kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Dengan dilakukannya SADARI wanita dapat mengenali perubahan mana yang biasanya
terjadi dan mana yang tidak terjadi pada dirinya. Sehingga setiap wanita tahu bagaimana keadaan normal dari payudaranya sendiri Bustan,
2007.
2.3.2. Tujuan SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri SADARI bertujuan untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi
perubahan dapat segera diketahui Bustan, 2007. Pemeriksaan secara teratur akan diketahui adanya benjolan atau masalah lain sejak dini
walaupun masih berukuran kecil sehingga lebih efektif untuk diobati Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI, 2009.
2.3.3. Waktu untuk Melakukan SADARI
Sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak hari ke-1 mulai haid saat payudara sudah tidak mengeras
dan nyeri atau bagi yang telah menopause pemeriksaan dilakukan dengan memilih tanggal yang sama setiap bulannya misalnya setiap
tanggal 1 atau tanggal lainnya Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI, 2009. Pemeriksaan payudara dapat
dilakukan sendiri saat mandi atau sebelum tidur. Dengan memeriksa saat ibu mandi tangan dapat bergerak dengan mudah di kulit yang basah
Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2010.
2.3.4. Cara Melakukan SADARI
Adapun cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI, 2009, yaitu:
1. Perhatikan kedua payudara dengan berdiri di depan cermin dengan
tangan di sisi tubuh dan lihat apakah ada perubahan pada payudara.
Universitas Sumatera Utara
Lihat perubahan dalam hal ukuran, bentuk atau warna kulit, atau jika ada kerutan, lekukan seperti lesung pipi pada kulit.
Gambar 2.6. Tahap 1 SADARI Sumber Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI,
2009.
2. Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat kedua
tangan di atas kepala, dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan agar otot dada berkontraksi.
Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang.
Gambar 2.7. Tahap 2 SADARI Sumber Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI,
2009.
3. Dengan lembut tekan masing-masing puting dengan ibu jari dan jari
telunjuk untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8. Tahap 3 SADARI Sumber Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI,
2009.
4. Kemudian dilakukan perabaan payudara. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan sambil berdiri atau berbaring. Jika memeriksa payudara sambil berbaring, diletakkan sebuah bantal di bawah pundak sisi
payudara yang akan diperiksa.
Gambar 2.9. Tahap 4 SADARI Sumber Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI,
2009.
5. Angkat lengan kiri ke atas kepala. Gunakan tangan kanan untuk
menekan payudara kiri dengan ketiga jari tengah telunjuk, tengah, dan manis. Mulailah dari daerah puting susu dan gerakkan ketiga
jari tersebut dengan gerakan memutar diseluruh permukaan payudara. Rasakan apakah ada benjolan atau penebalan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10. Tahap 5 SADARI Sumber Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI,
2009.
6. Periksa juga daerah yang berada di antara payudara, di bawah lengan
dan di bawah tulang selangka.
Gambar 2.11. Tahap 6 SADARI Sumber Direktorat Jendral PP PL Departemen Kesehatan RI,
2009.
7. Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk
payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri. Jika payudara biasanya memiliki benjolan, harus diketahui berapa
banyak benjolan yang teraba beserta lokasinya. Bulan berikutnya, haru diperhatikan apakah terdapat perubahan ukuran maupun bentuk
benjolan tersebut dibandingkan benjolan bulan sebelumnya. Jika ada cairan dari puting yang tampak seperti darah atau nanah, pada ibu yang
tidak menyusui, maka harus segera menemui petugas kesehatan untuk memeriksakan diri lebih lanjut Direktorat Jendral PP PL
Departemen Kesehatan RI, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Penyuluhan Kesehatan