Uji Densitas Uji Ketebalan Membran

4.1.1. Uji Densitas

Hasil yang diperoleh dari pengukuran densitas berupa data massa dan volume membran dalam piknometer 5ml, kemudian data yang diperoleh dihitung densitasnya menggunakan persamaa 3-6. Hasil perhitungan uji densitas ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil uji densitas Sampel Massa picnometer kosong g Massa picnometer berisi sampel g Densitas gml I 10.95 15,84 0,97 II 10,95 15,85 0,98 III 10,95 15,96 1,002 Keterangan Sampel I : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:5 Sampel II : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:10 Sampel III : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:15 Gambar 4.2. Grafik hubungan konsetrasi polivinil alkohol terhadap densitas y = 0,016x + 0,952 R² = 0,9552 0,94 0,95 0,96 0,97 0,98 0,99 1 1,01 1,02 5 10 15 D en sitas g ml Konsentrasi polivinil alkohol Dari gambar 4.2 dapat dilihat hubungan antara konsentrasi polivinil alkohol dan densitas, dimana semakin bertambahnya konsentrasi polivinil alkohol menyebabkan terjadinya peningkatan densitas. Hal ini dikarenakan polivinil alkohol memiliki densitas lebih tinggi dari pada kitosan dan kolagen, dimana densitas dari polivinil yaitu 1,2000-1,3030 gml, densitas kitosan yaitu 0,166-0,178 gml dan densitas dari kolagen yaitu 1,0439 gml. Selain itu poliovinil alkohol memiliki sifat daya lekat antar partikel yang kuat sehingga menyebabkan membran yang terbentuk memiliki kerapatan molekul yang semakin tinggi.

4.1.2. Uji Ketebalan Membran

Uji ketebalan dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan komposisi PVA pada membran. Uji ketebalan inidilakukan dengan menggunakan mikrometer sekrup dengan skala ketelitian 0,01 mm. pengukuran ini dilakukan dengan mengambil sampel membran kitosan-kolagen-PVA dari berbagai sisi berbeda, yaitu sisi atas, tengah, dan bawah. Nilai yang didapat dihitung rata- ratanya. Hasil perhitungan uji ketebala membran ditunjukan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil uji ketebalan membran Sampel Atas Tengah Bawah I 0,25 0,25 0,15 II 0,25 0,15 1,6 III 1,15 1,45 1,35 Keterangan Sampel I : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:5 Sampel II : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:10 Sampel III : membran Kitosan-Kolagen-PVA 3:3:15 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dibuat grafik variasi kitosan-kolagen-PVA terhadap nilai ketebalan membran yang dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar tersebut menunjukkan perbedaan nilai ketebalan membran seiring dengan penambahan variasi polivinil alkohol PVA. Hal ini terjadi karena saat penambahan polivinil alkohol PVA semakin tinggi konsentrasinya menyebabkan larutan semakin pekat, sehingga ketebalan membran kitosan-kolagen-polivinil alkohol PVA pun ikut meningkat. Menurut Krisna 2011, ketebalan membran akan mempengaruhi karakteristik mekanik membran yang dihasilkan diantaranya sifat kuat tarik tensile strength. Pada penambahan PVA yang terlalu tinggi akan menghasilkan membran dengan sifat yang kaku. Gambar 4.3 Grafik hubungan konsentrasi PVA terhadap ketebalan rata-rata membran kitosan-kolagen-polivini alkohol

4.1.3 Uji Biodegradasi Membran