Sejarah dan Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-MUHAJIRIN

PENJARINGAN JAKARTA UTARA

A. Sejarah dan Latar Belakang

Sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Muhajirin bermula pada adanya penggusuran bagi warga Tanjung Wangi Kelurahan Pluit Jakarta Utara tahun 1980, yang pemukimannya tersebut akan dijadikan industri pabrik. Kemudian warga Tanjung Wangi pindah ke daerah Teluk Gong, di wilayah ini masih berbentuk rawa. Kemudian Pemerintah daerah Jakarta Utara membuat rawa- rawa tersebut sebagai tempat pemukiman warga Tanjung Wangi yang baru, di setiap kepala keluarga mendapatkan satu Kavling. 49 Dari masing-masing kavling tersebut, salah satu warga mendapatkan dua kavling. Satu kavling untuk rumah pribadi, satu kavlingnya lagi untuk mushola. Dikarenakan pada wilayah Teluk Gong ini belum terdapat masjid untuk warga melaksanakan sholat Jum’at, maka salah satu warga tersebut berniat menjadikan musholanya sebagai masjid. Dikarenakan dalam pembuatan masjid dibutuhkan tanah yang luas, maka ditemukanlah daerah empang, sedangkan dari segi pembangunan mencari ke berbagai donatur. Dari pencarian donator tersebut ternyata menemukan kesulitan, akhirnya bersama warga yang lainnya berniat untuk bertemu dengan KH. Abdul Rouf Sy.H, yang mana beliau adalah seorang Imam besar di masjid Istiqlal Jakarta Pusat, dikarenakan beliau dekat dengan pejabat-pejabat. Guna untuk menemukan 49 Umar, Pendiri Yayasan Perguruan Tarbiyah Islamiyah, Wawancara Mendalam Jakarta, 19 February 2008 beliau para warga harus dating sebelum sholat Subuh, dikarenakan beliau menjadi Imam pada waktu sholat Subuh. Dengan kedatangan warga ke masjid Istiqlal dan menjelaskan maksud kedatangannya, maka KH. Abdul Rouf Sy.H setuju dan siap membantu rencana para warga yang ingin membangun masjid di wilayah Teluk Gong. Untuk mendapatkan tanah dalam pembangunan masjid, maka Badan pelaksana lapangan BPL Pluit yang mengurus tanah di wilayah Teluk gong memberi persyaratan harus adanya Yayasan terlebih dahulu, karena ditakutkan jika didirikan atas nama perorangan akan dimiliki perorangan dan sifatnya individu. Maka harus atas nama Yayasan, dan tidak boleh atas nama Yayasan keluarga. Pada tahun 1981 terbentuklah Yayasan dengan nama Yayasan Perguruan Islamiyah yang diketuai oleh KH. Abdul Rouf Sy.H. Tepat pada tahun tersebut, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila yang diketuai oleh mantan Presiden H.M Soeharto memberikan bantuan kepada KH. Abdul rouf Sy.H dikarenakan Yayasan tersebut sedang berencana untuk membangun masjid di seluruh Indonesia, dan masjid di wilayah teluk Gong tersebutlah yang menjadi masjid percontohan atau masjid pertama di wilayah Indonesia. 50 Untuk pembangunan pondok pesantren Al-Muhajirin dimulai pada peletakana batu pertama tahun 1990 oleh KH. Abdul Rouf Sy.H, beliau mendirikan pendidikan Islam Diniyah Awaliyah yang lokasinya bersebelahan dengan masjid. Kemudian beliau melanjutkan dengan mendirikan pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah sampai dengan beliau wafat tahun 2005. Sebelum 50 Agus Nalim, Pendiri Yayasan Tarbiyah Islamiyah, Wawancara Mendalam Jakarta, 18 November 2008 beliau wafat, beliau memberikan mandate kepada lima orang kepercayaan beliau untuk melanjutkan kepemimpinan di pondok pesantren Al-Muhajirin. Lima orang tersebut adalah KH. Saifur Rohman M.Sc sebagai Ketua Bidang Pendidikan Pondok Pesantren, Ust. Abdus Salam Wahab sebagai Ketua Bidang pendidikan Umum yang mengepalai pendidikan tsanawiyah dan Aliyah, Ust. Hadi Ali Bahresyi sebagai Ketua Bidang keuangan, Ust. Rono Rodiatan sebagai Ketua Bidang Peribadatan, dan terakhir Ust. Suherman sebagai Ketua Bidang Umum. Sejak tahun 2005, ke lima orang yang terpilih menggantikan KH. Abdul Rouf Sy.H mulai berfungsi sesuai jabatannya masing-masing. 51

B. Letak Geografis