Menurut Saarai 2011, nilai swelling yang dapat digunakan untuk aplikasi pembalut luka yaitu antara 200-500. Sehingga dari hasil penelitian yang didapat
menunjukkan bahwa membran dengan konsentrasi PVA 5 dan 10 memiliki nilai swelling yang memenuhi syarat untuk aplikasi pembalut luka.
4.1.6. Uji Tarik Membran
Karakterisasi sifat mekanik perlu dilakukan untuk mengetahui kekuatan membran terhadap gaya yang berasal dari luar, yang dapat merusak membran. Data yang
diperoleh dihitung nilai kekuatan tarik dan regangan menggunakan persamaan 3- 3 dan 3-4. Hasil dari uji tarik dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.7
Tabel. 4.7. Data untuk mencari kekuatan tarik Nmm
2
dan reganggan dengan L
= 1100 mm Sampel
Load kgfmm
2
Extention mm-
2
Kekuatan tarik Nmm
2
Regangan I
0,02 40,086
0,196 3,64
II 0,30
55,353 1,44
5,03 III
0.51 65,802
5,292 6,89
Keterangan L
: panjang awal membran Sampel I
: membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:5
Sampel II : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:10
Sampel III : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:15
Gambar 4.7 Grafik perbandingan antara konsentrasi polivinil alkohol dengan kekuatan tarik membran.
Kekuatan tarik pada saat putus tegangan meningkat dengan bertambah tingginya konsentrasi membran ki-ko-PVA.Membran dengan konsentrasi polivinil
alkohol memiliki kekuatan tarik yang besar yaitu berkisar antara 0,1 hingga 5,2 Nmm
2
. Hal tersebut dikarenakan strukturnya yang rapat menyebabkan jarak antara molekul dalam membran semakin rapat sehingga mempunyai kekuatan tarik yang
besar.Ini menunjukkan bahwa hydrogel memiliki kekuatan mekanik yang cukup dan bersifat fleksibel sehingga apabila digunakan pada bagian persendian tubuh
tidak mengalami putus saat tubuh melakukan aktifitas Darwis, D., 2005.
Pada gambar 4.7 menunjukan nilai yang dihasilkan dari biofilm dengan variasi polivinil alkohol PVA memiliki elastisitas dari 3,64- 6,8 hal ini
menunjukkan bahwa semakin bertambahnya PVA maka elastisitasnya semakin tinggi.
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
7 8
S tr
e ss
N m
m
2
Strain
Membran I Membran II
Membran III
Suatu polimer yang dihasilkan semakin kuat dan kuat tarik intermolekulnya menjadi tinggi sehingga kemampuan merenggang dari film juga meningkat.
Kekuatan tarik dan persen elongasi semakin tinggi dengan bertambahnya massa PVA dan konsentrasi pati. Peningkatan kekuatan tarik disebabkan pembentukan
ikatan hidrogen antar molekul NH
3 +
pada stuktur kitosan dan OH- pada PVA. Gugus amino NH
2
akandiprotonasi menjadi NH3 dalam larutan asam asetat dan gugus OH- pada polivinil alkohol akan berikatan dengan NH
3
membentuk ikatan hidrogen. Semakin tinggi konsentrasi polivinil alkohol yang ditambahkan
menyebabkan larutan menjadi sangat kental dan rantai menjadi panjang, hal ini terkait dalam penelitian Abu-Aid et all sebagaimana dikutip Riyanto, 2010
semakin panjang rantai polimer pada sampel menyebabkan pelepasan rantai monomer yang tidak mudah sehingga mempunyai elastisitas yang tinggi.
Penambahan plasticizer mampu mengurangi kerapuhan meningkatkan nilai kuat tarik dan meningkatkan elastisitas film karena ikatan hidrogen antara molekul
polimer yang berdekatan sehingga kekuatan tarik menarik intermolekul rantai polimer menjadi bertambah.
Dari uji yang telah dilakukan dapat diketahui membran yang memiliki karakteristik optimal berdasarkan perbandingan dari hasil uji-uji tersebut. Seperti
yang ditunjukkan pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Data karakteristik optimal No.
Uji Membran Sampel
I II
III 1.
Uji Densitas 0,97
0,98 1,002
2. Uji Daya Serap
550 383,3
83,3 3.
Uji Ketebalan 0,22
1 1,31
4. Uji Biodegradasi
26,18 21,14
12,79 5.
Uji Kadar Air 31,7
29,5 26,9
6. Uji Tarik
0.196 1,44
5,292 Keterangan
Sampel I : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:5
Sampel II : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:10
Sampel III : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:15
Dari tabel 4.8 menunjukkan variasi membran yang terbaik terdapat pada sampel II. Hal itu terkait dengan nilai daya serap dan kekuatan mekanik yang
didapat sesuai standar dan memadai sebagai aplikasi pembalut luka.
4.1.7. Uji FTIR terhadap membran kitosan-kolagen-polivinil alkohol