BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Desain Penelitian ini sebagai studi awal yang dilakukan dengan metode eksperimen.
III.2 Tempat dan Waktu
Penelitian in dilakukan pada bulan September – Oktober 2010 di laboratorium
FKIK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. III.3 Sampel
Sampel yang digunakan adalah 6 orang mahasiswa PSPD tahun angkatan 2007
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. III.4
Alat dan Bahan
Alat: Labu ukur 200 dan 500 ml
Bunsen Kaca objek
Mikroskop Nikon® Eclipse E100 binokular Pipet tetes
Bekker glass 200 dan 1000 ml Swab steril
Kertas tissue
Bahan: Aquades
Madu hutan Sumbawa Apis dorsata; DINKES P-IRT No.
109317105064 berdasarkan penelitian Sulistiani, 2009 Ungu Gentian
Lugol
Safranin Alkohol decolorant
III.5 Subjek Penelitian
Seluruh subjek penelitian akan diberikan inform consent mengenai perlakuan yang akan diberikan, lalu dimintai persetujuannya untuk menjadi sampel.
Bila yang bersangkutan menyetujuinya, maka ia akan menjadi salah satu sampel dari penelitian ini.
III.6 Alur Penelitian
III.7 Prosedur Percobaan III.7.1 Sterilisasi Alat
Peralatan yang perlu disterilkan antara lain swab steril, labu ukur 200
dan 500 ml, bekker glass 200 dan 1000 ml. Langkah pertama adalah
membungkus peralatan-peralatan yang perlu disterilisasi dengan menggunakan kertas atau alumunium foil. Masukkan alat-alat yang sudah
dibungkus ke dalam autoklaf. Tutup autoklaf, lalu tunggu selama ±15 menit pada suhu 121 °C, dan tekanan 15 atm.
Pewarnaan Gram
Pengamatan di bawah
mikroskop Swab rongga mulut sebelum
dan setelah pemberian madu
Kelompok kontrol aquades; 2 orang
Kelompok madu 20; 2 orang
Kelompok madu 40; 2 orang
III.7.2 Pembuatan Larutan Madu III.7.2.1 Madu 20
Tuangkan aquades sebanyak 100 ml ke dalam bekker glass 200 ml. Tuangkan madu ke dalam bekker glass 200 ml yang telah terisi
aquadestersebut sebanyak 25 ml. Aduk hingga merata. III.7.2.2 Madu 40
Tuangkan aquades sebanyak 37,5 ml ke dalam bekker glass 200 ml. Tuangkan madu ke dalam bekker glass yang telah terisi aquades tersebut
sebanyak 25 ml. Aduk hingga merata.
III.7.3 Cara Kerja
1. Ambil spesimen mukosa buccalis semua sampel dengan menggunakan swab
steril. 2.
Hasil swab dioleskan ke atas kaca objek yang telah dibersihkan 3.
Fiksasi dengan melewatkan di atas api sebanyak 3x. 4.
Spesimen ditetesi dengan ungu Gentian selama 2 menit. 5.
Cuci spesimen dengan air. 6.
Lalu spesimen diteteskan dengan lugol selama 1 menit. 7.
Spesimen dicuci dengan air. 8.
Spesimen diteteskan dengan alkohol 96 sampai 30 detik. 9.
Spesimen dicuci dengan air. 10.
Spesimen diteteskan dengan safranin selama 1 menit. 11.
Cuci spesimen dengan air. 12.
Keringkan dengan kertas tissue. 13.
Tetesi kaca objek dengan minyak imersi. 14.
Amati hasil di bawah mikroskop dengan pembesaran 1000x lapang pandang besar.
15. Berikan kumur-kumur madu 20 kepada sampel III dan IV, dan madu 40
kepada sampel V dan VI, serta aquades kepada kelompok kontrol sampel I dan II selama 1 menit.
16. Ulangi prosedur nomor 3-16.
17. Setelah 15 menit, ulangi prosedur nomor 17 dan 18.
18. Catat hasil penghitungan mikroorganisme pada hasil
III.7.4 Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya. Dalam pengamatan, hal-hal yang diamati antara lain:
1. Identifikasi mikroorganisme rongga mulut, meliputi:
a. Morfologi bakteri kokusbatangspiral
b. Susunan berkelompoktunggal
c. Sifat dalam pewarnaan-Gram Gram-positifGram-negatif
2. Jumlah mikroorganisme sebelum dan sesudah perlakuan
Menghitung jumlah bakteri berdasarkan bentuk, susunan, dan sifat dalam pewarnaan-Gram.
III.7.5 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menghitung persentasi serta standar deviasi mikroorganisme rongga mulut sebelum dan sesudah perlakuan
pemberian madu.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN