Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta dari

81 yang sama yang senantiasa diulang-ulang pada akhirnya akan berakibat diingatnya iklan tersebut. Upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan metode komunikasi yang meliputi penyampaian pesan-pesan untuk mencegah terjadinya faktor keterlambatan dalam upaya mencari pelayanan, peningkatan perilaku kesehatan, serta melibatkan, mendidik dan memotivasi masyarakat upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi. Langkah penting dalam upaya tersebut adalah memotivasi masyarakat agar mau berubah dan hal itu sering kali dilakukan upaya modifikasi kepercayaan dan sikap yang berhubungan dengan kesehatan health belief and attitude. Iklan pasta gigi adalah sebuah spot iklan yang ditayangkan disemua jenis media massa di Indonesia. Model iklan ada yang berupa dalam tayangan iklannya selain mengiklankan produk dan merk produk juga mengingatkan akan pentingnya menggosok gigi, estetika serta efek sosial yang ditimbulkan jika tidak menggosok gigi. Iklan ini mempunyai daya tarik tersendiri yang bervariasi dan difokuskan selain perilaku beli konsumen terhadap produk juga untuk mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku menggosok gigi dari target sasaran sehingga dengan kebiasaan menggosok gigi juga akan terjadi perilaku pemakaian produk iklan pasta gigi. Wicaksono, 2013. Pesan-pesan yang disampaikan sebuah iklan bersifat satu arah dalam pengertian secara umum. Akan tetapi dalam keadaan yang 82 sebenarnya dalam keseharian masyarakat diharapkan pesan-pesan yang disampaikan mampu melekat dibenak masyarakat untuk kemudian direalisasikan dalam bentuk perubahan sikap bahkan perilaku sehari-hari. Iklan-iklan pasta gigi berusaha mengajak, membujuk dan mendorong keinginan masyarakat untuk melakukan kebiasaan baik dalam hal kesehatan gigi. Iklan-iklan tersebut pengupayakan dengan menggunakan bahasa dan tampilan yang menarik untuk mendapatkan perhatian, daya tarik emosi dan simpati dari konsumen. Seringnya iklan tampil pada media massa membuat iklan berfungsi sebagai pengingat. Iklan mengingatkan bahwa produknya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen dilihat dari pesan yang disampaikan pada setiap bagian iklan. Iklan juga senantiasa berusaha memberikan nilai tambah dengan menyampaikan kepada masyarakat dan konsumen bahwa produknya selalu menampilkan kualitas terbaiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan iklan pasta gigi yang paling sering mereka lihat sebagian besar responden menjawab iklan pasta gigi pepsodent yaitu sebanyak 37 responden. Dalam hal ini pepsodent sebagai pasta gigi yang paling banyak dipilih responden karena merek pepsodent sudah mendapat tempat tersendiri di benak sebagian besar repsonden sebagai produk pasta gigi nomor 1 di Indonesia. Pesan iklan yang disampaikan juga memberikan informasi dan membujuk agar masyarakat melakukan hal-hal untuk menjaga kesehatan giginya seperti untuk membiasakan diri menggosok gigi malam hari sebelum tidur. Hal tersebut 83 juga berkaitan erat dengan kreatifitas sebuah iklan dalam mengemas pesan iklan. Fungsi khusus komunikasi massa adalah untuk menginformasikan dan menarik sasaran dalam periode waktu tertentu, dengan jumlah target sebesar mungkin, bahwa produk yang dipromosikan dapat memenuhi kebutuhan targetnya dan juga produk tersebut lebih baik dari produk alternatif lainnya. Tujuan dari komunikasi tersebut adalah untuk meningkatkan awareness, recall dan image yang disukai dari produk yang di promosikan Kotler, 2003. Awareness yang ingin ditimbulkan dibentuk melalui taktik media yang dapat menarik perhatian. Media massa merupakan saluran komunikasi massa yang digunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa merupakan kumpulan dari beberapa orang yang melembaga dari mulai pengumpulan sampai penyampaian pesan kepada khalayak. Media yang digunakan bersifat massal, dapat menyebarkan pesan kepada khalayak secara serempak tidak terhambat oleh waktu dan tempat Rakhmat, 2008. Hasil studi pendahuluan penelitian ini menunjukkan mayoritas responden sering melihat iklan pasta gigi di kehidupan sehari-harinya dan mereka melihat iklan tersebut tidak hanya di satu media saja melainkan beberapa media diantaranya tv, majalah, media sosial dan papan reklame. Sesuai dengan Studi di Esfahan di Iran Loghmanie, 2010 yang menyimpulkan bahwa penggunaan saluran berganda dalam program- program keluarga berencana memberikan dampak yang lebih besar pada 84 khalayak daripada menggunakan satu jenis saluran saja. Hal ini diperkuat oleh Rakhmat 2008 yang menyatakan berita atau penyiaran yang beragam dari berbagai media pada sasaran mampu memberikan respon yang positif terhadap stimulus. Dari berbagai macam media massa, media tv sampai saat ini masih diasumsikan sebagai alat informasi yang ampuh dalam mengubah sikap dan perilaku pemirsa, periklanan di tv menggunakan teori propaganda dengan efek yang diharapkan adalah perubahan sikap secara luas Kuswandi, 2006. Sedangkan definisi propaganda itu sendiri adalah sebagai teknik untuk mempengaruhi respon manusia dengan memanipulasi representasi. Representasi ini dapat berbentuk percakapan, tulisan, gambar atau musik. Sedangkan iklan sendiri adalah sebuah bentuk penyampaian pesan-pesan dalam bentuk baik tulisan beserta gambar dan visualnya yang bertujuan mempengaruhi pendapat dan sikap massa. Pada hasil penelitian ini, iklan pasta gigi di media tv yang paling banyak dipilih oleh siswa SMP Global Islamic School yaitu sebanyak 54 responden. Televisi merupakan salah satu media informasi yang ada di kehidupan remaja, dengan daya pikat dan popularitas yang tinggi. Televisi merupakan media yang memiliki jangkauan besar. Alasan mereka untuk memilih media televisi sebagai media untuk beriklan karena televisi memiliki beberapa kelebihan, bila dibandingkan dengan media lain Effendi, 2007. 85

