Prognosis Kanker Payudara Pencegahan Kanker Payudara

3. Kemoterapi Kemoterapisitostatika merupakan pengobatan suportif penunjang eds Ramli, Umbas, Panigoro, 2002. 4. Terapi hormonal Terapi hormonal merupakan pengobatan suportif dan berupa tindakan ablasi melenyapkan atau aditif penambahan eds Ramli, Umbas, Panigoro, 2002. 5. Imunoterapi Imunoterapi sebagai tindakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh eds Ramli, Umbas Panigoro, 2002. 6. Simtomatik Terapi berupa perawatanpenanggulangan keluhan-keluhan dari penderita kanker payudara yang sudah lanjut eds Ramli, Umbas Panigoro, 2002. 7. Terapi biologis Overekspresi onkogen berperan penting dalam timbul dan berkembangnya tumor, antibodi monoklonal yang dihasilkan melalui teknik transgenetik dapat menghambat perkembangan tumor. Herseptin berefek terapi nyata terhadap karsinoma mammae dengan overekspresi gen cerbB-2 HER-2. Herseptin adalah suatu antibodi monoklonal hasil teknologi transgenik yang berefek anti protein HER-2 secara langsung trans. Japaries, 2013.

2.2.8. Prognosis Kanker Payudara

Berdasarkan data yang didapatkan dari PERABOI Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia pada tahun 2003, didapatkan data prognosis daya tahan hidup penderita kanker payudara survival rate per stadium Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2010, adalah sebagai berikut: 1. Stadium 0 : 10- years survival rate nya 98 nonpalpable breast cancer yang terdeteksi oleh mammografiUSG Universitas Sumatera Utara 2. Stadium I : 5- years survival rate nya 85 3. Stadium II : 5- years survival rate nya 60-70 4. Stadium III : 5- years survival rate nya 30-50 5. Stadium IV : 5- years survival rate nya 15

2.2.9. Pencegahan Kanker Payudara

Pencegahan terhadap kanker dapat disebut juga prevensi kanker. Prevensi kanker ialah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kanker atau kerusakan yang lebih lanjut yang ditimbulkan oleh kanker itu sendiri. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker Sukardja, 2002, yaitu: 1. Prevensi primer: Menghentikan atau mengubah kebiasaan hidup yang memperbesar risiko mendapat kanker, lindungi diri atau hindari kontak dengan karsinogen, obati tumor jinak, dan lesi-prakanker, serta jaga diri terhadap kanker dengan melakukan skrining atau menghindari faktor risiko. 2. Prevensi sekunder: usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan lebih lanjut karena kanker itu dengan deteksi dini dan diagnosis kanker serta pengobatan dengan segera. 3. Prevensi tertier: usaha untuk mencegah timbulnya komplikasi kanker. Beradasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 796 tahun 2010, pencegahan kanker payudara meliputi tiga tingkat pencegahan yaitu primer, sekunder, dan tersier yang dapat dilihat pada digambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Diagram Alur Untuk Diagnosis Dini Kanker Payudara Sumber Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2010. Diagnosis dini merupakan salah satu bentuk pencegahan untuk berlanjutnya stadium kanker payudara. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai jenis pemeriksaan payudara Bustan, 2007, yaitu: 1. SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri atau BSE Breast Self Examination 2. SARANIS Pemeriksaan Payudara Klinis oleh dokter 3. Biopsi Aspirasi Jarum Halus BAJAH 4. Mamografi: sejenis pemeriksaan radiologi untuk payudara 5. Breast imaging, seperti ultrasound atau MRI scanning. Untuk mendapatkan secara dini adanya kelainan payudara perlu pemeriksaan yang tepat, baik waktu maupun teknik pemeriksaannya. Sebagai pedoman dapat dipakai berikut ini Bustan, 2007: 1. Mulai umur 20 tahun: pemeriksaan SADARI setiap bulan Universitas Sumatera Utara 2. Umur 20-40 tahun: SARANIS tiap 3 tahun dan mamografi awal usia 35-40 tahun 3. Umur 40-50 tahun: mamografi tiap 1-2 tahun, SARANIS tiap tahun tentang riwayat kesehatan dan anjuran dokter 4. Usia lebih dari 50 tahun: mamografi tahunan dan SARANIS tahunan. 2.3. Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI 2.3.1. Definisi SADARI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

2 19 103

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 14

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 5

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 1 28

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 1 5

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 25

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KETERAMPILAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI DUSUN KLUMPRIT CATURHARJO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara terhadap Keterampilan S

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA IBU-IBU PKK DI RW IV KEMBANG BASEN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Met

0 0 10