Langkah-langkah Penyusunan Soal Penyusunan Butir Soal yang Menuntut Penalaran Tinggi

perbuatan: kinerja performance, penugasan project, hasil karya product, atau lainnya. d. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya. Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal. 33

d. Langkah-langkah Penyusunan Soal

Agar soal yang dipersiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulanganujian yang sahih dan handal, maka dalam mempersiapkannya harus dilakukan langkah-langkah berikut, yaitu: a. menentukan tujuan tes b. menentukan kompetensiindikator sangat essensial yang akan diujikan c. menentukan topik yang diujikan d. menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, topik, dan bentuk tesnya tes tertulis: bentuk pilihan ganda, uraian, tes praktik: kinerja, penugasan, hasil karya, dan pengamatan sikapminat e. menyusun kisi-kisinya f. menulis butir soalnya g. memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif h. merakit soal menjadi perangkat tes i. menyusun pedoman penskornya j. uji coba butir soal k. analisis butir soal secara kuantitatif dari data empiric hasil uji coba l. perbaikan soal berdasarkan hasil analisis.

e. Penyusunan Butir Soal yang Menuntut Penalaran Tinggi

33 Ibid. hal.18 Pada penulisan butir soal, penulis soal memilliki kecenderungan untuk menulis butir-butir soal yang menuntut perilaku “ingatan”. Disamping mudah penulisan soalnya, topik yang hendak ditanyakan juga mudah diperoleh dari buku pelajaran. Untuk menuliskan butir soal yang menuntut penalaran tinggi, penulis soal biasanya agak kesulitan dalam mengkreasinya. Disamping sulit menentukan perilaku, juga uraian topik yang akan ditanyakan yang menuntut penalaran tinggi tidak selalu tersedia didalam buku pelajaran, sehingga beberapa penulis soal enggan menulis butir soal yang menuntut penalaran tinggi. Akibatnya siswa di dalam kelas selalu dikondisikan dengan pola “ingatan”. Artinya siswa selalu menerima contoh-contoh soal yang berpola ingatan, mengerjakan pekerjaan rumah, tugas-tugas, ulangan harian, atau lainnya selalu hanya menuntut berpikir”ingatan”. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut penalaran tinggi. Caranya adalah seperti berikut ini: a. Topik yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku: pemahaman, penerapan, sintesis, analisis, atau evaluasi bukan hanya ingatan. Perilaku ingatan juga diperlukan, namun kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum siswa dapat memahami, menerapkan, menyintesiskan, menganalisis, dan mengevaluasi topik yang diperoleh dari guru. Uraian tentang perilaku ini dapat dilihat pada perilaku kognitif yang dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom. b. Setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan stimulus. Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut penalaran tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan stimulus yang berbentuk sumberbahan bacaan seperti: teks bacaan, paragraph, teks drama, penggalan novelceritadongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar katasymbol, contoh, peta film, atau suara yang direkam. c. Mengukur kemampuan berpiir kritis. Ada 12 keterampilan berpikir kritis yang dapat dijadikan dasar dalam menulis butir soal yang menuntut penalaran tinggi, yaitu: membandingkan, hubungan sebab akibat, memberi alasan justifying, meringkas, menyimpulkan, berpendapatinferring, mengelompokkan, menciptakan, menerapkan, analisis, sintesis, dan evaluasi. d. Mengukur keterampilan pemecahan masalah. Ada 17 keterampilan pemecahan masalah yang dapat dijadikan dasar dalam menulis butir soal yang menuntut penalaran tinggi, yaitu: mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, memahami kata dalam konteks, mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai, memilih masalah sendiri, mendeskripsikan berbagai strategi, mengidentifikasi asumsi, mendeskripsikan masalah, member alas an masalah yang sulit, memberi alasan solusi, member alas an strategi yang digunakan, memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah, membuat strategi lain, menggunakan analogi, menyelesaikan secara terencana, mengevaluasi kualitas solusi, mengevaluasi strategi sistematikanya. 34

f. Perakitan Butir Soal