Penyuluhan Kesehatan TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pendidikan kesehatan atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama promosi kesehatan Notoatmodjo, 2007. Menurut Azwar dalam Ali 2010, penyuluhan kesehatan masyarakat adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Berdasarkan isi dari Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 dalam Ali 2010, penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan yang melekat pada setiap upaya kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah bagian dari promosi kesehatan yang mempengaruhi perilaku melalui faktor predisposisi. Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya Notoatmodjo, 2007. Penyuluhan kesehatan masyarakat diselenggarakan untuk mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi Ali, 2010. 1. Komunikasi Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan stimulus dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak non-verbal, untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Stimulus atau rangsangan ini dapat berupa suarabunyi atau bahasa lisan, maupun berupa gerakan, tindakan, atau simbol-simbol yang diharapkan dapat mengerti, oleh pihak lain, dan pihak lain tersebut merespons atau bereaksi sesuai dengan maksud pihak yang memberikan stimulus. Oleh sebab itu reaksi atau respons, baik dalam bentuk bahasa maupun simbol-simbol ini merupakan pengaruh atau hasil proses komunikasi. Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang lain, antara kelompok satu dengan yang lain, atau seseorang dengan orang lain, diperlukan keterlibatan beberapa unsur Universitas Sumatera Utara komunikasi, yaitu komunikator, komunikan, pesan, dan saluran atau media Notoatmodjo, 2007. 2. Informasi Penyampaian informasi dalam penyuluhan kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa macam alat bantu pendidikan kesehatan Notoatmodjo, 2007, yaitu: a. Alat bantu lihat visual aids yang berguna dalam membantu menstimulasi indra pengelihatan mata pada waktu terlaksananya proses pendidikan. Alat bantu ini ada 2 bentuk yaitu: 1 Alat yang diproyeksikan, misalnya slide , film, film strip, dan lainnya. 2 Alat-alat yang tidak diproyeksikan: a Dua dimensi, gambar peta, bagan, dan sebagainya. b Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka, dan lainnya. b. Alat bantu dengar audio aids , yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasikan indra pendengaran pada waktu proses penyampaian bahan pendidikanpengajaran. Misalnya: piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya. c. Alat bantu lihat-dengar, seperti televisi atau video cassette . Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids AVA . Alat bantu kesehatan yang berguna sebagai saluran untuk menyampaikan informasi kesehatan dan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien disebut dengan media promosi kesehatan. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi 3, yakni media cetak, media elektronik, dan media papan Notoatmodjo, 2007. a. Media Cetak Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain sebagai berikut: 1 Booklet, ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Universitas Sumatera Utara 2 Leaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. 3 Flyer selebaran, seperti leaflet tapi tidak dilipat. 4 Flif chart lembar balik 5 Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal yang berkaitan dengan kesehatan. 6 Poster, ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat- tempat umum, atau di kendaraan umum. 7 Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. b. Media Elektronik Adapun jenis media elektronik yang dapat digunakan adalah: 1 Televisi, misalnya dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab, pidato, TV Spot , kuis atau cerdas cermat, dan sebagainya. 2 Radio, contonya obrolan tanya jawab, sandiwara radio, ceramah, dan lainnya. 3 Video 4 Slide 5 Film Strip c. Media Papan Billboard Papan Billboard yang dipasang di tempat-tempat umum yang dapat diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. 3. Edukasi pendidikan Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Dengan kata lain, pendidikan kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Notoatmodjo, 2007. Pendidikan kesehatan bagi pelajar utamanya untuk menanamkan kebiasaan Universitas Sumatera Utara hidup sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya serta ikut aktif di dalam usaha-usaha kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tahapan-tahapan berikut Notoatmodjo, 2010, yaitu: a. Memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat b. Menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat c. Membentuk kebiasaan hidup sehat. Hal pokok sebagai materi dasar untuk menanamkan perilaku atau kebiasaan hidup sehat adalah sebagai berikut Notoatmodjo, 2007: a. Kebersihan perorangan personal hygiene dan kebersihan lingkungan, terutama lingkungan sekolah b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular c. Penyakit-penyakit tidak menular penyebab dan cara pencegahannya d. Gizi e. Pencegahan kecelakaan atau keamanan f. Mengenal fasilitas kesehatan yang profesional dan sebagainya.

2.5. Pengetahuan atau

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

2 19 103

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 14

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 5

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 1 28

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 1 5

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 0 25

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KETERAMPILAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI DUSUN KLUMPRIT CATURHARJO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara terhadap Keterampilan S

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA IBU-IBU PKK DI RW IV KEMBANG BASEN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Met

0 0 10