oksiran oksigen. Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 15.
Tabel 10. Pengaruh Level Waktu Terhadap Bilangan Oksiran Bilangan Oksiran Oksigen
Waktu Reaksi jam
CA RM CP 0 0.0114
0.0114 0.0114
18 2.2033 0.0905
0.0556 24 2.2865
0.1058 0.0278
42 2.4321 0.0375
0.0295 48 2.4275
0.0803 0.0360
66 2.2950 0.0648
0.0343
Suhu T : 40
O
C dan Konsentrasi Biokatalis : 5 bb Keterangan : CA : Candida Antartica ; RM : Rhizomucor meihei
CP : Carica papaya
Azhar Ramadhani Tarigan 067022002
Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara
Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008
Gambar 15. Pengaruh Level Waktu Terhadap Bilangan Oksiran Oksigen
Gambar 15 memperlihatkan bilangan oksiran terhadap waktu pada reaksi epoksidasi pada berbagai variasi waktu reaksi pada masing-masing jumlah biokatalis
5 bb dengan temperatur reaksi 40 °C menunjukkan persen bilangan oksiran
cenderung meningkat sangat signifikan pada biokatalis Candida antarctica dengan waktu reaksi selama 42 jam, sedangkan pada biokatalis Rhizomucor miehei dan
enzim Carica papaya menunjukkan nilai bilangan oksiran yang sangat rendah. Mengarah pada konsep dan kondisi tersebut maka center point ditetapkan waktu
reaksi selama 42 jam dalam desain response surface methodology RSM yang akan digunakan dan biokatalis yang dipilih untuk optimasi reaksi epoksidasi adalah
Candida antarctica .
4.2 Optimasi Epoksidasi Menggunakan