Analisa Bilangan Iod, Bilangan Hidroksi dan Bilangan Asam

Azhar Ramadhani Tarigan 067022002 Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008

4.4 Analisa Bilangan Iod, Bilangan Hidroksi dan Bilangan Asam

Hasil analisa bilangan iod, bilangan hidroksi dan bilangan asam setelah epoksidasi terlihat pada Tabel 15. Dari hasil tersebut bilangan iod mengalami penurunan dari bilangan iod bahan baku metil ester ALSD sebesar 50,651Tabel 6, sedangkan bilangan hidroksi dan bilangan asam mengalami peningkatan dari bahan baku metil ester ALSD sebesar 0,6592 dan 5,8899 Tabel 6. Bilangan iod menunjukkan banyaknya jumlah ikatan rangkap tidak jenuh dalam minyak dan lemak. Bilangan iod juga sebagai indikator tingkat epoksidasi dimana bilangan iod akan mengalami penurunan seiring dengan semakin tingginya tingkat epoksi. Penurunan bilangan iod disebabkan degradasi ikatan rangkap oleh senyawa asam peroksi menghasilkan senyawa epoksi. Dari hasil penelitian Mersi S. Sinaga 2005 yang melakukan epoksidasi menggunakan katalis asam sulfat menunjukkan bilangan iod menurun seiring meningkatnya konversi epoksi. Tabel 15. Hasil analisa Bilangan Iod, Bilangan Hidroksi dan Bilangan Asam Senyawa Epoksi Temperatur Reaksi O C Waktu Reaksi Jam Bil. Oksiran Oksigen Konversi Oksiran Oksigen Bil. Hidroksi mgg Bil. Asam mgg No Konsentrasi Candida antarctica bb Bil.Iod mgg 1 4 35 41 2,132 68,539 4,247 6,232 36,169 2 6 35 41 2,453 78,914 3,716 13,546 41,147 3 4 45 41 2,482 79,851 2,654 6,367 36,501 4 6 45 41 2,445 78,655 3,185 6,183 35,837 5 4 35 45 2,393 76,975 3,583 6,314 36,667 6 6 35 45 2,262 72,741 4,778 6,156 35,505 7 4 45 45 2,428 78,106 3,318 6,314 36,667 8 6 45 45 2,456 79,011 2,727 6,528 37,828 9 3,3 40 42 2,412 77,589 3,863 6,815 38,326 10 6,7 40 42 2,432 78,235 3,451 6,312 36,335 11 5 31,6 42 1,853 59,522 5,973 6,954 38,658 12 5 48,4 42 2,462 79,205 2,787 6,954 38,658 13 5 40 40,3 1,932 62,075 5,044 6,815 38,326 14 5 40 43,7 2,453 78,914 3,583 6,821 38,492 15 5 40 42 2,446 78,688 3,236 7,042 38,824 16 5 40 42 2,458 79,076 3,734 6,763 38,160 17 5 40 42 2,453 78,914 3,325 6,821 38,492 18 5 40 42 2,454 78,946 2,716 6,678 37,994 19 5 40 42 2,456 79,011 3,119 7,042 38,824 20 5 40 42 2,432 78,235 3,221 6,815 38,326 Azhar Ramadhani Tarigan 067022002 Magister Teknik Kimia -USU Azhar Ramadhani Tarigan : Pembuatan Senyawa Epoksi Dari Metil Ester Asam Lemak Sawit Destilat Secara Enzimatis, 2009 USU Repository © 2008 Terbentuknya gugus hidroksi ikatan O-H sehingga meningkatkan bilangan hidroksi pada larutan senyawa epoksi ini disebabkan oleh pembentukan hasil reaksi samping yaitu hidrolisis terhadap metil ester. Ini dikarenakan Candida antarctica merupakan enzim lipase hidrolase dan merupakan biokatalisator serbaguna yang dirancang untuk mengkatalisis antar reaksi-reaksi lain. Dengan keberadaan enzim lipase Candida antarctica, air dari hidrogen peroksida sebagai oksidannya dapat dengan mudah menyerang ester lemah secara relatif dari ikatan rangkap minyak nabati Vlcek, dkk, 2006. Dan berikut reaksi epoksidasi antara Metil Ester ALSD dengan hidrogen peroksida menggunakan lipase Candida antarctica yang menghasilkan larutan senyawa epoksi yang terhidrolisis: R-CH=CH-C-O-CH 3 O Metil Ester + H 2 O 2 R – CH – CH – C – CH 3 + H 2 O O O Hidrogen Peroksida Metil Ester Epoksida air Enzim Lipase R – CH – CH – C – CH 3 + H 2 O O O Metil Ester Epoksida air Enzim Lipase R – CH – CH – C – OH O O Metil Ester Epoksi Hidroksida 9 10 9 10 9 10 9 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai epoksidasi terhadap metil ester ALSD menggunakan biokatalis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Pada penelitian pendahuluan kondisi epoksidasi pada temperatur 40 O C dengan waktu reaksi selama 42 jam dan konsentrasi biokatalis sebanyak 5, enzim Candida antarctica menghasilkan bilangan oksiran oksigen maksimum sebesar 2,43, sedangkan Rhizomucor meihei tidak menghasilkan bilangan oksiran oksigen yang maksimum, begitu juga pada enzim Carica papaya tidak mencapai hasil yang maksimum. 2. Kondisi optimum reaksi diperoleh pada konsentrasi Candida antarctica 4 bb, temperatur 45 o C dan waktu reaksi selama 41 jam dengan nilai bilangan oksiran oksigen sebesar 2,48 konversi oksiran oksigen sebesar 79,85 .