MTsN F 5
4 1
MTsN G 15
8 7
Jumlah
78 soal 47
30 1
Prosentase
60.26 38.46 1.28
Berdasarkan hasil penelitian soal tes buatan guru biologi jika ditinjau dari aspek kognititf taksonomi bloom didapat bahwa 47 60,26 soal buatan guru
biologi didominasi pada tingkatan pengetahuan, 30 38,46 soal mencakup tentang pemahaman, dan 1 1,28 soal mencakup tentang analisis.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya variasi soal buatan guru biologi hal ini terlihat dari 6 pengelompokan hanya 3 pengelompokan atau
50 yang tercakup dalam soal buatan guru biologi, sisanya 3 kelompok atau 50 tidak tersentuh sama sekali oleh pemikiran guru biologi untuk membuat soal yang
mencakup kelompok tersebut dan terpusatnya soal pada ranah kognitif pengetahuan.
3. Pengelompokan Topik Berdasarkan Taksonomi Bloom
Mengacu kepada kelengkapan data penelitian, di bawah ini penulis menyajikan table tentang pengelompokan topik berdasarkan taksonomi Bloom
dengan tujuan untuk memperjelas posisi butir-butir soal yang dibuat guru. Tabel terkumpul pada lampiran
Agar data hasil penelitian ini menjadi sempurna, soal-soal yang telah dikelompokkan sesuai tingkatan taksonomi bloom kemudian di dikelompokkan
lagi sesuai topik sehingga diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.3. Pengelompokan Topik Berdasarkan Taksonomi Bloom
Topik Dalam Bioteknologi No
Tingk. Taks. Bloom A
B C
D E
Jml soal 1
Pengetahuan 26
6 15
1 1
47 2
Pemahaman 13
5 7
1 2
30
3 Analisis Konseptual
1 1
Prosentase 50
14,10 29,49 2,56 3,85 100
Keterangan : A
: Peranan Bioteknologi dalam meningkatkan nilai tambah bahan pangan
B :
Peranan Bioteknologi dalam bidang kesehatan
C :
Peranan Bioteknologi dalam peningkatan produksi pertanian dan peternakan
D :
Peranan Bioteknologi dalam bidang lingkungan
E :
Dampak negatif yang ditimbulkan dari penerapan bioteknologi
4. Kesesuaian Soal Buatan Guru Biologi MTs
Negeri Se-Jakarta Selatan dengan Silabus dan Rencana Pembelajaran
Hasil analisis kesesuaian butir soal dengan indikatortujuan pembelajaran yang terdapat pada silabus dan rencana pembelajaran dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.4. Kesesuaian Butir Soal dengan IndikatorTujuan Pembelajaran
Bentuk soal pilihan ganda
Bentuk soal uraian Sumber
Jumlah Sesuai Tidak
Sesuai Jumlah Sesuai
Tidak Sesuai
MTsN A 7
6 1
85.7 -
- -
- MTsN B
10 10
- 100
- -
- -
MTsN C 10
9 1
90 -
- -
- MTsN D
6 6
- 100
- -
- -
MTsN E 20
17 3
85 5
4 1
80 MTsN F
5 3
2 60
- -
- -
MTsN G 10
7 3
70 5
3 2
60
Jumlah 68
58 10
85.3 10
7 3
70
Silabus dan rencana pembelajaran adalah bagian penting dalam sebuah kegiatan belajar mengajar. Tanpa keduanya, kegiatan belajar mengajar tidak akan
berjalan secara maksimal. Tetapi pada kenyataannya, yang menjadi pegangan guru dalam mengajar hanya dominan pada buku sumber sedangkan silabus dan
rencana pembelajaran hanyalah sebagai pelengkap administrasi yang hanya menjadi dokumen. Sebagian besar guru, mengandalkan teknologi internet dalam
membuat silabus dan rencana pembelajaran. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa isi pembelajaran yang disampaikan guru sudah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, akan tetapi penggunaan teknologi internet dalam pembuatan silabus dan rencana pembelajaran menyebabkan tidak berkembangnya pola pikir guru
dalam mengkreasikan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang terdapat di sekolah masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sekolah
yang memiliki rencana pembelajaran yang sama dan bersumber dari internet. Demikian halnya dengan pembuatan soal, dari data yang diperoleh di
lapangan, penulis berasumsi bahwa dikarenakan bersumber dari buku dengan penerbit yang sama dan rencana pembelajaran dari sumber yang sama, akibatnya
terdapat soal-soal yang memiliki redaksi sama. Berdasarkan hasil analisa kesesuaian soal buatan guru dengan silabus dan rencana pembelajaran, diperoleh
65 soal yang sesuai dan 13 soal yang tidak sesuai dengan rincian soal yang sesuai yaitu 58 untuk soal pilihan ganda dan 7 untuk soal uraian dengan persentase
85.3, sedangkan soal yang tidak sesuai yaitu 10 untuk soal pilihan ganda dan 7 untuk soal uraian dengan persentase ketidak sesuaian 14.7. Ketidak sesuaian
tersebut dikarenakan yang menjadi acuan guru dalam kegiatan belajar mengajar bukan rencana pembelajaran melainkan buku sumber.
5. Hasil Wawancara dengan Guru Biologi MTs
Negeri Se-Jakarta Selatan
Hasil data non tes berupa hasil wawancara dengan Guru Biologi MTs Negeri se-Jakarta Selatan dituangkan dalam tebel berikut ini :
Tabel 4.5. Hasil Wawancara Fokus Pertanyaan
Hasil Wawancara
Profil Guru -Pengalaman mengajar rata-rata diatas 10 tahun.