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Respon siswa terhadap iklan pasta gigi di media massa sebagian besar positif, yaitu terlihat dari proporsi siswa yang menontonmelihat iklan pasta gigi merespon secara positif sebesar 62 sementara yang merespon negatif 39. Hasil ini berdasarkan jumlah dari distribusi responden yang merespon positif berdasarkan masing-masing komponen variabel respon yaitu unsur daya tarik yang merespon positif 66,2, unsur pemahaman terhadap pesan yang merespon positif 72,7, unsur penerimaan terhadap pesan iklan yang merespon positif 67,7, unsur keterlibatan terhadap iklan yang merespon positif 83 dan unsur daya persuasi iklan yang merespon positif 61,5. 2. Terdapat perbedaan respon terhadap iklan pasta gigi dimedia massa antara responden laki-laki dan responden perempuan, dimana siswa yang berjenis kelamin perempuan memiliki respon yang lebih baik sebanyak 38,6 dibandingkan dengan siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan pada umumnya anak usia remaja sudah memiliki perbedaan perilaku dalam personal hygiene dan sudah mulai memperhatikan penampilan fisiknya sehingga perempuan lebih 86 mementingkan penampilan agar terlihat percaya diri dibanding laki-laki yang terkesan cuek dengan penampilan. 3. Respon berdasarkan tingkat pengetahuan menunjukkan siswa yang berpengetahuan tinggi dan merespon positif iklan pasta gigi di media massa sebanyak 47,6. Masih adanya siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi yang merespon negatif serta masih adanya siswa yang berpengetahuan rendah padahal mereka sudah terpapar iklan, itu menunjukkan bahwa efek pesan iklan masih kurang memberikan pendidikan serta informasi praktis tentang kesehatan gigi, padahal salah satu tujuan iklan tersebut memberikan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang baik dan benar. 4. Respon berdasarkan frekuensi keterpaparan iklan menunjukkan sebagian besar siswa sering melihat iklan pasta gigi di kehidupan sehari-harinya sebesar 66,2 dan mayoritas siswa merespon positif iklan pasta gigi di media massa sebanyak 44,2.

7.2 Saran

1. Peneliti menyarankan untuk departemen kesehatan dan semua instansi terkait, agar mendukung program iklan-iklan kesehatan gigi serta melengkapinya dengan berbagai upaya penurunan angka karies gigi di Indonesia. 2. Peneliti menyarankan agar perusahaan-perusahaan produk pasta gigi terus berinovasi dan peduli akan kepentingan masyarakat atau konsumen 87 melalui pesan-pesan yang bersifat edukatif dan persuasif pada setiap iklan-iklan produknya. Sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya masing-masing. 3. Peneliti mengharapkan agar iklan-iklan yang mengandung nilai edukatif dan persuasif dapat lebih banyak lagi dibuat karena pada dasarnya apa yang ditayangkan media massa akan dengan mudah ditiru oleh masyarakat. Sehinggan semakin banyak iklan yang menyampaikan nilai positif maka akan semakin banyak pula terbentuknya respon bahkan perilaku yang positif yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk dari efek yang diberikan dari tayangkan di media massa. 4. Peneliti mengharapkan agar dilakukan berbagai upaya penelitian yang serupa dan mampu menyempurnakan hasil-hasil penelitian yang telah ada mengingat penelitian yang sejenis masih sangat sedikit.