Pengertian dan Tugas Utama Guru

a. Mengelompokkan soal-soal yang mengukur kompetensi dan topik yang sama, kemudian soal-soal itu ditempatkan dalam urutan yang sama. b. Member nomor urut soal didasarkan pada nomor urut soal dalam kisi-kisi c. Mengecek setiap soal dalam satu paket tes apakah soal-soalnya sudah bebas dari kaidah “setiap soal tidak boleh memberi petunjuk jawaban terhadap soal yang lain” d. Membuat petunjuk umum dan khusus dalam mengerjakan soal e. Membuat format lembar jawaban f. Membuat lembar kunci jawaban dan petunjuk penilaiannya g. Menentukanmenghitung penyebaran kunci jawaban untuk bentuk objektifdengn menggunakan rumus berikut: Penyebaran kunci jawaban = jumlah soal ± 3 Jumlah pilihan jawaban h. Menentukan soal inti ancor item sebanyak 10 dari jumlah soal dalam satu paket i. Menetukan besarnya bobot setiap soal untuk soal bentuk uraian j. Menyusun tabel konversi skor 35

3. Pengertian dan Tugas Utama Guru

Pendidikan sejak awal kelahirannya adalah merupakan proses penyempurnaan manusia sebab pendidikan adalah proses memanusiakan manusia dan berusaha mengangkat untuk mencapai derajat ketinggiannya secara total. 36 Profesi guru tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran dan penilaian mengukur, menakar, dan menimbang kemampuan peserta didiknya. Seperti halnya pedagang, guru juga sudah selayaknya menyimak peringatan Allah dalam Al-Qur’an QS. Al-Isra’ 17 ayat 35 berikut ini : 35 Ibid. hal.131-132 36 Hadi Supeno, Potret Guru, Jakarta:Pustaka Harapan,1995, hal. 32-33 Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar, itulah yang lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya” Mengingat betapa pentingnya kegiatan mengukur dan menilai kompetensi peserta didik, maka sudah seharusnya setiap guru memiliki pengetahuan tentang konsep dasar penilaian serta keterampilan mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran. Kenyataan yang terjadi selama ini, masih banyak guru yang belum dapat menampakkan kemampuan tersebut, terlebih lagi dalam menilai kompetensi pada ketiga ranah. 37 . Sementara, ranah kognitifnya saja pun belum dapat dilaksanakan dengan sempurna. Guru adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan. Dalam pendidikan formal, guru bahkan menjadi syarat mutlak bagi berlangsungnya proses pendidikan. Guru dalam masyarakat kita dianggap sebagai manusia sumber dan guru adalah inti dari setiap proses pendidikan. 38 Guru sebagai pendidik dan Pembina generasi muda harus menjadi teladan, di dalam maupun di luar sekolah. Pada zaman sekarang ini, pengertian tentang guru sebagai manusia sumber sebenarnya sudah tidak diakui, karena sumber belajar pada saat ini tidak hanya dominan pada guru. Akan tetapi, pendidikan berisikan komponen-komponen terkait yang apabila kehilangan salah satu komponennya, pendidikan tidak dapat berjalan dengan sempurna. Walau demikian, guru masih tetap eksis sebagai sumber belajar di daerah-daerah pelosok yang tidak memiliki keragaman sumber belajar. Dalam situasi tertentu tugas guru dapat diwakilkan atau dibantu oleh unsure lain seperti oleh media teknologi, tetapi tidak dapat digantikan. Mendidik adalah pekerjaan professional, oleh karena itu guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik professional. Sebagai pendidik professional, guru 37 Ahmad Sofyan, dkk. Op.cit. hal 2 38 Hadi Supeno, Op.Cit. . hal. 43 bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara professional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan professional. 39 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1980 telah merumuskan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru dan mengelompokkannya atas tiga dimensi umum kemampuan, yaitu: a. Kemampuan professional, yang mencakup: penguasaan topik pelajaran, penguasaan landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan, dan penguasaan proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa. b. Kemampuan social, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja dan lingkungan sekitar c. Kemampuan personal, yang mencakup: penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan; pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dimiliki guru; dan penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai anutan dan teladan bagi para siswanya. 40 Lebih lanjut Depdikbud 1980 merinci ketiga kelompok kemampuan tersebut menjadi 10 kemampuan dasar, yaitu: a. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep dasar keilmuannya b. Pengelolaan program belajar-mengajar c. Pengelolaan kelas d. Penggunaan media dan sumber pembelajaran e. Penguasaan landasan-landasan kependidikan f. Pengelolaan interaksi belajar-mengajar g. Penilaian prestasi siswa h. Pengenalan fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan i. Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah j. Pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan peningkatan mutu pengajaran. 41 39 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 191 40 Ibid. hal 192 41 Ibid. hal193 Guru pada umumnya mengharapkan agar murid-murid mempelajari apa yang diajarkan dan ditugaskannya. Guru yang baik adalah guru yang dapat memelihara disiplin dalam kelasnya dan peran guru sangat mempengaruhi kelakuannya. Dalam konsep pendidikan klasik, guru berperan sebagai penerus dan penyampai ilmu, sedangkan dalam konsep teknologi pendidikan, guru adalah pelatih kemampuan. Dalam konsep interaksional, guru berperan sebagai mitra belajar, sedangkan dalam konsep pendidikan pribadi, guru lebih berperan sebagai pengarah, pendorong dan pembimbing. 