BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental
pre experimental design
dengan menggunakan rancangan
one group pre-test post-test
untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara
terhadap pengetahuan pelajar kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan tahun 2015.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah SMAN 1 Bengkulu Selatan. Sekolah ini dipilih karena masih kurangnya kegiatan
penyuluhan kesehatan dan rendahnya partisipasi siswa-siswinya terhadap kegiatan pendidikan kesehatan lainnya.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama bulan Maret-Desember 2015 terhadap pelajar kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian
1. Populasi target
Populasi terget dalam penelitian ini adalah pelajar Sekolah Menengah Atas.
2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pelajar kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian subset dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga
dianggap dapat
mewakili populasinya
Sastroasmoro, 2011. Sehingga dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah pelajar kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan tahun
ajaran 2015-2016. Cara pemilihan sampel yang digunakan adalah
probability sampling
dengan teknik
simple random sampling
. Agar sampel yang kita ambil mewakili populasinya maka perlu dilakukan
perhitungan jumlah sampel yang benar Dahlan, 2009. Adapun rumus besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
: Deviat baku alfa : Deviat baku beta
S : Standar deviasi dari selisih nilai antarkelompok
: Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
Parameter yang dapat ditetapkan peneliti adalah ,
, dan ,
sedangkan parameter yang berasal dari kepustakaan adalah S standar deviasi perbedaan nilai Dahlan, 2009. Peneliti menetapkan kesalahan
tipe I sebesar 5 dengan nilai hipotesis dua arah adalah 1,960,
sementara kesalahan tipe II sebesar 10 dengan nilai adalah 1,282.
Untuk nilai selisih minimal rerata peneliti menetapkan 5
poin, hal ini mengacu kepada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Benita 2012. Peneliti tidak menemukan kepustakaan
yang jelas untuk ketetapan nilai standar deviasi S. Menurut Dahlan 2010, jika tidak ditemukaannya sumber kepustakaan untuk nilai S
maka peneliti dapat melakukan penelitian pendahuluan, apabila
Universitas Sumatera Utara
penelitian pendahuluan tidak memungkinkan, nilai standar deviasi bisa ditetapkan berdasarkan
judgement
peneliti. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Benita 2012, dalam penelitian
tersebut dilakukan
judgement
selisih tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan sebesar 2 kali lipat perbedaan rerata minimal yang
dianggap bermakna S=10. Oleh karena itu peneliti menetapkan nilai standar deviasi untuk penelitian ini sebesar 10.
Berdasarkan data diatas maka dapat dilakukan perhitungan sampel sebagai berikut:
Besar sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 42 orang. Dalam penelitian ini sangat rentan untuk terjadinya sampel yang
drop out
. Maka peneliti perlu mengantisipasi kemungkinan tersebut. Menurut Sastroasmoro 2011 rumus yang dapat digunakan untuk
koreksi besar sampel untuk antisipasi kemungkinan
drop out
adalah:
n’ : Jumlah sampel untuk antisipasi
drop out
n : Jumlah sampel yang telah dihitung 42 orang f : Perkiraan proporsi
drop out
10 atau 0,1
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini 47 orang. Jadi, jumlah sempel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50
orang.
4.3.3. Kriteria Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan beberapa kriteria untuk sampel penelitian, yaitu:
1. Kriteria inklusi
a. Pelajar kelas XII SMAN 1 Bengkulu Selatan tahun ajaran 2015-
2016. b.
Bersedia menjadi responden penelitian. 2.
Kriteria eksklusi a.
Pernah mendapatkan penyuluhan tentang kanker payudara selama setahun terakhir.
b. Responden yang meninggalkan ruangan sebelum kegiatan
penyuluhan selesai.
4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti akan dilakukan
uji coba di lapangan. Peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut.
1. Menurut Notoatmodjo 2010, validitas adalah suatu indeks yang
menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut
mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji
Universitas Sumatera Utara
dengan uji korelasi antara skors nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skors total kuesioner tersebut. Menurut Riwidikdo, item
pertanyaan tersebut dikatakan valid atau sahih bila .
Pertanyaan yang dinyatakan valid akan dijadikan instrumen penelitian, sementara untuk pertanyaan yang tidak valid akan
dilakukan peninjauan ulang. 2.
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo,
2010. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat
dilakukan dengan test-retest stability, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan
menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu Riwidikdo, 2008. Uji reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan model
Alpha Cronbach
. Menurut Djemari 2003 dalam Riwidikdo 2008, kuesioner atau angket dikatakan reliabel
jika memiliki nilai alpha minimal 0,7. Uji validasi alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan pada 30 pelajar kelas XII di SMAN 2 Bengkulu Selatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta memiliki ciri-ciri yang
sama dengan sampel penelitian. Dari 15 pertanyaan terdapat satu pertanyaan yang tidak valid. Uji reliabilitas dilakukan pada 14
pertanyaan yang telah dinyatakan valid. Nilai alpa yang didapatkan dalam uji reliabilitas ini adalah sebesar 0,817. Hal ini menunjukan
variabel pengetahuan dalam penelitian ini adalah reliabel, karena nilai alpha diatas 0,7.
