BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian akhir-akhir ini dilakukan untuk menemukan cara agar luka dapat sembuh melalui regenerasi dan penggunaan berbagai macam bahan pembalut untuk
memfasilitasi manajemen luka yang baik Lim Halim, 2010. Bahan pembalut yang banyak diteliti pada saat ini yaitu berasal dari polimer alam diantaranya
adalah kitosan. Penggunaan kitosan pada pembalut luka memiliki banyak keuntungan karena sifat biokompatibilitas dan biodegradebilitas molekulnya yang
tidak membahayakan kulit dan lingkungan Lim Halim, 2010. Sebagai pembalut luka, kitosan dapat dibuat dalam beberapa bentuk yang salah satunya
adalah bentuk filmmembran Khan et.al, 2000.
Selain kitosan polimer alam lainnya yang dapat mempercepat penyembuhan luka adalah kolagen. Kolagen adalah protein berongga dan berserat yang banyak
terdapat pada jaringan persendian, kulit, otot dan urat. Fibrosa alam ini menghubungkan dan mendukung jaringan tubuh lainnya, seperti tulang dan tendon
Hossein et al, 2007. Di bidang dermatologi kolagen digunakan sebagai peningkat pertumbuhan jaringan dan mempercepat penyembuhan luka Ruszczak et.al, 1999.
Bahan baku kedua polimer diatas sangat melimpah di Indonesia yaitu dari limbah perikanan seperti kulit udang dan sisik ikan. Dengan demikian, apabila
bahan bakunya berasal dari sumber daya alam yang ada, maka selain akan lebih ekonomis lagi, diharapkan terciptanya diversifikasi produk yang mempunyai nilai
tambah.
Ayu Ratnawati 2013 dalam penelitiannya “Sintesis dan Karakterisasi Kolagen dari Teripang-kitosan sebagai Aplikasi Pembalut Luka” telah berhasil
membuat membran dari paduan kitosan dan kolagen yang memiliki sifat mekanik yang memadai. Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Dimas dkk. in Press
dalam penelitianya “Pengolahan Limbah Perikanan Menjadi Biokomposit Kolagen-Kitosan sebagai Pembalut Primer pada Luka Infeksi” diketahui bahwa uji
in vivo terhadap hewan mencit membuktikan bahwa penyebuhan luka yang cepat tetapi membran tersebut memiliki kelemahan biodegradasi yang cepat, yaitu satu
hari setelah pengaplikasian dan memiliki sifat mekanik yang rendah. Sehingga dibutuhkan penambahan suatu bahan polimer yang memiliki ketahanan
biodegradasi yang tidak terlalu cepat, bersifat biocompatible dan memiliki sifat mekanik yang tinggi.
Polivinil alkohol merupakan salah satu polimer sintetik dengan keunggulan seperti hidrofilisitas dan kompatibilitas tidak toksis, kandungan air yang tinggi,
sifat mekanik yang kuat, stabilitas kimia yang baik dibanding polimer sintetik lainnya dan biodegradabel. Oleh karena itu, PVA secara luas banyak digunakan di
bidang biomedis
Jayasekarar, 2004.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik membuat membran dengan perpaduan kitosan-kolagen-polivinil alkohol. Adapun judul dari penelitian ini adalah pengaruh
kosentrasi polivinil alkohol PVA terhadap membran kitosan-kolagen-PVA untuk
aplikasi pembalut luka bakar.
1.2 Perumusahan Masalah