42 Kewajiban yang harus diperhatikan oleh guru menurut pendapat Imam Gozali, yaitu : a. Harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan memperlakukan mereka seperti perlakuan anak sendiri. b. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terimakasih, tetapi bermaksud dengan mengajar itu mencari keridhoan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. c. Berikanlah nasehat kepada murid pada setiap kesempatan bahkan gunakanlah setiap kesempatan untuk menasehati dan menunjukinya. d. Mencegah murid dari sesuatu akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran jika mungkin dan jangan dengan cara terus terang dalam arti dengan jalan halus dan jangan mencela. e. Perhatikan tingkat akal pikiran anak murid dan berbicara dengan mereka menurut kadar akalnya. f. Jangan ditimbulkan rasa benci pada diri murid dengan mengenai suatu cabang ilmu yang lain. g. Berikan pelajaran yang jelas dan pantas untuk murid yang masih dibawah umur. h. Guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlain kata dengan perbuatannya. 42 Ibid. hal 194 Rasulullah SAW. Bersabda : b. Fungsi pengajaran : artinya seorang guru berfungsi sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan berbagai keyakinan kepada manusia agar mereka menerapkan seluruh pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mengetahui tentang siapa guru, apa tugas dan kewajibannya, serta bagaimana keutamaan profesinya, didapatlah sebuah pernyataan bahwa menjadi seorang guru ternyata tidak sebatas menjelaskan dan mengevaluasi mata pelajaran, tetapi juga unsur mendidiknya yang harus ditekankan. Menjadi guru pun harus profesional dalam segala hal. Dikarenakan pekerjaan guru adalah pekerjaan professional maka untuk menjadi guru harus pula memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa diantaranya ialah : 1. Harus memiliki bakat sebagai guru 2. Harus memiliki keahlian sebagai guru 3. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi 4. Memiliki mental yang sehat 5. Berbadan sehat 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas 7. Guru adalah manusia berjiwa Pancasila 8. Guru adalah seorang warga Negara yang baik 43 Setiap guru professional harus menguasai pengetahuan yang mendalam dalam spesialisasinya. Penguasaan pengetahuan baik ilmu-ilmu keguruan pada umumnya dan didaktik pada khususnya merupakan syarat yang penting disamping keterampilan- keterampilan lainnya. Oleh sebab dia berkewajiban menyampaikan pengetahuan, pengertian, keterampilan dan lain-lain kepada peserta didiknya. Dengan kehadiran kompetensi dalam kurikulum, tugas utama guru dalam mengajar bukan hanya menuntaskan semua topik pelajaran dan mengajarkan topik 43 Departemen Agama RI. Wawasan dan Tugas Guru. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam,2005. Hal .66. kesukaan guru, tetapi sekarang adalah memaksimalkan kemampuan siswa terhadap topik yang diajarkan agar tercapai target kompetensinya secara tuntas. Topik yang diajarkan harus berdasarkan indikatortopik yang urgensi, kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi UKRK. Oleh karena itu, tugas utama guru dalam proses belajar mengajar adalah: a. menyusun silabus b. menetapkan model pembelajaran c. menyusun rancangan pembelajaran d. menyiapkan bahan ajar e. menyiapkan sarana pembelajaran f. melaksanakan proses belajar mengajar adapun tugas utama guru dalam penilaian adalah: a. menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimum SKBM b. menetapkan model penilaian c. menyiapkan perangkat alat ukur d. melaksanakan penilaian e. menganalisis hasil pencapaian kompetensi siswa f. membuat laporan hasil belajar siswa 44 Pengajaran adalah suatu usaha manusia yang bersifat kompleks, oleh sebab banyaknya nilai-nilai dan faktor-faktor manusia yang turut terlibat didalamnya. Dikatakan sangat penting, sebab pengajaran adalah usaha membentuk manusia yang baik. Kegagalan pengajaran dapat merusak satu generasi masyarakat. Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya berhasil. Salah satu faktor yang bias membawa keberhasilan itu, ialah guru tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besarnya, perencanaan mengajar berfungsi sebagai berikut : 1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu 44 Safari. Op.cit. hal.10 2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan 3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan. 4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan peserta didik, minat-minat peserta didik, dan mendorong motivasi belajar. 5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikuler yang lebih baik, metode yang tepat dan menghemat waktu 6. Para peserta didik akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka. 7. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan perkembangan profesionalnya. 45 Dalam membuat rencana pembelajaran, ada guru yang membuat rencana secara terperinci, tetapi da juga yang hanya menyusun rencana dalam garis besarnya saja. Bentuk rencana ini menentukan nilai atau fungsi dari suatu rencana.

4. Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Benyamin S. Bloom