4.4.2. Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan mengisi
kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Rancangan Kegiatan Pengumpulan Data
Adapun rangkaian kegiatan dalam pengumpulan data ini adalah: 1.
Melakukan persiapan dengan meminta izin kepada kepala sekolah SMAN 1 Bengkulu Selatan untuk melakukan kegiatan penelitian.
Membuat materi penyuluhan dalam bentuk
slide
dan mempersiapkan kuesioner yang akan digunakan.
2. Mengumpulkan data seluruh pelajar kelas XII SMAN 1 Bengkulu
Selatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pelajar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih untuk menjadi sampel
dengan menggunakan teknik
simple random sampling
. 3.
Mengumpulkan pelajar yang menjadi sampel dalam satu ruangan untuk meminta kesediaan menjadi responden penelitian dan meminta
untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kuesioner yang diberikan ini digunakan sebagai nilai untuk
pre-test
. 4.
Melakukan kegiatan penyuluhan terhadap responden yang menjadi sampel. Responden mendapatkan materi penyuluhan tentang deteksi
dini kanker payudara. Kegiatan penyuluhan dilakukan selama 45 menit.
5. Setelah penyuluhan, peneliti memberikan kembali kuesioner yang
sama kepada responden sebagai nilai
post-test
.
4.5. Metode Pengolahan Data
Setelah data yang dibutuhkan untuk penelitian terkumpul maka data akan dimasukan ke dalam komputer dan diolah dengan menggunakan program
SPSS for windows
. Adapun beberapa tahap dalam pengolahan data Notoatmodjo, 2010, yaitu:
1.
Editing
Secara umum
editing
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Apabila ada jawaban-jawaban
yang belum lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.
Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “
coding
”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
3.
Data Entry
Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau
“
software
” komputer. 4.
Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
4.6. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini, melalui prosedur sebagai berikut : 1.
Analisis
Univariate
analisis deskriptif Analisis
univariate
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel Notoatmodjo, 2010.
2. Analisis
Bivariate
Analisis
bivariate
yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi Notoatmodjo, 2010. Dalam penelitian ini
uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t berpasangan. Peneliti memilih uji-t berpasangan karena menurut Sastroasmoro 2011 uji-t berpasangan
digunakan untuk penelitian dengan subyek yang sama diperiksa pra- dan pasca-
interfensi desain “
before and after
”. Uji-t berpasangan termasuk dalam uji statistik parametrik yaitu uji yang menggunkan asumsi-asumsi
data berdistribusi normal, dengan varians homogen dan diambil dari sampel acak Riwidikdo, 2008. Jika syarat uji statistik parametrik yaitu
Universitas Sumatera Utara
data berdistribusi normal tidak terpenuhi, maka dapat dilakukan uji statistik non parametrik. Uji statistik non parametrik yang menjadi
alternatif dari uji-t berpasangan adalah uji
Wilcoxon
Wahyuni, 2007. Dalam penelitian ini ditemukan data tidak berdistribusi normal, maka
analisis yang digunakan adalah uji
Wilcoxon.
Uji analisis data untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan
adalah
Chi-Square tests
, sedangkan uji analisis yang digunakan untuk mengetahui korelasi antara umur responden dengan tingkat pengetahuan
adalah uji
Correlations Pearson.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bengkulu Selatan SMAN 1 Bengkulu Selatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan “
duayu top cyber school
” merupakan salah satu sekolah negeri unggulan di kabupaten Bengkulu Selatan dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional
10700973. Sekolah ini berdiri pada tanggal 25 Juli 1963 dan beralamat di Jalan Pangeran Duayu Manna.
Berbagai fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar telah disediakan di sekolah ini seperti 24 ruang kelas,
1 ruang perpustakaan, 1 ruang multimedia, 1 laboratorium MIPA, 1 lapangan basket, dan 2 lapangan volly untuk sarana olahraga siswa-
siswi. Selain itu di sekolah ini juga dilengkapi 1 ruang UKS, 1 ruang aula dan 1 bangunan masjid yang ada didalam lingkungan sekolah.
SMAN 1 Bengkulu Selatan dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan didampingi 50 orang tenaga pendidik serta 15 orang staff tata usaha.
Sekolah yang bergelar Sekolah Percontohan Berbasis Keunggulan Lokal ini memiliki akreditasi A, sehingga menjadikan sekolah ini
favorit bagi kalangan pelajar SMA Kabupaten Bengkulu Selatan dan luar daerah. Berbagai prestasi juga telah banyak diukir oleh para pelajar
SMAN 1 Bengkulu Selatan baik itu tingkat kabupaten, provinsi, bahkan telah mencapai nasional. Sekolah ini memiliki pelajar yang memiliki
latar belakang yang beraneka ragam, sehingga peneliti mengambil sampel di sekolah ini dan diharapkan dapat mewakili populasi secara
umum.
Universitas Sumatera Utara