Perkembangan Psikologis Santri Santri

tersendiri yang disebut pondok, disinilah Kyayi dan santrinya bertempat tinggal. 41

3. Perkembangan Psikologis Santri

a. Pembentukan Konsep Diri Remaja adalah masa transisi dari priode anak ke dewasa. Dewasa adalah keadaan berupa sudah ada ciri-ciri psikologi tertentu pada seseorang. Menurut G.W. Allport yang dikutip oleh Sarlito dalam bukunya Psikologi Remaja, cirri-ciri psikologi itu adalah sebagai berikut: 1 Pemekaran diri sendiri yang ditandai dengan kemampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. 2 Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif ditandai dengan kemapuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri dan kemampuan untuk menangkap humortermasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. 3 Memiliki falsafah hidup tertentu. Ia tahu kedudukannya dalam masyarakat, ia paham bagaimana harusnya bertingkah laku dalam kedudukan tersebut, dan ia berusaha mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang ia tetapkan sendiri 42 . 41 Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, Cet Ke-1, h. 47 42 Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 h. 72 b. Perkembangan Intelegensi Hampir semua orang tua di Indonesia mengharapkan anaknya pandai di sekolah. Mereka yang mampu, menginginkan anaknya menjadi sarjana. Seakan-akan dengan modal kepandaian, seseorang dijamin akan berhasil dalam hidupnya. Menurut David Wechsler yang dikutip oleh Sarlito menefinisikan inteligensi sebagai “keeluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif” 43 . Jadi intelegensi memang mengandung unsur fikiran atau rasio. Semakin banyak unsure rasio yang harus digunakan dalam suatu tindakan atau tingkah laku, semakin berintelegensi tingkah laku tersebut. Ukuran intelegensi dinyatakan dalam IQ, pada orang dewasa IQ dihitung dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan yang terdiri dari berbagai soal dan menghitung berapa banyak pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar. Akan tetapi, cara menghitung IQ pada anak-anak adalah dengan menyuruh anak untuk melakukan pekerjaan tertentu dan menjawab pertanyaan tertentu. Jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan anak kemudian dicocokkan dengan membuat daftar untuk mengetahui usia mental anak. c. Perkembangan Moral dan Religi Moral dan religi merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagaian orang berpendapat bahwa, moral dan 43 Ibid, h. 77 religi bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini. Dengan begitu, ia tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat. Religi, yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan sesuatu zat yang mengatur alam semesta ini adalah sebagian dari moral. Hal itu karena, dalam moral sebenarnya diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, serta perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari. Agama, oleh karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologis termasuk dalam moral. Hal lain yang termasuk dalam moral adalah sopan santun, tata karma, dan norma-norma masyarakat lain.

4. Bimbingan Santri