-Sebagian guru menyelesaikan program strata 1 di perguruan tinggi negeri yaitu sebanyak 5 sampel
GC,GD,GE,GF,GG atau sekitar 71.43 dan sebagian lagi yaitu sebanyak 2 sampel GA,GB menyelesaikan
program strata 1 di perguruan tinggi swasta atau sekitar 28.57 dengan program studi pendidikan biologi
sebanyak 6 sampel GB,GC,GD,GE,GF,GG atau sekitar 85.71 dan program studi lain sebanyak 1 sampel GA
atau sekitar 14.29 -Terdapat 1 sampel GD atau sekitar 14.29 guru yang
telah menyelesaikan program S2 dibidang pendidikan Pembuatan soal
-Butir soal yang dibuat adalah hasil karya sendiri GC,GD,GE,GF yaitu sebanyak 57,14
-Butir soal yang dibuat adalah hasil karya sendiri dengan menyesuaikan
dari internet
dan buku
sumber GA,GB,GG yaitu sebanyak 42,86
-Butir soal disesuaikan dengan panduan silabus dan rencana
pembelajaran yang
telah dibuat
GA,GB,GC,GD.GE.GF,GG yaitu sebanyak 100 -Tidak ada bank soal milik sekolah serta tidak ada soal
yang diulang-ulang untuk setiap tahun pelajaran GA,GB,GC,GD.GE.GF,GG yaitu sebanyak 100.
-Butir soal yang telah disajikan kepada peserta didik dikoreksi sendiri oleh guru GB,GC,GE,GF,GG yaitu
sebanyak 71,43 -Butir soal yang telah disajikan kepada peserta didik
dikoreksi oleh mesin computer GA,GD yaitu sebanyak 28,57
-Tidak ada
kendala dalam
pembuatan soal
GA,GB,GC,GD.GE.GF,GG yaitu sebanyak 100. -Buku sumber dan LKS berperan sebagai literature dalam
pembuatan soal
GA,GB,GC,GD.GE.GF,GG yaitu
sebanyak 100. Pembuatan RPP dan
Silabus -Rencana pembelajaran dan silabus adalah hasil karya
sendiri GC,GD,GE,GF yaitu sebanyak 57,14 - Internet dan buku sumber terkadang menjadi bahan
pertimbangan dalam pembuatannya GA,GB,GG yaitu sebanyak 42,86.
Buku sumber -Sebagian besar menggunakan LKS dari penerbit dalam
kegiatan belajar mengajar GB,GE,GF,GG atau sekitar 57,14.
-Sebagian guru tidak menggunakan LKS dari penerbit dalam kegiatan belajar mengajar GA,GC,GDatau sekitar
42,86 -Macam-macam buku sumber yang digunakan yaitu
berasal dari penerbit Grafindo GA, GD, GE, Bumi aksara GB, Tiga serangkai GC,GG,Esis GF, dan BSE
terbitan Diknas GC,GF. Berdasarkan hasil wawancara yang telah disajikan pada tabel di atas,
menunjukkan bahwa gurutenaga pengajar di MTsN se-Jakarta Selatan telah memenuhi kualifikasi. Hal ini dibuktikan dengan pengalaman mengajar yang rata-
rata sudah diatas 10 tahun dan pendidikan guru yang seluruhnya telah menyelesaikan program strata 1 .
Dalam hal pembuatan soal, hasil wawancara menyatakan bahwa soal dibuat sendiri oleh guru walaupun internet dan buku sumber menjadi literature
didalamnya. Kendala dalam pembuatan soal mencapai 0 sehingga dapat diartikan bahwa keprofesionalan guru dalam membut soal tidak diragukan lagi.
Dalam hal pengkoreksian butir soal, guru bertanggung jawab terhadap tugasnya yaitu sebagai penilai. Walaupun pekerjaannya diperbantukan oleh mesin computer
untuk butir soal pilihan ganda. Namun, semuanya dilakukan sendiri dalam arti tidak melibatkan manusia lain dalam pelaksanaannya baik siswa maupun orang
lain kecuali untuk pengkoreksian LKS ada beberapa guru yang meminta bantuan siswa.
Rencana Pembelajaran dan silabus merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru di MTsN di
Jakarta Selatan membuat sendiri komponen ini sehingga guru benar-benar mengetahui apa yang harus disampaikan kepada peserta didik dan hal-hal apa saja
yang harus diketahui oleh peserta didiknya. Seluruh guru menggunakan buku sumber dalam kegiatan belajar mengajar
karena hal ini dianggap penting dalam kegiatan belajar mengajar. Buku sumber yang digunakan guru sama dengan buku sumber yang digunakan peserta didik.
Akan tetapi, tidak semua guru menggunakan Lembar Kerja Siswa yang dikeluarkan oleh sebuah penerbit. Sekitar 42,86 guru membuat lembar kerja
siswa sendiri dan menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan peserta didiknya. Dari rangkaian hasil wawancara, pemberian evaluasi yang diimplementasi
dalam bentuk soal-soal evaluasi telah dibuat sesuai dengan indicator yang tertuang dalam rencana pembelajaran yang dibuat guru. Soal-soal tersebut dibuat oleh guru
yang mengadaptasi dari berbagai sumber referensi baik dari internet maupun buku sumber yaitu sebanyak 42,86 dan yang membuat soal sendiri sebanyak 57,14,
B. Pembahasan
Semakin meningkatnya ilmu pengetahun dan teknologi, semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan pendidikan yang berkualitas, terutama di
Negara Indonesia, yang merupakan satu dari deretan Negara dengan jumlah