a KPD operabel dengan diameter 3cm, sebelum operasi
definitif b
Inoperabel: diagnosis, faktor prediktor dan prognostik 5
Biopsi eksisional 6
Spesimen mastektomi disertai pemeriksaan KGB regional 7
Pemeriksaan Imunohistokimia
IHC
terhadap ER, PR, Her- 2Neu
recommended
, Cathepsin-D, VEGF, BCL-2, P53, dan sebagainya
optionalresearch
d. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah guna kepentingan pengobatan dan informasi kemungkinan adanya
metastasis. Berikut jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan: 1
Pemeriksaan enzim transaminase: untuk memperkirakan adanya metastasis pada liver.
2 Pemeriksaan alkali fosfatase dan kalsium: untuk memprediksi
adanya metastasis pada tulang. 3
Pemeriksaan kadar kalsium darah rutin dikerjakan terutama pada kanker payudara stadium lanjut dan merupakan keadaan
kedaruratan onkologis yang memerlukan pengobatan segera. 4
Pemeriksaan penanda tumor seperti CA-15-13 dan CEA dalam kombinasi lebih penting gunanya untuk menentukan
rekurensi dari kanker payudara, dan belum merupakan penanda diagnosis ataupun skrining.
2.2.6. Klasifikasi Stadium Kanker Payudara
Berdasarkan stadiumnya, kanker payudara dibagi menjadi beberapa stadium, adapun pembagian stadium Portmann yang disesuaikan
dengan aplikasi klinis eds Ramli, Umbas, Panigoro, 2002, yaitu: 1.
Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan
sekitarnya, tidak ada fiksasiinfiltrasi ke kulit dan
Universitas Sumatera Utara
jaringan yang dibawahnya otot. Besar tumor 1-2 cm. Kelenjar getah bening regional belum teraba.
2. Stadium II
: Sesuai dengan stadium I, hanya besar tumor 2,5-5 cm dan sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah
bening KGB aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.
3. Stadium III A : Tumor sudah meluas dalam payudara 5-10 cm tapi
masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain.
4. Stadium III B : Tumor sudah meluas dalam payudara 5-10 cm,
fiksasi pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada oedema lebih dari 13 permukaan kulit
payudara, ulserasi dan atau nodul satelit, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau
terdapat jaringan sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm, belum ada metastasis jauh.
5. Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain stadium I, II, dan III.
Tetapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh lainnya.
2.2.7. Penatalaksanaan Kanker Payudara
Ada beberapa
cara pengobatan
kanker payudara
yang penerapannya banyak tergantung kepada stadium klinik penyakit eds
Ramli, Umbas Panigoro, 2002. Terapi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Terapi Bedah
Pembedahan yang dilakukan bersifat kuratif menyembuhkan maupun paliatif menghilangkan gejala-gejala penyakit eds Ramli,
Umbas Panigoro, 2002. Pola operasi yang sering digunakan trans. Japaries, 2013, adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Mastektomi radikal: lingkup reseksi mencakup kulit berjarak
minimal 3 cm dari tumor, seluruh kelenjar payudara, m. Pektoralis mayor, m. Pektoralis minor, jaringan limfatik dan
lemak subskapular, aksilar secara kontinu enblok direseksi. b.
Mastektomi radikal modifikasi: lingkup reseksi sama dengan radikal, tapi mempertahankan m. Pektoralis mayor dan minor
model Auchincloss atau mempertahankan m. pektoralis mayor, mereseksi m. pektoralis minor model Patey.
c. Mastektomi total: hanya membuang seluruh kelenjar payudara
tanpa membersihkan kelenjar limfe. d.
Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe sekitar: secara umum disebut dengan operasi konservasi mammae BCT.
Bertujuan mereseksi sebagian jaringan kelenjar payudara normal di tepi tumor, di bawah mikroskop tak ada invasi tumor di tempat
irisan. e.
Mastektomi segmental plus biopsi kelenjar limfe sentinel: metode reseksi sama dengan diatas. Kelenjar limfe sentilen adalah
terminal pertama metastasis limfogen dari karsinoma mammae, saat operasi dilakukan insisi kecil di aksila dan secara tepat
mengangkat kelenjar limfe sentinel, biopsi, bila patologik negatif operasi dihentikan, bila positif dilakukan diseksi kelenjar limfe
aksilar. 2.
Radioterapi Radioterapi memiliki 3 tujuan utama trans. Japaries, 2013, yaitu:
a. Radioterapi murni kuratif: untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi b.
Radioterapi adjuvan c.
Radioterapi paliatif: untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi, metastasis.
Universitas Sumatera Utara
3. Kemoterapi
Kemoterapisitostatika merupakan pengobatan suportif penunjang eds Ramli, Umbas, Panigoro, 2002.
4. Terapi hormonal
Terapi hormonal merupakan pengobatan suportif dan berupa tindakan ablasi melenyapkan atau aditif penambahan eds Ramli,
Umbas, Panigoro, 2002. 5.
Imunoterapi Imunoterapi sebagai tindakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
eds Ramli, Umbas Panigoro, 2002. 6.
Simtomatik Terapi berupa perawatanpenanggulangan keluhan-keluhan dari
penderita kanker payudara yang sudah lanjut eds Ramli, Umbas Panigoro, 2002.
7. Terapi biologis
Overekspresi onkogen berperan penting dalam timbul dan berkembangnya tumor, antibodi monoklonal yang dihasilkan melalui
teknik transgenetik dapat menghambat perkembangan tumor. Herseptin berefek terapi nyata terhadap karsinoma mammae dengan
overekspresi gen cerbB-2 HER-2. Herseptin adalah suatu antibodi monoklonal hasil teknologi transgenik yang berefek anti protein
HER-2 secara langsung trans. Japaries, 2013.
2.2.8. Prognosis Kanker Payudara