Sistem Imun Pada Rongga Mulut

tunggal, dan bersifat Gram-negatif. Escherichia coli adalah bakteri yang berbentuk batang, susunan tunggal, dan bersifat Gram-negatif Jawetz,1996. Dalam rongga mulut juga terdapat spesies Candida sebagai flora normal, dan spesies yang paling dominan adalah Candida albicans, yaitu sebesar 50 dari seluruh flora normal mulut, tetapi dalam rongga mulut yang sehat dan bersih jamur ini hanya ditemukan dalam jumlah kecil saja yaitu kurang dari 200 sel ml saliva Jawetz,1996. Candida albicans bila diberikan pewarnaan dengan metode pewarnaan-Gram akan terlihat memiliki sifat Gram-positif. Organisme yang dominan di saluran napas, terutama faring adalah Streptokokus non hemolitik dan α-hemolitik dan Neisseria. Juga terdapat Staphylococcus epidermidis , Diphteroid, Haemophilus, Pneumococcus, Mycoplasma, dan Bacteroides. Eliminasi flora normal pada faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan overgrowth dari bakteri Gram- negatif seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, atau jamur Suharto, 1994.

II.2.2 Resistensi

Resistensi bakteri-bakteri yang tergolong dalam flora normal pada rongga mulut tercatat antara lain Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus yang menunjukkan penurunan sensitivitas terhadap gentamisin A. G. Whitelaw et al, 1974 .Bakteri lain yang menunjukkan resistensi yaitu golongan dari Staphylococcus sp. yang telah menjadi resisten terhadap semua jenis antibiotika jenis beta-laktam. Golongan Staphylococcus sp. ini disebut dengan MRSA Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus.

II.3 Sistem Imun Pada Rongga Mulut

Sistem imun pada tubuh kita merupakan suatu integrasi dari berbagai komponen yang bertugas mempertahankan tubuh kita dari agen-agen dan organisme- organisme yang berpotensi untuk membahayakan tubuh kita, atau yang kita sebut dengan patogen. Sistem imun terdiri atas komponen-komponen seperti limfosit, jaringan limfoid, pembuluh limfatik, sitokin, dan imunoglobulin. Walker, DM 2004 dalam artikelnya yang berjudul “Oral Mucosal Immunology” menuliskan bahwa mongga mulut juga memiliki sistem imun. Peranan imun pada rongga mulut sangatlah penting, mengingat rongga mulut sangat sering terpajan dengan dunia luar yang sangat berpeluang untuk menjadi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh. Sistem imun pada rongga mulut merupakan suatu kompartemen khusus dari MALT Mucosa-Associated Lymphoid Tissue. Pertahanan setiap individu bervariasi dan tergantung pada lingkungan mikro dari rongga mulut yang dipengaruhi oleh mukosa oral, kelenjar saliva, saliva, dan celah-celah gigi. Mukosa oral adalah salah satu bagian pembentuk sistem imun pada mulut yang mengandung komponen sel Langerhans intra-epitelial yang bertugas memproses antigen.Beberapa komponen imun yang berikutnya adalah kelenjar saliva dan saliva yang memiliki efek mekanis, yaitu membilas mikroorganisme dari mukosa dan permukaan gigi. Saliva juga memiliki agen-agen antimikroba penting. Berikut komponen-komponen antibakteri yang ditemukan pada saliva. Tabel 3.2 Komponen Antibakteri dari Saliva Agen antimikroba Aktivitas IgA sekretori meliputi s-IgG, s-IgM  Menghambat perlekatan  Mengaglutinasi bakteri  Netralisasi virus  IgA adalah antibodi mayor pada saliva Laktoferin  Mengikat Fe  Bakteriostatik Lisozim Efektif melawan S. mutans. Aglutinin Glikoprotein, mucin, fibronectin, 2-mikroglobulin, histatin, protein kaya prolin Sistem mieloperoksidase Bakterisidal pada kandungannya di thiocyanatehalide-H2O2 Sistem peroksidase saliva Enzim thiocyanate-H 2 O 2 Komplemen C3 diduga merupakan turunan dari cairan yang berasal dari celah gigi. Leukosit 98 merupakan neutrofil, tapi sampai dengan 50 tidak mampu melakukan fagositosis Sumber: DM Walker. 2004. Oral Mucosal Immunology: An Overview

II.4 Diagnosis Laboratorium Mikrobiologi